Delapan Tahun Gempa Padang Pariaman Diperingati di Tarok
Kayutanam--Mmperingati
kejadian gempa 30 September 2009 lalu, Pemkab Padang Pariaman gelar
tabligh akbar dan zikir bersama di Masjid Al-Huda Tarok, Nagari Kapalo
Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Sabtu (30/9).
Menghadirkan
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumbar, H. Shofwan Karim, sebagai
penceramah, peringatan delapan tahun pasca terjadinya gempa yang
meluluh-lantakkan Padang Pariaman itu berjalan khidmat dan lancar.
Mesjid
Al-Huda yang juga hancur pada waktu gempa sekarang sudah berdiri megah
dan kuat dipenuhi jemaah, yang terdiri dari ASN Padang Pariaman, ASN
Kamenag Padang Pariaman, TNI, Polri, Ormas, OKP, masyarakat Tarok dan
Nagari Kapalo Hilalang.
Bupati
Ali Mukhni mengharapkan peringatan gempa 30 September 2009 harus terus
dilaksanakan setiap tahun sebagai penginggat, bahwa Padang Pariaman
langganan bencana sehingga seluruh masyarakat selalu waspada.
"Yang
namanya musibah tidak pernah mengucapkan salam datangnya. Untuk itu,
kita selalu sampaikan kepada masyarakat untuk selalu berdoa kepada Allah
supaya kita dihindari dari bencana. Karena daerah kita tiada hari tanpa
bencana," ujarnya.
Ali
Mukhni juga menjelaskan tujuan diadakannya peringatan gempa itu di
Tarok. Bahwa kegiatan peringatan gempa diadakan secara bergiliran di
seluruh wilayah Padang Pariaman.
"Tahun
ini, Tarok, Nagari Kapalo Hilalang mendapat giliran sekaligus sebagai
penghormatan bagi warga Tarok yang daerahnya selalu menjadi pembicaraan
di mana-mana karena adanya rencana pembangunan Kawasan Pendidikan
Tarok," ungkap peraih Satya Lencana Pembangunan itu.
Walinagari
Kapalo Hilalang, Taufik mengungkapkan kebahagiaannya atas
diselenggarakannya peringatan gempa 30 September 2009 di nagarinya. Dia
juga mengajak jemaah untuk membentengi hati agar siap menerima cobaan
dan bencana yang terjadi.
Selanjutnya,
mantan PNS di Satpol PP Padang Pariaman itu menjelaskan tentang awal
rencana pembangunan Tarok City di Kapalo Hilalang.
Menurutnya,
masyarakat menerima dan menyambut dengan baik rencana pembangunan
tersebut. Dia menyatakan bahwa secara resmi hitam di atas putih
persetujuan masyarakat dan tokoh masyarakat terhadap rencana pembangunan
tersebut.
"Ada tiga pernyataan yang ditanda tangani oleh pemuka masyarakat terkait rencana pembangunan Tarok City," jelas Taufik.
"Kami,
walinagari menganggap itu sah sebagai persetujuan dari pihak masyarakat
Kapalo Hilalang. Kami terganggu dengan adanya pernyataan segelintir
orang yang menolak pernyataan yg telah dibuat dinyatakan tidak sah dan
tidak asli," jelasnya lagi.
"Walaupun
demikian, kami senang adanya riak yang terjadi, karena dengan kondisi
itu kami menjadi tahu siapa dan apa yang akan kami lakukan terhadap
orang tersebut," katanya lagi dengan semangat.
Menurut
Taufik, apa yang direncanakan oleh Pemkab Padang Pariaman adalah tujuan
yang baik dan mulia karena akan membangun fasilitas pendidikan yang
akan mencerdaskan anak bangsa sesuai UUD 1945.
Taufik
juga menantang orang yang tidak setuju dengan pembangunan Tarok City
untuk berhadapan dengan dia guna berdiskusi dan saling memperlihatkan
dokumen sah dan resmi dalam mencari mana yang benar.
Shofwan
Karim mengajak jemaah untuk mengingat kejadian gempa sebagai ujian dan
peringatan dari Allah SWT karena Allah sayang kepada ummatnya. Kemudian,
jadikan peringatan tersebut sebagai motivasi menata dan memperbaiki
diri pada masa mendatang.
Ketua
Pengurus Wilayah Muhammadiyah itu juga mengingatkan bahwa bertepatan
pada tanggal 30 September juga diperingati tahun baru Islam 1439
Hijriah.
"Momen
tahun baru ini mengingatkan kita untuk terus memperbaiki diri dengan
melakukan peningkatan iman, taqwa dan pelayanan kepada masyarakat," kata
mantan rektor Universitas Muhammadiyah Sumbar (UMSB) itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar