Rabu, 18 Oktober 2017

Keltan Karya Maju Kembangkan Tanaman Pinang Wangi

Keltan Karya Maju Kembangkan Tanaman Pinang Wangi

Lubuk Alung--Kelompok Tani (Keltan) Karya Maju, Nagari Aie Tajun Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman mengembangkan budi daya tanaman Pinang Wangi. Beranggotakan 25 orang, Keltan ini menanam 1.250 batang Pinang Wangi di atas lahan seluas 15 hektare.
    Ketua Keltan Karya Maju, Iman Firdaus kepada Singgalang, Kamis (19/10) kemarin menilai tanaman Pinang Wangi mampu merubah pola hidup petani di kampungnya, lantaran tanaman yang satu ini punya nilai jual yang cukup tinggi, aroma daging buah dan sabutnya wangi pandan, cepat berbuah (berbunga umur tiga tahun setelah tanam), pertambahan tinggi batang lambat (jarak internodus 10-11 centimeter), pinak daun lebar dua kali lebih lebar dari pinang biasa.
    Menurut Iman Firdaus, tanaman yang sebanyak itu diperolehnya dari bantuan Dinas Pertanian Perkebunan Padang Pariaman, lewat proposal yang diajukannya beberapa waktu lalu. "Tanaman ini meliliki zat yang di kandung di dalam buah pinang meliputi arecolidine, arecaidine, guvacoline, guracine, dan beberapa senyawa lainnya," kata Iman Firdaus yang juga Staf Nagari Aie Tajun Lubuk Alung ini.
    Sedangkan biji tanaman ini, ujarnya lagi, juga bermanfaat, memiliki kandungan alkaloida seperti arekaina dan arekolina yang bersifat adiktif dan dapat merangsang otak. Juga dapat berpotensi untuk pinang makan dan bahan baku juice pinang untuk kesehatan, seperti menguatkan gigi dan gusi, mengatasi mulut kering, obat cacing, mengobati kulit yang luka, rabun mata, mengencangkan vagina, meningkatkan vitalitas dan lain-lain.
    Keltan Karya Maju termasuk Keltan yang punya nama di Aie Tajun Lubuk Alung. Berdiri sejak 10 tahun terakhir, dan telah banyak melahirkan hasil pertanian, khususnya di Lubuk Alung. Iman Firdaus tercatat sebagai ketua periode kedua, setelah sebelumnya dijabat oleh ketua sebelum dia.
    Baginya, bantuan tanaman Pinang Wangi dari Pemkab Padang Pariaman melalui Dinas Pertanian tersebut punya nilai tersendiri, dalam arti penting pengembangan tanaman ini di Aie Tajun Lubuk Alung. "Alhamdulillah, budi daya yang satu ini merupakan Keltan kita yang perdana menanamnya," ujar dia.
    Menariknya, kata Iman Firdaus, Pinang Wangi ternyata diterima di semua lahan. Tanaman ini tidak memilih lahan tertentu. Nah, tentunya akan menjadi nilai tersendiri di nagari yang memiliki lahan pertanian terluas di Kecamatan Lubuk Alung ini. "Untuk perdana ini, masing-masing anggota Keltan kita bagikan sebanyak 20 batang," sebutnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar