Minggu, 15 Oktober 2017

Konsep Pemerintahan Nagari Masih Harus Diperbaiki

Konsep Pemerintahan Nagari Masih Harus Diperbaiki

Enam Lingkung--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur membuka secara resmi alek Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Enam Lingkung di Laga-Laga nagari itu di Korong Balah Aie, Jumat lalu.
    "Pemkab Padang Pariaman mendukung kegiatan positif, terutama dalam kegiatan adat dan budaya karena dapat memotivasi anak kemenakan kita mencintai adat dan budaya sendiri," kata dia.
    Menurutnya, ini menunjukkan semangat kembali ke konsep nagari, baik dari segi pemerintahan maupun tata kehidupan sehari-hari yang sudah berjalan dengan baik. Walaupun, lanjutnya, tidak dapat dipungkiri kembali ke nagari tersebut belum mencapai target yang diharapkan. Namun, setidaknya sudah terlihat berbeda dibanding konsep pemerintahan desa.
    "Dapat kita lihat buktinya dalam keseharian. Banyak kegiatan yang sudah mengarah adat istiadat yang terlaksana di masing-masing nagari," ujarnya.
    Sinaro, mewakili niniak mamak Nagari Koto Tinggi menjelaskan, bahwa kegiatan alek nagari sebagai cara menggiatkan, mengaktifkan dan menyemarakkan adat budaya asli nagari. Sekaligus melindungi anak nagari dari serbuan budaya yang tidak sesuai dengan adat istiadat.
    "Kita tidak bisa membendung budaya dari luar yang datang menyerbu nagari. Tetapi kita bisa memproteksinya dengan cara aktif mengajarkan kepada anak kemenakan adat dan budaya kita melalui kegiatan alek nagari ini," jelasnya panjang lebar.
    Menurut Sinaro, bangunan laga-laga di Korong Balah Aie ini dengan susah payah didirikan masyarakat. Namun, berkat kerjasama dan gotong royong, laga-laga ini bisa didirikan dan ditambah satu lagi di Korong Kampuang Jambak, "Jadi ada dua laga-laga di Nagari Koto Tinggi ini," ujar Sinaro.
    Di laga-laga akan dididik anak kemanakan dengan adat budaya yang sesuai dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Sinaro mengeluh, bahwa konsep baliak ka nagari baru sekedar ganti baju, belum sampai ke sasaran. Mungkin sebabnya sistim nagari itu sudah lama sehingga banyak yang lupa dengan sistim nagari yang sebenarnya.
    "Kita berharap kepada Pemkab Padang Pariaman untuk dapat memperbaiki kondisi ini sehingga harapan kita terhadap baliak ka nagari yang benar-benar sesuai harapan," katanya lagi. Contohnya, kata dia, perwakilan niniak mamak di Bamus hanya satu orang. Selain itu sistim voting dalam pengambilan keputusan tidak dikenal di Minangkabau," tukuknya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar