Minggu, 25 September 2016

Padang Pariaman Punya 34 Kasus Filariasis Kronis

Padang Pariaman Punya 34 Kasus Filariasis Kronis

Padang Pariaman--Melihat pencapaian pengobatan massal filariasis tahap I, II, dan III di Kabupaten Padang Pariaman yang sudah dicanangkan pada 2013 hingga 2015, daerah itu optimis akan bebas dari penyakit filariasis 2020. 
    Hal itu diungkapkan Sekdakab Padang Pariaman Jonpriadi, saat mebuka secara resmi Sosialisasi Pemberian Obat Pencegahan Massal Filariasis (POPMF), 2016, di Hal IKK Parit Malintang, Kamis lalu. Sosialisasi ini dihadiri oleh Seluruh Kepala SKPD, Camat dan Kepala Puskesmas.
    Pencapaian pengobatan massal filariasis berdasarkan jumlah penduduk total tahap I sebesar 86,4 persen, tahap II 84,7 persen, dan tahap III 80,6 persen. Melebihi target pencapaian pengobatan massal secara nasional sebesar 65 persen.
    Walau demikian, memasuki tahun IV pencananagan, Sekda Jonpriadi mengingatkan dan meminta seluruh masyarakat untuk meminum obat pencegahan penyakit itu, sehingga target menjadikan Padang Pariaman bebas penyakit filariasis 2020, bisa terwujud.
    Jonpriadi mengatakan, sosialisasi ini dilakukan sekaligus sebagai persiapan POPMF yang akan dilakukan serentak pada 3 Oktober mendatang.
    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Aspinuddin menyampaikan, bahwa tahun ini adalah yang keempat pencanangan. "Kita berharap, setelah lima tahun berturut-turut Padang Pariaman bebas dari penyakit filariasi.
    Dia menjelaskan, penyakit kaki gajah ini merupakan penyakit menular yang menahun (kronis) yang disebabkan oleh cacing filaria, dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. "Untuk kita ketahui, filariasis saat ini sudah menginfeksi sekitar 13.032 kasus dari tahun 2002 hingga 2015, dan tersebar di 418 kab/kota di 34 provinsi di Indonesia. Sedangkan di Padang Pariaman jumlah kasus filariasis dari 2010 hingga September ini sebanyak 34 kasus kronis. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar