Sabtu, 27 Januari 2018

Jauhnya Berurusan ke Anduriang Asam Pulau Patut Dijadikan Nagari Baru

Anduriang--Terakhir kalinya masyarakat Asam Pulau menikmati jalan beraspal pada 1989. Setelah itu sampai sekarang, jangankan diaspal, pemeliharaan jalan saja tidak ada. Begitu juga soal komunikasi, Asam Pulau tidak memiliki sinyal selular, sehingga untuk berhubungan lewat udara amat sangat susahnya.
Berada di Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Asam Pulau lebih dekat ke Lubuk Alung. Masyarakatnya merasa beruntung ada proyek PLTA yang mau mengaspal jalan tersebut pada 1989 itu.
"Jalan dari Simpang Kuranji terus ke Sakayan Paku rusaknya minta ampun. Sudah parah, dan memang butuh perbaikan," kata Walikorong Asam Pulau, Eli Suarni.
Menurut dia, jalan rusak membuat akses masyarakat terhalang. Akibatnya, roda perekonomian kurang berputar. Jalan merupakan arus utama untuk kelancaran ekonomi masyarakat Asam Pulau yang mayoritas hidup dari sumber pertanian sawah dan ladang.
"Bayangkan saja, akibat jalan tak lancar. Dari Jorong Cubadak ke luar mengangkut sekarung padi saja harus diupah Rp20 ribu," ujar Eli Suarni.
Dia menyebutkan, bahwa luas Asam Pulau itu mencapai sepertiga luasnya Nagari Anduriang. "Dari nagari sendiri, Asam Pulau sepertinya ditinggalkan. Kurang dapat perhatian. Apalagi dari Pemkab Padang Pariaman," sebut Eli Suarni yang telah menyatakan dirinya ikut dalam pesta Pilwana serentak pada April mendatang.
Eli Suarni merupakan satu-satunya perempuan dari sembilan orang bakal calon Walinagari Anduriang yang telah terdaftar di panitia Pilwana setempat. Majunya perempuan muda itu tak terlepas dari keinginan untuk memajukan Asam Pulau, dan Anduriang pada umumnya.
Menurut dia, Asam Pulau pantas dijadikan sebuah nagari. Sebab dari segi luas sudah lebih dari cukup. Begitu juga dari jumlah penduduk, dimana jumlah wajib pilih saja mencapai 1.000 an.
"Ini mengingat jauhnya masyarakat Asam Pulau bila berurusan ke Anduriang," ungkapnya. Untuk urusan ke Anduriang ada dua alternatif. Pertama lewat Pasie Lawe, terus Lubuk Alung, Sicincin, kurang lebih 40 kilometer. Yang kedua lewat Rimbo Kalam, terus ke Balah Aie, Kayutanam, dan sampai di Anduriang, yang jarak tempuhnya hampir sama dengan yang lewat Lubuk Alung.
Untuk transpor lancar, katanya, masyarakat lebih memilih jalur Lubuk Alung. Memakan biaya mahal. Kadang-kadang urusan itu tak tuntas pula sekali jalan. Butuh berkali-kali pula.
"Alhamdulillah, sejak beberapa hari lalu, salah seorang anggota masyarakat Asam Pulau, Rahmad Mahmudal berhasil jadi anggota dewan di Padang Pariaman. Tentunya sebuah kesempatan untuk memperjuangkan ketertinggalan kampung ini menuju ke arah kemajuan," harapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar