Anggota dewan pengganti antar waktu itu ternyata telah lebih 20 hari menjadi wakil rakyat setelah dilantik. Dia melanjutkan, karena seorang anggota dewan dari Partai Golkar meninggal dunia.
"Dilakukannya syukuran ini di tengah masyarakat, tidak di rumah, lantaran masyarakat Asam Pulau yang banyak memberikan dukungan saat Pileg 2014 lalu," kata Rahmad Mahmudal mengawali sambutan.
Dia menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh masyarakat Asam Pulau. "Mari kita bangun nagari ini secara bersama-sama," ujar dia.
Ketua DPD Partai Golkar Padang Pariaman, Syahrul Datuak Lung melihat syukuran yang dilakukan anggota dewan dari partai yang dia pimpin ini, sungguh memberikan kesan yang amat sangat luar biasa.
"Manfaatkan waktu yang tersisa ini dengan sebaik-baiknya, untuk memantapkan langkah pada Pileg 2019 yang sudah di depan mata," ujar Datuak Lung.
Datuak Lung yang didampingi sesepuh Golkar lainnya, di antaranya Yulius Danil, Buya Ismed Ismael Tuanku Mudo minta anggota dewan dari Golkar, termasuk Rahmad Mahmudal untuk banyak bicara, menyalurkan aspirasi masyarakat, serta menjalankan fungsinya sebagai wakil masyarakat.
Selaku Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Padang Pariaman, Datuak Lung menilai masih ada anggota dewan yang hanya datang, duduk dan diam selama di lembaga wakil rakyat tersebut.
Sementara, Buya Ismed Ismael Tuanku Mudo yang juga sesepuh Partai Golkar Sumbar yang hadir dalam acara itu minta kepada Rahmad Mahmudal untuk terus menjaga amanah masyarakat.
"sangat besar harapan masyarakat, agar anggota dewan yang telah dipilihnya menjalankan tugas dengan baik. Hadir dalam berbagai momen yang dilakukan masyarakat itu sendiri," harapnya.
Dua ulama Kecamatan 2x11 Kayutanam, Zulkifli Tuanku Sidi dan Abdul Munaf Tuanku Sidi berharap banyak Rahmad Mahmudal bisa kembali jadi anggota dewan pada musim Pemilu tahun depan. "Sekarang baru melanjutkan tugas anggota dewan periode 2014-2019 yang meninggal dunia. Tentu pada Pemilu yang akan datang bisa sempurna periodenya," harap mereka.
Sebagai ulama yang selalu berada di tengah masyarakat, mereka melihat inilah baru pertama kalinya masyarakat Asam Pulau duduk di DPRD. "Selama ini suara masyarakat yang lebih dari 1.000 an ini hanya dimanfaatkan oleh orang luar. Setelah mereka duduk, tak ada lagi datang ke kampung yang jauh tersuruk ini," ujarnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar