Selasa, 24 Oktober 2017

Semarakan Alek Nagari Kesenian Indang Jangan Sampai Punah

Semarakan Alek Nagari Kesenian Indang Jangan Sampai Punah

VII Koto--Total pemainya 12 orang. Satu dari 12 orang itu duduk di belakang. Dialah yang disebut tukang dikie indang. Tukang dikie indang juga disebut tuo indang, dia yang paling pintar menyanyikan sindiran-sindiran kepada dua grup kawannya yang turun berindang ria, Senin (23/10) malam di Palak Juha, Nagari Lurah Ampalu.
    Indang adalah kesenian anak nagari yang hanya ada di Padang Pariaman. Pemain indang rata-rata anak usia sekolah SMP dan SD. Hanya dua orang pemain senior, yang disebut dengan tukang dikie dan tukang aliah. Nyanyiannya asyik dan menggelitik banyak orang yang menyaksikannya.
    Apalagi, pesta alek nagari yang diadakan masyarakat Palak Juha atas sponsor perantau sukses Buyuang Banta ini sesuai dengan kehendak masyarakat. Bayangkan, alek nagari direncanakan, hari mendukung pula. Tak ada hujan selama acara, sehingga tamu undangan banyak yang datang dari berbagai nagari tetangga.
    Di Piaman sendiri, kesenian indang punya sejarah panjang. Bahkan tarian indang Sungai Geringging dulunya pernah tampil di luar negeri. Nyanyian indang mengena semua lapisan masyarakat. Untuk penonton yang muda-mudi tentu paling senang melihat tarian serta nyanyiannya yang tak kalah dengan nyanyian populer saat ini.
    Sedangkan bagi yang tua-tua, kajian yang dibaca tukang dikie indang menyentuh kalbu karena disampaikan lewat irama khas. Meskipun sindiran antar grup indang disampaikan secara seloroh, para penonton tetap antusias mendengarnya.
    "Ini dalam rangka pembangunan kantor walikorong Palak Juha. Kita adakan selama 12 malam yang nantinya berakhir Jumat (28/10) malam," kata Buyuang Banta, yang juga tokoh masyarakat Palak Juha. Palak Juha, satu korong dalam Nagari Lurah Ampalu yang letaknya jauh diujung, berbatasan dengan Nagari Kudu Gantiang, Kecamatan V Koto Timur.
    Jalan di kampung itu lumyan rancak. Pakai aspal hotmix. "Alek nagari yang menampilkan banyak acara ini merupakan kesepakan bersama dalam badoncek, mengumpulkan dana untuk pembangunan kantor korong tersebut," ungkapnya.
    Buyuang Banta yang didampingi anggota DPRD Padang Pariaman, Alfa Edison merasa senang karena setiap malam aleknya dikunjungi banyak orang. Tidak dipungut parkir. Yang ada hanya sumbangan. Itupun bagi yang mau.
    "Ada lomba gandang tambua tassa, lomba domino dan koa. Juga ada tarian kesenian silek yang diadakan sebelum tampilan indang ini," ujarnya.
    Melihat perkembangan yang tengah terjadi saat ini, Buyuang Banta merasa terharu akan masa depan kesenian indang yang satu ini. "Umumnya, grup indang ini jalan sendiri. Tumbuh dari bawah. Nah, pesta alek nagari ini tentunya bagian dari upaya kita selaku anak nagari untuk mengembangkannya agar tidak punah ditelah masa," sebutnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar