Rabu, 06 September 2017

Degradasi Moral Ikut Melunturkan Nilai-nilai Budaya

Degradasi Moral Ikut Melunturkan Nilai-nilai Budaya

Kayutanam--Membentuk karakter dan jati diri bangsa lewat sosialisasi cagar budaya. Ini judul acara yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman, Senin dan Selasa (4-5/9) lalu di Anai Resort, Kecamatan 2x11 Kayutanam.
    Kenapa judul itu yang diangkat? Karena seluruh peserta berasal dari guru bidang studi sejarah dan IPS di semua SMP yang ada di Padang Pariaman. Diikuti sebanyak 50 orang guru di daerah itu, aplikasinya para guru diminta menularkan hasil sosialisasi demikian kepada peserta didik nantinya di sekolah.
    "Kita punya potensi cagar budaya yang ditinggalkan oleh orang dulu, yang keberadaannya masih belum tergali secara maksimal," kata Ketua Panitia Khairil Anwar.
    Khairil Anwar yang juga Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman itu berharap, acara demikian mampu mengembalikan karakter anak bangsa pada tingkat lokal daerah ini untuk memahami dan ikut melestarikan cagar budaya demikian.
    Menurut Khairil Anwar yang didampingi panitia lainnya, Ade Ferizon, Surahman, dan Marsidi itu ingin sosialisasi yang dilakukan selama dua hari mampu memberikan yang terbaik. "Kita punya cagar budaya berupa makam, lubang Jepang, dan lainnya. Untuk ini, pemateri sengaja didatangkan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) pusat di Batusangkar," katanya.
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Rahmang memberikan apresiasi kepada semua peserta yang dengan antusias mengikuti acara demikian. "Gunakan waktu yang singkat ini dengan sebaik-baiknya, agar peserta didik di sekolah tidak salah arah dan tujuan dalam memahami nilai-nilai budaya yang menjadi kultur daerah kita," katanya.
    "Karakter yang baik akan melahirkan perilaku yang elok. Nah, keberhasilan untuk tujuan itu pada calon pemimpin masa depan bangsa di daerah ini terletak pada guru yang saat ini ikut sosialisasi cagar budaya," ungkapnya.
    Hasan Basri, Fauzan dan narasumber lainnya dari BPCB pusat di Batusangkar menyebutkan, jauh sebelum Belanda menjajah negeri ini, cagar budaya sudah ada dan banyak ditemukan di Ranah Minang ini. "Cagar budaya adalah pembuktian yang kuat untuk kelangsungan estafet bangsa," kata mereka.
    "Barangkali arus degradasi moral saat ini membuat lunturnya budaya luhur itu sendiri. Nah, lewat guru yang ikut sosialisasi hari ini, harus mampu menularkan dengan baik tentang cagar budaya ini di kalangan anak didiknya," sebutnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar