Minggu, 21 Januari 2018

Terus Lahirkan Penghafal Quran Rumah Tahfidz Al-Maarij Sungai Limau Gelar Diklat NLP

Sungai Limau--Rumah Tahfidz Al-Ma'arij terus mengembangkan para santriwan dan santriwatinya untuk menghafal kitab suci umat Islam tersebut. Selama dua hari, Sabtu dan Minggu (20-21/1) lalu, lembaga ini menyelenggaran Diklat Neuro Linguistic Programming.
Diikuti sebanyak 178 orang anak SD, SMP, SMA/SMK, mahasiswa dan umum. "Alhamdulillah, peserta melebihi target yang telah kita perhitungkan sebelumnya. Diklat kita adakan di ruangan serbaguna GCC (Garin Convention Centre) kompleks SMK Maritim Nusantara," kata AS Edi kepada Singgalang, Senin (22/1) kemarin.
AS Edi yang merupakan pembina SMK Maritim Nusantara yang telah melahirkan Rumah Tahfidz Al-Maarij tersebut menilai, sekolah yang dia dirikan merupakan berbasis pesantren. Terletak di Sungai Limau, tepatnya di bagian ketinggian Padang Bintungan, membuat suasananya nyaman dan enak, karena bisa memandang lautan luas dari lokasi, sambil mendinginkan badan lewat hembusan angin laut yang lumayan terasa.
Apakah NLP itu? Merupakan suatu metodologi yang dikembangkan oleh John Grinder bersama Richard Bandler pada tahun 1970-an. NLP adalah pemahaman tentang bagaimana individu dapat melakukan seluruh aktivitasnya secara sempurna, dengan mempelajari model human excellence. NLP mengidentifikasi dan menentukan proses dan pola pikir dari setiap top performance untuk menemukan perbedaan antara kompetensi dan kesempurnaan.
Berbekalkan instruktur hebat, ahli dalam hafidz Quran, yakni Ustadz Ali Udin dari Aceh dan Jumaidil Akmal dari Bandung, lulusan Madinah, para peserta Diklat NLP diharapkan bisa jadi yang terbaik.
"NLP dapat diuraikan menjadi tiga bagian. Neuro merujuk pada proses neurologis dari melihat, mendengar, merasakan, menghirup dan perabaan, yang kemudian membentuk pengalaman. Liguistic merujuk pada cara kita menggunakan bahasa untuk merepresentasikan, mengorganisasikan pengalaman dan mengkomunikasikannya dengan orang lain. Programming merujuk pada strategi dan teknik yang digunakan untuk mengorganisasikan proses internal yang pada akhirnya akan membawa hasil akhir," kata AS Edi.
Seperti penjelasan Ustadz Jumaidil Akmal, sebut AS Edi, perilaku seseorang hal ini adalah ingin sukses, sangat ditentukan oleh syaraf otaknya (neuro) dalam memogram diri (otak) atau mempersepsikan diri terhadap setiap stimulus dari luar. Dengan bantuan bahasa, otak mampu merumuskan setiap bentuk perilaku sukses. Dengan bahasa pula, otak akan membuat sebuah program perilaku sukses. Dari soal sikap positif meniru atau menduplikasi, hingga tindakan nyata. Oleh karenanya disebut Neuro-lingusistic Programming.
AS Edi merasa senang, karena sekolah yang didirikannya telah punya lisensi yang kuat dalam soal penyelenggaraan hafidz Quran tersebut. "Alhamdulillah, selama dua hari kita lakukan Diklat yang pesertanya dari berbagai daerah di Sumbar, Riau dan Jambi ini akan menjadi titik kemajuan dalam menggelorakan lantunan ayat-ayat suci Quran di daerah ini," ungkapnya.
"Bayangkan saja, seorang Ustadz Ali Udin hanya butuh waktu 24 hari untuk bisa hafal 30 juz Quran. Luar biasa hebat program NLP demikian," ujar AS Edi lagi. Pihaknya berharap, peserta Diklat mampu mengaplikasikan ilmu itu di tempatnya masing-masing. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar