Rabu, 31 Januari 2018

Perlu Reward Bagi yang Rajin Mengunjungi Pustaka

Miliyaran Uang Akan Beredar
Pembangunan MAN IC Membuat Nagari Sintuak Semakin Maju

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni salut dengan kekompakan masyarakat yang mendukung pembangunan MAN Insan Cendikia di Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Perasaan bahagia tersebut disampaikannya ketika menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW, di Surau Balai Usang, Sintuak, Kamis lalu. Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama RI tengah membangun MAN Insan Cendikia di nagari itu. Dari 458 kabupaten/kota di Indonesia hanya 13 unit lembaga MAN Insan Cendikia. Salah satunya terletak di Padang Pariaman.
Tentunya mendapatkan MAN Insan Cendikia ini sangatlah sulit. Dilakukan dengan kajian yang mendalam, baik segi teknis dan kesiapan daerah yang ditunjuk, serta bersaing dengan daerah lain. Namun berkat perjuangan dan lobi serta dukungan Gubernur Sumbar; Irwan Prayitno, Padang Pariaman ditunjuk sebagai lokasi pembangunan sekolah agama bergengsi itu.
"Bayangkan saja, dari 497 kabupaten dan kota, hanya 13 daerah yang memiliki MAN Insan Cendikia. Izin Allah SWT, salah satunya terletak di Padang Pariaman. Tepatnya di Nagari Sintuak," kata Bupati Ali Mukhni.
Dijelaskannya, pengerjaan MAN Insan Cendikia telah dimulai pada 2013 lalu, yang ditandai dengan pemasangan pagar lokasi seluas 10 hektare. Pada 2014 ini, kembali dilanjutkan pembangunan pagar dan fisik bangunan, dengan dana puluhan milyar dan akan diadakan segera peletakan batu pertamanya oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali.
"Insya Allah, sekiranya tak ada halangan, tahun ini peletakan batu pertama pembangunan MAN Insan Cendikia oleh Bapak Menteri Agama RI," kata Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Bupati Ali Mukhni mengatakan, MAN Insan Cendikia ini telah ditinjau oleh Komisi VIII DPR RI, dan pejabat Kemenag RI. Dalam peninjauan tersebut dinyatakan, lokasi MAN IC di Sintuak ini sangat strategis karena jarak tempuh yang dekat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), dan tidak jauh pula dengan Kawasan wisata religius; makam Syekh Burhanuddin yang merupakan seorang ulama, yang membawa ajaran Islam pertama kali di Sumatera Barat.
Katanya lagi, Nagari Sintuak akan tumbuh pesat sebagai dampak dari pembangunan MAN Insan Cendikia demikian. Mulai dari peningkatan sumber daya manusia, yang akan mencetak kader-kader ulama bangsa, membuka lapangan kerja, hingga meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Diperkirakan milyaran uang yang beredar setiap bulannya di tengah masyarakat nagari ini. Kita optimis Nagari Sintuak tidak akan kalah majunya dengan Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, yang juga sedang dibangun Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) dan Pelabuhan Tiram," kata dia.
Dia mohon dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk mengawal pembangunan MAN Insan cendikia itu hingga selesai. Dampak positifnya sangat besar, untuk kesejahteraan masyarakat Nagari Sintuak. (525)
---------------------------------------------

Ali Mukhni Dimata Datuak Pado Basa
Proyek Nasional Semakin Berkembang, Pejabat Kurang Peka

Padang Pariaman--Ketua Kerapatan Ada Nagari (KAN) Lubuk Alung; Suharman Datuak Pado Basa melihat semakin pesatnya pembangunan berskala nasional di Padang Pariaman, tidak terlepas dari kehebatan dan kepintaran seorang Bupati Ali Mukhni.
"Dia seorang pemimpin yang tidak sekedar banyak ngomong. Tetapi dibuktikan kepada masyarakat banyak. Seiring dengan pindahnya ibukota kabupaten (IKK) dari Kota Pariaman ke Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung terasa sekali meningkat dan berpacunya pembangunan di segala bidang," ujar Datuak Pado Basa.
Namun, katanya lagi, sebagai manusia tentu tidak akan terlepas dari kekurangan dan kelemahan. Sebagai bupati yang dipilih langsung pada 2010 lalu, Ali Mukhni juga punya kekurangan dan kelemahan. Tetapi, bila dibandingkan kelemahan itu dengan hasil kerja yang dilakukannya, cukup banyak kerja yang berhasil untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kita melihat, pejabat di lingkungannya yang kurang peka. Sebagai pejabat yang dilantik bupati, tentu mereka harus peka dan paham apa yang dilakukan induk semangnya. Itu seharusnya yang dilakukan oleh para pejabat, sehingga saling mendukung dan menopang dari kemajuan yang diinginkan Bupati Ali Mukhni tersebut. Itu yang menjadi kelemahan oleh Ali Mukhni yang saya lihat," ujarnya.
Menurut dia, kepada niniak mamak para pejabat pemerintah itu bagaikan; kandak basa hormat kurang. Misalnya bidang pembangunan yang terletak diatas pusako niniak mamak. Namun, para pemangku adat dalam nagari dan korong tidak atau kurang di perhatikan oleh pemerintah.
Sesuai aturan adat yang berlaku, niniak mamak diajuang tinggi, diamba gadang. Hal itu bukan sekedar ucapan belaka. Hukum adat dan hukum pemerintah harus saling bersinergi, dan saling kerjasama yang baik. Kedepan, 45 KAN di Padang Pariaman mohon di perhatikan. Bukan orang perorang, tapi lembaga atau institusi niniak mamak itu sendiri.
Bupati Ali Mukhni bertanggungjawab penuh untuk menjelaskan, antara nagari dan pemerintahan nagari kepada semua masyarakat. Ini harus dipertegas, agar tidak salah sebut, dan salah tindakan, sehingga merusak tatanan adat itu sendiri. Pemerintahan nagari saat ini telah 60 lembaga. Sedangkan KAN-nya tetap 45. Dan ini tidak boleh dimekarkan, seperti pemekaran pemeritahan nagari yang sudah terjadi.
"Kita di rantau ini memakai carano yang dilingkari oleh arai pinang. Beda halnya dengan carano yang ditemukan di darek. Artinya apa? Adat salingka nagari berlaku, dan menjadi pegangan dalam melakukan berbagai hal ditengah masyarakat nagari. Tentunya, agar tidak tumpang-tindih antara pemerintahan dengan nagari, perlu ketegasan dari seorang Bupati Ali Mukhni selaku kepala daerah," tegas Datuak Pado Basa.
Datuak Pado Basa memandang, bila kekuatan ini dikembalikan, maka pembangunan Padang Pariaman bisa disejalankan antara fisik dengan sumber daya manusianya. Disinilah pentingnya Bupati Ali Mukhni menempatkan para pemangku kepentingan, kepada orang-orang yang pas untuk itu. (damanhuri)
----------------------------------------

SMK Negeri IV Koto Aua Malintang Diresmikan

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni menyebutkan, SMK IV Koto Aua Malintang didirikan berkat dukungan para perantau, dalam rangka mewujudkan kebersamaan; antara ranah dengan rantau. Tentu proses dari awal, sampai sekarang telah menjadi negeri, terjalin kebersamaan demikian.
Ali Mukhni bicara demikian, saat meresmikan SMK itu menjadi negeri. Dalam Kesempatan tersebut, hadir Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, Wabup Damsuar, Kodim, Kapolsek, Camat Aua Malintang dan tokoh masyarakat setempat; H Dahlan.
"Telah diletakan batu pertama SMK ini enam bulan lalu. Ini salah satu kebersamaan kita, dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. Kelebihan kecamatan ini dengan kecamatan lain, terwujudnya sebuah pembangunan untuk masa depan anak cucu kita," ungkapnya. Katanya lagi, terjalinya rasa kebersamaan dan terjalinya jembatan hati antar ranah dengan rantau di seluruh nagari di Padang Pariaman, seperti yang terjadi di Aua Malintang ini, tentu pemerintah bisa mengalihkan anggaran untuk pembangunan lainnya.
Ali Mukhni menyebutkan, kelanjutan tambahan lokal untuk SMK ini telah dianggarkan dalam APBD tahun ini. "Untuk itu, atas nama pribadi dan Pemkab diucapkan terima kasih kepada perantau yang telah bahu-membahu dalam pembangunan kampung halaman kita ini," katanya.
Disampaikannya, bahwa Pemkab lewat BAZ telah membantu insentif honor guru TPA/TPSA dan MDA. Itu wujud kepedulian dalam meningkatkan sumber daya manusia, bidang keagamaan di Padang Pariaman. Di Aua Malintang juga telah dianggarkan lewar Dinas PU, sebuah pembangunan dan perbaikan jalan sebanyak Rp15 milyar. (525)
------------------------------------

Bangun Nagari Dengan Kekuatan Rantau dan Kampung

Padang Pariaman--Tokoh masyarakat Aua Malintang, H. Sagi terkenal dengan perantau pemurah. Sejak lama dia terkenal punya kepedulian terhadap masyarakat di Aua Malintang. Tak heran, SMK yang baru saja diresmikan jadi negeri juga terletak diatas tanahnya.
"Tanah ini dimiliki oleh tiga kelompok, kepunyaan orang Aua Malintang itu sendiri. H. Dahlan selaku yang di kampung, dan saya di rantau tetap bersatu dalam mewujudkan pembangunan ini," kata dia saat peresmian sekolah demikian.
Katanya lagi, masyarakat selalu mendukung dan bekerjasama dengan perantau. Cita-cita bersama akan mendirikan sebuah perguruan tinggi kedepannya. Sebab, dengan perguruan tinggi, orang luar akan datang dan belajar di Aua Malintang ini.
"Kita ingin, lewat sekolah ini pula lahir orang-orang hebat. Mereka yang tamat disini selalu ingat akan kampung Aua Malintang. Saya memberikan semangat kepada anak-anak untuk bersekolah dan berpendidikan tinggi. Kami di rantau bisa memberikan hal yang terbaik untuk kampung halaman, dan juga memberikan beasiswa bagi yang berprestasi," ungkap H. Sagi.
Sedangkan Ketua Yayasan Al-Maarif yang mendirikan sekolah itu; As Edi mengatakan, lahirnya SMK IV Koto Aua Malintang ini atas prakarsa tokoh masyarakat. Bapak H. Sagi dan Bapak H. Dahlan telah menyerahkan tanah untuk pembangunannya.
Harapanya, kata mantan anggota dewan ini, dunsanak di kampung selalu menjadi orang pintar dan berilmu pengetahuan. "Tidak ada yang bisa kita sampaikan, selain dari ucapan terima kasih atas semua ini. Semoga lahir calon pemimpin Padang Pariaman nantinya," sebutnya. (525)
---------------------------------------------

Tiga Nagari Ikuti LKW Tingkat Kabupaten

Padang Pariaman--Penilaian tahap II Lomba Kompetensi Walinagari (LKW) tingkat Kabupaten Padang Pariaman dilakukan dengan mengunjungi objek yang terpilih menjadi tiga besar. Sebelumnya telah dilaksanakan seleksi audisi di kantor bupati.
Kunjungan lapangan dimulai Rabu lalu ke Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Selanjutnya, Nagari III Koto Aua Malintang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang. Penilaian terakhir, ke Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Tim penilai tahap II ini dipimpin Asisten I Setdakab; H. Anwar.
Ia didampingi Asisten II; Ali Amran, Asisten III; Hj. Netti Warni, dan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyaratan dan SDM; Hendri Satria. Tim juga diperkuat oleh sejumlah unsur. Unsur-unsur itu antara lain dari kalangan wartawan (Ikhlas Bakri dan Efa Nurza), tokoh masyarakat (Zakirman Tanjung), LKAAM (AGA Datuak Rangkayo Mudo dan Suhatri Bur) serta dari unsur Majelis Ulama Indonesia (Ali Basar Tuanku Sutan Sinaro dan H. Syafruddin).
Ketua tim penilai Anwar sewaktu memberi pengarahan mengemukakan, LKW ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah atas kinerja walinagari. Selain itu, sekaligus menjadi ajang pembinaan terhadap pemerintah nagari.
Sebelumnya, dalam penilaian tahap pertama, terpilih tiga finalis. Mereka adalah Syofyan (Lurah Ampalu), Iskandar (III Koto Aua Malintang) dan Anasril Nazar (Sintuak). Peserta yang dikirim camat berjumlah 16 walinagari. Sayangnya, yang hadir mengikuti seleksi audisi hanyalah 9 orang.
Pelaksana Tugas Kepala Bagian Pemerintahan Nagari Setdakab Padang Pariaman Hendri Satria yang didampingi Kasubag Pembinaan Administrasi dan Aparatur Nagari Fauzi Al Azhar  menjelaskan, walinagari terbaik akan mewakili kabupaten pada lomba yang sama di tingkat Provinsi Sumbar, pertengahan Maret ini. (525)
---------------------------------------------------------


Kesuksesan Pemilu di Padang Pariaman
Perantau Diminta Ikut Memotivasi Masyarakat

Parit Malintang--Pesta demokrasi tinggal menghitung hari. Pemkab Padang Pariaman telah membuat target, partisipasi masyarakat yang mencoblos mencapai 90 persen.
Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni menyampaikan hal itu, saat Rakernas PKDP di aula kantor bupati, Parit Malintang, Sabtu lalu. "Diharapkan melalui momen ini, kita sampaikan kepada dunsanak yang berada di kampung, untuk ikut berperan aktif dalam pelaksanaan Pemilu," ungkap Bupati Ali Mukhni.
Yang tak kalah penting dari itu, lanjut Ali Mukhni, menjaga keamanan dan ketertiban selama pesta demokrasi demikian. Program Pemkab yang sudah dan sedang terlaksana, maupun yang akan dilaksanakan pada 2014 ini, cukup lumayan banyak dan padat.
"Mulai dari kelanjutan pembangunan sejumlah kantor di kawasan ibukota kabupaten (IKK), BP2IP di Tapakis, jalan lingkar Sicincin-Malalak, Dermaga Mini di Batang Gasan, Madrasah Aliyah di Sintuak Toboh Gadang, jalan kereta api menuju bandara, pembangunan stadion di Lubuk Alung, normalisasi Sungai Batang Anai," tambah dia.
Hadir dalam kesempata tersebut; Ketua PKDP Pusat sekaligus Dirjen Kesbangpol Suhatmansyah Is, Wabup Damsuar, Sekdako Pariaman; Armen, pengurus PKDP Se Sumatera Barat, narasumber dari KPU, Panwaslu Sumbar, SKPD kabupaten dan Kota Pariaman, Ketua LSM dan Ormas, camat, walinagari, KAN dan Bamus se Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Sebelumnya, Ketua panitia pelaksana, H. Asmara Jaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Padang Pariaman, yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk dilakukanya dialog interaktif bersama LSM dan orkemas, dalam menghadapi Pemilu 9 April nanti. (525)
-----------------------------------------


Armaidi Motivasi Siswa SMAN 5 Pariaman
Perlu Reward Bagi yang Rajin Mengunjungi Pustaka

Pariaman--Menumbuhkan kecintaan siswa gemar membaca memang tidak mudah. Padahal kegemaran membaca bagi siswa banyak memberikan manfaat dalam kehidupannya, terutama kesuksesan belajar atau pendidikan siswa. Kegemaran membaca merupakan modal utama siswa dalam proses belajar. Dengan membaca siswa dapat mengembangkan imajinasi dan mengenal karakter kepribadiannya.
Demikian diungkapkan Wartawan/Penulis buku; Armaidi Tanjung, pada upacara bendera di SMAN 5 Pariaman, Senin (10/3). Upacara dihadiri Kepala sekolah itu; Admiral, majelis guru dan siswa/siswi setempat. Usai upacara, Armaidi menyerahkan sumbangan buku untuk perpustakaan sekolah yang diterima Admiral. Sebanyak 18 orang juara I di kelas masing-masing juga menerima reward buku dari Armaidi.
Siswa yang menerima reward buku masing-masing; Sesmita (X1), Nurhamdani (X2), Melly Nur (X3), Annisa Diah Ramadani (X4), Sri Armawati (X5), Rani Darma Wina (X1), Nurul Fasdiah (X1-IA1), Sovia Astari (XI-IA2), Lisa Noveria (XI-IA3), Aini Fauzana (XI-IS1), Iswaji (XI-IS2), Wiya Elinda (XI-IS3), Artina P (XII-IA), Sinta Aditia (XII-IA2), Neliwati (XII-IS1), Silvia (XII-IS2), Novi Gusniyetti (XII-IS3) dan Risnisari (XII-IS4).
Menurut Armaidi, budaya membaca siswa di perpustakaan sekolah saat ini umumnya masih rendah. Kondisi ini bukan semata-mata kesalahan siswa, tapi juga amat terbatasnya sarana dan prasarana perpustakaan sekolah, kurangnya perhatian pengelola perpustakaan dan guru dalam menumbuhkan iklim yang dapat merangsang anak didik gemar membaca di perpustakaan sekolah," kata Armaidi yang juga alumni SMAN 5 (di Padang). 
Upaya yang dapat dilakukan menumbuhkan minat baca siswa di perpustakaan sekolah antara lain melalui penambahan koleksi bahan pustaka. Seperti buku pelajaran, buku umum, majalah, surat kabar (koran), brosur, peta, globe, gambar, komik, novel dan cerpen. Ini penting karena dapat menjadi motivator bagi siswa  untuk berkunjung ke perpustakaan.
"Peran guru sebagai pendidik sangat penting memberikan motivasi pada siswa agar gemar membaca. Guru diharapkan bisa merancang sebuah proses kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk datang ke perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan pengalaman membaca bagi siswa," tutur Armaidi.
Pengelola perpustakaan (sekolah) perlu memberikan reward kepada siswa yang rajin berkunjung dan membaca di perpustakaan sekolah. Siswa yang rajin ke perpustakaan sekolah, biasanya lebih pintar dan banyak yang meraih juara di kelas. "Menumbuhkan minat baca siswa sangatlah penting. Membaca bertujuan agar siswa/siswi mendapat pengetahuan yang banyak dan bermanfaat," tutur Armaidi penulis buku Mukhlis Rahman, 5 Tahun Walikota Pariaman, Berlayar di Tengah Badai.
Menurut Armaidi, ada sejumlah alasan mengapa harus menumbuhkan minat baca anak. Anak harus gemar membaca agar dapat membaca dengan baik, punya rasa kebahasaan lebih tinggi, wawasan  lebih beragam sehingga belajar apa pun terasa lebih mudah. Di SMU, hanya anak-anak gemar membaca yang unggul dalam berbagai pelajaran dan ujian.
Membaca dapat mengatasi rasa tidak percaya diri anak terhadap kemampuan akademiknya. Mampu menyelesaikan tugas dengan sedikit waktu, memberikan beragam perspektif pada anak melalui beragam pandangan dari para penulis sehingga anak terbiasa memandang suatu masalah dari berbagai sisi. Membantu anak memiliki rasa kasih sayang, akan menemukan beragam pola kehidupan dan cara menyelesaikan masalah secara wajar.
Anak gemar membaca dihadapkan pada dunia yang penuh dengan kemungkinan dan kesempatan, mampu mengembangkan pola berpikir kreatif dalam diri mereka. "Dengan banyaknya manfaat membaca, mari kita tingkatkan budaya membaca di kalangan siswa," ajak Armaidi. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar