Minggu, 25 September 2016

SD 28 VII Koto Terus Ukir Prestasi

SD 28 VII Koto Terus Ukir Prestasi

VII Koto--Ketika anak-anak murid Sekolah Dasar (SD) disebuah perkotaan meraih prestasi, mungkin hal itu hanya biasa-biasa saja. Memang sudah sepantasnya sebuah sekolah yang terletak dikeramaian, mendapatkan fasilitas lengkap, meraih berbagai prestasi. Tetapi itu semua tidak berlaku bagi keluarga besar SD 28 Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman. Meskipun sekolah itu tersuruk letaknya, nun jauh disana, Korong Bungin, Kenagarian Lareh Nan Panjang. Anak-anak disana hanya berteman dengan nyanyian burung, dikala mereka akan mininggalkan sekolah, lantaran usai belajar. Mereka tidak pernah mendengarkan hiruk pikuk kendaraan yang memekakkan telinga.
    Tetapi prestasi yang ditorehkan sekolah yang dipimpin Syafril, A. Ma. Pd itu dari tahun-ke tahun cukup menggembirakan. Padahal, kondisi sekolahnya yang sebagian hancur akibat gempa akhir September tahun lalu, hingga kini belum mendapat mimpi akan dibangun kembali, ditengah telah banyaknya sekolah lain yang selesai dibangun. Memang pascagempa, Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) dan Pemkab Padang Pariaman membangunkan sebuah gedung darurat, guna mengantisipasi agar proses belajar-mengajar tidak berhenti disekolah dimaksud.
    Senin kemarin, berbagai kesenian ditampilkan oleh murid-murid SD itu. Mulai tari tari pasambahan, tari indang dan sejumlah penampilan lainnya dari anak tersebut, sangat mewarnai suasana perpisahan anak kelas enam yang baru saja lulus 100 persen tahun ini. Para guru dan pengelola sekola beserta orangtua murid yang hadir, cukup terkesima juga menyaksikan apa yang telah didapatkan oleh anaknya selama enam tahun belakangan belajar disekolah tersebut.
    Kepada anak-anak yang akan meninggalkan sekolah tersebut, Syafril, sang Kepala SD minta untuk terus melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi lagi, sesuai dengan anjuran pemerintah, tentang wajib belajar sembilan tahun. "Kita tidak ingin, seorangpun dari yang lulus tahun ini yang tidak melanjutkan. Apalagi dalam nagari ini telah berdiri sebuah SMP, yakni SMP 3 VII Koto Sungai Sariak," katanya.
    Sekolah ini, lanjut Syafril, adalah satu-satunya sekolah kebanggaan masyarakat Bungin. Dibangun pada era 1970 an, dengan swadaya bersama. Untuk itu, masyarakat yang kini tinggal dikampung ini berkewajiban untuk terus meramaikannya, dengan menyerahkan anak-anak ke sekolah ini. Jangan adalagi anak-anak kampung ini yang bersekolah dikampung lain, yang jauh dari lokasi ini. "Yakin dan percayalah, bahwa kedepan prestasi yang telah kita peroleh ini akan terus ditingkatkan," ungkap Syafril.
    Sementara, pengawas TK/SD Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Hj. Ratna Wirma, S. Pd berharap banyak pada anak-anak yang telah lulus, untuk bisa memberikan contoh yang baik, kepada adik-adiknya. "Kini, dengan era globalisasi, kita dituntut mampu beradap tasi dengan dunia tersebut. Kampung yang tersuruk, tidak boleh anak-anaknya tidak pintar pula. Selaku pengawas, kita melihat prestasi yang ditunjukkan SD ini cukup memuaskan dari masa kemasa. Kita yakin, keberhasilan dari berbagai hal itu, tidak bisa dilepaskan dari peranserta orangtua, komite dan masyarakat Bungin itu sendiri," katanya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar