Rabu, 04 Oktober 2017

Eforia Persaingan Partai dan Caleg Dapil III Padang Pariaman

Melihat Eforia Persaingan Partai dan Caleg Dapil III Padang Pariaman

Enam Lingkung--Eforia politik sangat terasa hangat dan bersaing ketat di Dapil III Padang Pariaman. Mujur betul orang partai dan caleg, dengan adanya pohon jati yang ditanam kiri kanan jalan sepanjang Pauh Kambar-Parit Malintang. Lihatlah. Tak satupun pohon jati yang kosong dari gambar caleg dan partai, atau calon anggota DPD sekalipun.
    Malah, dalam satu batang pohon yang ditanam sejak Muslim Kasim jadi Bupati di Padang Pariaman itu bisa tiga sampai lima orang foto caleg yang ganteng, cantik dan gagah. Sepertinya, sepanjang jalan menuju IKK itu, adalah zona kampanye baliho dan bendera partai. Dan itu tampak, semua partai peserta Pemilu yang ikut ambil bagian di lokasi demikian.
    Kalaulah boleh kayu jati itu mengeluh, mungkin dia merasa keberatan karena terlalu banyak ditumpangi baliho yang tak memberi kontribusi kepada kayu itu. Masyarakat yang tinggal ditepi jalan itu hanya bisa melihat orang senyum surang. Memang, Dapil III Padang Pariaman yang meliputi Kecamatan Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, Enam Lingkung, 2x11 Enam Lingkung, dan Kecamatan 2x11 Kayutanam adalah Dapil yang sangat luar biasa.
    Pemilu tahun ini, di Dapil itu tersedia 11 kursi DPRD Padang Pariaman. Dan Dapil itu pun dianggap sebagai Dapil neraka, karena caleg yang maju banyak orang-orang hebat. Para mantan walinagari sebagian besar disini berangkatnya.
    Sebut saja Sukiman, mantan Walinagari Ulakan yang maju lewat Partai Hanura, Mothia Aziz Datuak Nan Basa, mantan Walinagari Lubuk Pandan yang maju dengan Partai NasDem. Selanjutnya, Nasrul Hamidi, mantan Walinagari Kapalo Hilalang yang memakai Partai Demokrat, Zaldi, mantan walinagari Guguak yang maju dengan PPP, Yahya Sasra, mantan Walinagari Sunua yang juga maju dengan kapal PPP.
    Disamping itu, juga pimpinan partai dan anggota dewan yang kembali ingin merebut kursi. Mulai dari Desril Yani Pasha, Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman dari Golkar yang juga Sekretaris Parati Golkar daerah itu. Zulhelmi Tuanku Sidi, Ketua DPC PKB yang saat ini masih anggota dewan. Alfikri Mukhlis, Ketua DPC Partai NasDem, Mayadi, Sekretaris DPC PDI Perjuang yang maju untuk dewan Sumbar. Selanjutnya, Hendra, Ketua DPC PPP juga itu Dapil-nya.
    Pemilu 2009, Dapil itu menyediakan 10 kursi. Kini ditambah satu kursi lagi menjadi 11. Tampak, Panwaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu hanya bisa melihat baliho dan alat peraga demikian. Mereka tak bisa bertindak, karena tidak punya kewenangan sebagai eksekutor. Dari 10 orang anggota dewan yang dihasilkan di Dapil itu pada Pemilu lalu, hanya seorang Masrizal yang tidak maju ke Padang Pariaman. Wakil Ketua Komisi I itu maju untuk DPRD Sumbar. Sembilan orang lagi masih bertahan dan ingin kembali merebut kursinya.
    Apakah sembilan orang ini mampu kembali meraih kursinya? Entahlah. Pasca tanggal 9 April yang akan menjawabnya. Yang jelas, mereka yang sembilan itu; Pebforil (Demokrat) Desril Yani Pasha dan Zakirman Kasim (Golkar), Yohanes Wempi (PKS), Zulhelmi Tuanku Sidi (PKB), Jempol (Gerindra), Makmur (PAN), Puadi (Hanura), dan Zaiful Leza (PDI Perjuangan), telah berusaha dan bekerja sesuai segmen dan caranya masing-masing. (damanhuri)
--------------------------------------------------

Hasil Kerja PNPM di Padang Pariaman
Bangun Perekonomian Kurangi Pengangguran

Padang Pariaman--Dana PNPM berasal dari masyarakat, dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat pula. Dinikmati secara bersama-sama ditengah masyarakat itu sendiri.
    Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni bicara demikian, Rabu kemarin saat membuka pelatihan kader PNPM daerah itu di Maninjau, Kabupaten Agam. Dia berharap, selesai pelatihan semua peserta dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam pelaksanaan PNPM.
    Selain Bupati Ali Mukhni, hadir Pj Kepala BPMPKB Padang Pariaman, Konsultan Manajemnen PNPM Mandiri Perdesaan, sejumlah walinagari, Bamus dan LPMN.
    "Dalam pengelolaan PNPM harus transparan. Hasil kegiatan PNPM yang tiap tahun di Padang Pariaman, terasa sangat luar biasa. Dapat kita lihat manfaatnya bagi masyarakat. Mulai dari mengurangi pengganguran, meningkatkan ekonomi rakyat pedesaan seperti halnya pembangunan jalan dan jembatan yang dibantu PNPM," kata Ali Mukhni.
    Sebelumnya, Panitia pelaksana pelatihan, Hendry mengungkapkan, tujuan pelatihan ini meningkatkan pemahaman walinagari, bamus dan LPM nagari terhadap penyusunan anggaran nagari, dan pengajuan program sejenis dalam pembangunan daerah.     "Terutama dalam membentuk pola pikir dan pola kerja, sehingga dapat mendukung program kerja diberbagai kalangan pada tingkat nagari, dalam membantu meningkatkan kemampuan pelaku dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab pemerintah nagari," kata dia.
    Katanya, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari. Peserta sebanyak 125 orang, terdiri dari 52 orang dari nagari, 36 orang dari Bamus, dan 37 orang dari LPM nagari. (525)
-------------------------------------------------

Bujang Pandawa Lanjutkan Pengabdian
Masih Banyak Masyarakat Dapil II Butuh Bantuan Pemerintah

Patamuan--Selama menjadi anggota dewan terhormat di DPRD Padang Pariaman, Bujang Pandawa banyak melakukan terobosan yang berhubungan dengan kepetingan banyak orang di Dapil-nya.
    Mulai dari jaringan aspirasi yang dilakukan setiap kali kunjungan ke Dapil II Padang Pariaman, yang meliputi Kecamatan Patamuan, VII Koto Sungai Sariak, Padang Sago, V Koto Timur dan Kecamatan V Koto Kampung Dalam, sampai kepada memfasilitasi berbagai bantuan buat kelompok tani.
    "Itu semua kita lakukan, tentu tidak terlepas dari fungsi dan tanggungjawab sebagai yang mewakili masyarakat. Bantuan sosial dari berbagai instansi juga banyak yang didapatkan oleh kelompok masyarakat," kata Bujang Pandawa, politi Partai Golkar yang kembali mencalonkan diri untuk DPRD Padang Pariaman itu.
    Anggota Komisi I yang Ketua KTNA Padang Pariaman ini menjelaskan, masih banyak kelompok masyarakat yang dilihatnya sulit untuk berkembang, karena belum dapat suntikan bantuan pemerintah. "Ada sejumlah irigasi yang rusak, Alhamdulillah berhasil kita perjuangkan lewat APBD tahun ini. Begitu juga peningkatan insentif guru mengaji dari Pemkab Padang Pariaman," kata Bujang Pandawa, caleg nomor urut tujuh tersebut.             Dia ingin melanjutkan perjuangan demikian, lewat legislatif Padang Pariaman. Di Dapil yang dimasukinya tersedia 10 kursi pada Pemilu 9 April nanti. Untuk ini, dia tak terlalu habis-habisan. Baginya, tak penting kursi nomor satu dari 10 kursi itu. "Yang penting bisa duduk kembali," ujarnya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar