Sabtu, 30 September 2017

Tukang Palak di Masjid Agung Syekh Burhanuddin Harus Ditertibkan

Tukang Palak di Masjid Agung Syekh Burhanuddin Harus Ditertibkan

Ulakan--Tukang palak berkedok juru parkir di komplek Masjid Agung Syekh Burhanuddin Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman mulai meresahkan masyarakat. Terutama para tamu yang tengah melakukan ibadah di masjid yang dibangun oleh pemerintah tersebut.
    Adalah Muhammad Kudri, salah seorang yang merasa diperas saat usai shalat di masjid itu, Selasa lalu. "Saya sering singgah dan shalat di masjid ini. Baru kali ini saya merasa diperas dan dikasari oleh orang yang mengaku tukang parkir," kata Kudri, warga Lubuk Basung, Kabupaten Agam ini.
    "Persoalannya bukan uang parkir yang diminta Rp5 ribu. Tetapi cara dia meminta yang tidak ada tata kesopanan, seperti layaknya tukang parkir di sebuah objek wisata relegius," ungkapnya. Bagi Kudri, melewati jalur Ketaping, Ulakan, Pariaman dari dan ke Lubuk Basung sudah menjadi hal biasa karena seringnya wartawan senior ini pulang balik Padang - Lubuk Basung.
    Awalnya, ketika Kudri menaiki mobilnya usai shalat datang orang meminta uang parkir. "Saya kasih Rp2 ribu. Duo ribu barako. Limo ribu, kata orang itu pada Kudri, yang spontan langsung terkejut, saking kerasnya suara orang itu," cerita Kudri.
    "Kok indak limo ribu, turunlah dari oto tu," balas orang itu lagi. Kudri tak mau ribut-ribut dengan orang yang dinilainya agak kurang beres itu. Dia berikan saja uang sebanyak yang dimintanya. "Takutnya kaca mobil saya nanti dipecahinnya, ya saya berikan saja, dan saya langsung pergi bersama kawan-kawan," ujarnya.
    Kudri merasa keramat Syekh Burhanuddin sudah hilang, karena tidak ada lagi orang-orang sekitar makamnya yang punya etika elok, memperlakukan tamu atau orang masuk dengan ramah. Nah, perlakuan seperti ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Harus ada tindakan tegas, agar tidak bertambah korbannya.
    Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispora) Padang Pariaman, Jon Kenedi ketika dikonfirmasi mengaku belum ada tukang parkir di Masjid Agung Syekh Burhanuddin. "Untuk juru parkir ini tak bisa sembarangan. Harus ada pula Perda-nya yang dibuat Pemkab bersama DPRD," kata Jon Kenedi.
    Anggota Komisi IV DPRD Padang Pariaman, Bagindo Rosman melihat Masjid Agung Syekh Burhanuddin bukanlah Masjid Raya Ulakan. "Ini masjid kebanggaan Padang Pariaman. Harus ada kejelasannya. Jangan biarkan tukang palak meresahkan masyarakat, yang pada akhirnya mencoreng nama baik Syekh Burhanuddin dan Padang Pariaman itu sendiri," kata anggota dewan dari PAN ini.
    "Pemkab Padang Pariaman dibawah komando Ali Mukhni - Suhatri Bur harus menertibkan ini. Kalau mau dibuat aturan parkirnya, silahkan. Sebab, masjid ini dibangun dengan APBD. Tukang parkir yang suka memakang orang itu harus ditindak tegas," ujar dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar