Minggu, 07 Januari 2018

Jembatan Cimpua Pasa Duyan - Sungai Ibua Selesai Jadikan Penyambung Tali Silaturrahim Selesaikan Perpecahan

VII Koto--Pembangunan jembatan yang menghubungkan Cimpua Pasa Duyan, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak dengan Sungai Ibua, Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman selesai dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak beberapa hari lalu.
Namun, pihak kontraktor sepertinya masih meninggalkan persoalan dengan masyarakat Cimpua Pasa Duyan, terutama anak mudanya. Tentu hal ini harus diselesaikan, agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat itu sendiri.
"Kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Endarmy, anggota DPRD Sumatera Barat, karena begitu peduli dengan kampung ini, dengan menyalurkan pokok pikirannya (Pokir) lewat pembangunan kembali jembatan ini," kata Feri Naldo, Ketua Pemuda Cimpua Pasa Duyan, Minggu (7/1) kemarin.
Feri yang didampingi Agus Salim Rasyid, tokoh masyarakat setempat dan sejumlah pemuda lainnya merasa senang atas pembangunan jembatan demikian. "Penantian yang cukup lama, dan alhamdulillah akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat," ungkapnya.
Namun, katanya, tidak enak bagi masyarakat lantaran anak muda Cimpua Pasa Duyan dituduh mengambil besi leger oleh pihak yang mengerjakan jembatan ini. "beratnya besi itu minta ampun, dan itu sangat tidak mungkin kami lakukan. Tetapi, tuduhan tersebut telah menyebar luas ke seantero Padang Pariaman," kata Feri.
"Selama pekerjaan berlangsung, kami tak pernah minta ini dan itu. Hanya saja, karena ada pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di surau, dan ini satu-satunya jalan, kami minta tolong cepat diselesaikan," ulas feri lagi.
Feri bersama seluruh jajaran pemuda Cimpua Pasa Duyan ingin persoalan yang kurang mengenakkan itu cepat diselesaikan. "Kita tidak ingin kegaduhan akibat kue pembangunan ini. Untuk itu, pihak pengelola proyek segera memulihkan nama baik pemuda kampung ini," harapnya.
"Yang kami selamatkan hanya besi leger bekas jembatan yang rusak. Dan lagi, besi itu kami ambil secara bersama untuk digunakan untuk pembuatan balai pemuda di tepi jembatan itu," sebutnya. Dan lagi, besi lama itu merupakan buah perjuangan yang tua-tua dulunya dalam membangun jembatan ini pada era 1970 an dulu, yang mana pembangunannya dikerjakan secara gotong royong.
Endarmy, anggota Komisi V DPRD Sumbar dari Partai Nasdem saat dihubungi merasa senang atas selesainya pembangunan jembatan yang bersumber dari Pokirnya senilai Rp140 juta tersebut. "Semoga jembatan itu berguna bagi masyarakat dalam menyambung tali silaturrahim, dan bukan untuk perpecahan. Saya akan penuhi undangan masyarakat Cimpua Pasa Duyan untuk datang ke sana," ujar dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar