Jumat, 30 September 2016

Lewat Bazanas dan Badoncek, Emi Punya Rumah Layak Huni

Lewat Bazanas dan Badoncek, Emi Punya Rumah Layak Huni

Tapakis--Program bedah rumah yang menjadi program unggulan di Padang Pariaman mendapat dukungan dari masyarakat. Seperti terlihat di Nagari Tapakis, masyarakat turut sato sakaki dalam bedah rumah milik Emi (29) di Korong Parit, Rabu (28/9) lalu.
    Bupati Ali Mukhni yang hadir saat itu salut dengan kepedulian dan semangat gotong royong untuk membantu yang kelurganya tidak mampu. Bayangkan saja, bantuan yang disiapkan oleh Baznas daerah itu sebesar Rp12 juta lebih ditambah oleh masyarakat melalui badoncek menjadi Rp16 juta lebih.
    "Alhamdulilah, dalam 15 menit kita bisa kumpulkan uang sebesar Rp4 juta lebih. Semoga amal ibadah kita dibalas kebaikan pula oleh Allah SWT," kata Ali Mukhni yang turut menyumbang Rp500 ribu.
    Ketua Baznas Padang Pariaman, Syamsuardi Surma mengatakan targetnya tahun ini sebesar Rp7 miliar. Program bedah rumah disediakan untuk 40 rumah tidak layak huni dengan alokasi dana Rp500 juta.
    Hingga September, tambah Syamsuardi telah didistribusikan program bedah rumah yang diberi nama; Padang Pariaman Makmur itu sebanyak lebih kurang 20 rumah. Pihaknya mengaku telah menerima ratusan proposal dari masyarakat untuk mendapatkan bantuan Baznas. Namun proposal tersebut akan diverifikasi, cek lapangan dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
    "Bapak Bupati sampaikan, agar Baznas memprioritaskan masyarakat yang benar-benar miskin dan membutuhkan," kata mantan Camat Sungai Limau itu.
    Sementara, Emi yang didampingi suaminya, Azmaraedi tak kuasa menahan tangisnya atas kepedulian Bupati Ali Mukhni dan Baznas yang memberikan bantuan untuk membangun rumahnya. Ia mengaku sering berdoa dan Shalat Dhuha memohon kepada Allah SWT agar dibukakan pintu rezeki dan dijauhkan dari kesulitan.
    "Alhamdulillah, doa kami dikabulkan oleh Allah SWT. Terima kasih Pak Bupati dan seluruh donatur," kata ibu tiga orang anak itu. Dikatakannya, rumah berukuran 4 meter x 4 meter itu dihuni oleh dua orang kepala keluarga dengan kondisi yang memprihatinkan. Atapnya bocor sehingga ketika hari hujan, air menggenangi lantai rumah. Ia mengaku tak sanggup untuk memperbaiki rumahnya karena penghasilan suaminya tidak memadai.
    "Suami saya hanya buruh tani. Penghasilannya tak menentu. Hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja," kata Emi.
    Pada kesempatan itu Bupati Ali Mukhni juga menegur dua SKPD, yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja terkait pelaksanaan program bedah rumah. Untuk Dinas Pendidikan, ia meminta agar pro aktif dalam mengumpulkan dana Baznas khususnya PNS di sekolah-sekolah.
    "Sampaikan kepada Kadis, ada beberapa Sekolah yang belum setor dana Baznas," ujarnya kepada Kabid Dikdas Mayulis yang hadir saat itu.
    Teguran juga dialamatkan kepada jajaran Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang tidak hadir dalam bedah rumah untuk warga miskin tersebut. Padahal kehadiran dinas tersebut sangat penting untuk mengetahui langsung keadaan masyarakat dan validasi data keluarga miskin yang masih tinggal di rumah tidak layak huni.
    Kabag Humas Hendra Aswara menyatakan, ketidakhadiran Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja karena yang bersangkutan sedang ada agenda yang juga untuk kepentingan masyarakat Padang Pariaman di Kota Padang. "Tadi saya sudah kontak Kadis Sosnaker, beliau sedang ada tugas ke Padang," kata Hendra. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar