Jumat, 20 Oktober 2017

Masyarakat Masih Menunggu Janji Ali Mukhni Kampuang Pagang dan Padang Limau Butuh Pembangunan Jalan dan Jembatan

Masyarakat Masih Menunggu Janji Ali Mukhni
Kampuang Pagang dan Padang Limau Butuh Pembangunan Jalan dan Jembatan

VII Koto--Nyanyian burung berkicau pagi menjelang siang itu masih terdengar saling sahut-menyahut. Lapau kopi, tempat nongkrong masyarakat menjelang turun ke sawah dan ke ladang terlihat ramai, karena itu satu-satunya hiburan bagi masyarakat yang tinggal jauh di kampung tersuruk.
    Kampuang Pagang nama tempat itu. Terletak di Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Meskipun Padang Pariaman telah dinyatakan sebagai daerah yang terbebas dari ketertinggalan, bagi Kampuang Pagang dan Padang Limau, korong tetangganya masih terasa tertinggal, malah amat jauh terisolirnya.
    Kamis pagi kemarin, Singgalang sengaja diajak oleh Agussalim Rasyid, tokoh masyarakat Lareh Panjang Sungai Sariak untuk melihat dari dekat parasaian masyarakatnya, yang belum punya jalan yang sehat, jembatan yang utuh untuk memperlancarnya hubungan dengan Sungai Sariak, ibu kecamatan VII itu sendiri.
    Jalan tanah yang sebagian berlubang yang digenangi air ikut membuat kendaraan yang ditumpangi terkena lumpur. Sementara, sebagian jalan rabat beton yang telah dimakan usia pun sebagiannya telah punah.
    "Kalau saja ada jembatan mini yang membelah Sungai Batang Mangoi ini, maka jarak tempuh masyarakat dari dan ke Sungai Sariak akan berkurang sekitar 18 kilometer," kata Agussalim Rasyid bersama Urang Tuo Kampuang Pagang, Ahmad Zaini.
    Alhamdulillah, hingga saat ini masyarakat Kampuang Pagang masih setia menunggu janji Bupati Ali Mukhni yang akan melakukan pengerasan jalan serta membangun sebuah jembatan mini ini. "Janji yang diucapkan tahun 2015 lalu, hingga saat ini belum terlaksana. Janji itu langsung Ali Mukhni yang datang dua kali ke Kampuang Pagang ini," ujar mereka.
    Sebagai kepala daerah, Ali Mukhni hadir melihat dari dekat kampung itu. Dia ikut sekalian menyeberangi Sungai Batang Mangoi yang membelah Korong Bari Kampuang Pagang ini. "Insya Allah, 2018 kita sudah bisa makan bersama di tepi sungai ini, guna mensyukuri siap jembatan yang telah lama jadi impian masyarakat Kampuang Pagang," kata Ali Mukhni, seperti diingat kembali oleh tokoh masyarakat Kampuang Pagang demikian.
    "Sesuai janji, kami disuruh membuat surat tertulis tanda ada permohonanan dari bawah. Surat dengan nomor 09/WN/SS/IV-2015, tertanggal 27 April 2015 yang ditandatangi Walinagari Sungai Sariak, Syamsuar, karena waktu itu Lareh Nan Panjang masih bagian dari Nagari Sungai Sariak pun telah disposisi oleh Ali Mukhni ke anak buahnya, yang berhubungan dengan dinas tekhnis," ungkapnya.
    Dua korong, yakni Bari Kampuang Pagang dan Padang Limau dalam Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak sepertinya sedang menangis, di tengah semaraknya pembangunan di nagari lainnya di Padang Pariaman. Hampir seluruh korong di daerah itu telah punya jalan aspal hotmix. Sedangkan Kampuang Pagang dan Padang Limau masih jalan tanah.
    Seperti disebutkan Irwan, mantan Kepala Desa Lareh Nan Panjang masa Orde Baru dulu, masyarakat Kampuang Pagang ini lumayan banyak. Namun, lantaran merasa tinggal di kampung tersuruk, banyak yang pindah keluar, seperti ke Bisati, Bari, Lubuak Bareh. Malah masyarakat Kapuang Pagang telah berkembang pula di Koto Baru, Kecamatan Padang Sago.
    Sebab, kalau mereka bertahan hidup dan tinggal di Kampuang Pagang ini, dia akan merasakan tingginya biaya kebutuhan, dan murahnya hasil pertanian dan perikanan yang mereka kelola di kampung ini sebagai penyambung hidup. "Cobalah. Sekarung pupuk untuk sampai ke Kampuang Pagang jauh lebih mahal, ketimbang orang lain yang dekat dengan pusat ekonomi tersebut. Sedangkan, hasil kolam ikan atau padi, para toke membelinya lebih murah, lantaran bia mengangkut keluarnya mahal," ungkap Ahmad Zaini.
    Lareh Nan Panjang Sungai Sariak merupakan nagari pemekaran, yang dulunya berinduk ke Sungai Sariak. Nagari yang akan ikut Pilwana serentak ini memiliki luas 5,65 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk 3.275 jiwa, yang mendiami enam korong, yakni Korong Bari Kampuang Pagang, Padang Limau, Kampuang Jambak Sungai Baih, Durian Gadang, Sungai Langkok, dan Korong Cimpua Pasa Duyan.
    Panjang jalan yang butuh pengerasan di Padang Limau dan Kampuang Pagang itu sekitar dua kilometer. "Kalau dua kilometer ini selesai, sebuah jembatan mini juga terwujud, agaknya Kampuang Pagang dan Padang Limau tidak lagi jadi kampung tertinggal," ungkapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar