Rabu, 06 September 2017

Memperin Hartarto Diminta Meresmikan Sentra Kakao di Padang Pariaman

Dalam Acara Cocoa Day Expo
Memperin Hartarto Diminta Meresmikan Sentra Kakao di Padang Pariaman

Padang Pariaman--Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto mengatakan industri pengelolaan kakao kini memiliki kontribusi yang tinggi dalam meningkatkan perekonomian negara. Bahkan telah masuk sebagai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RipinI 2015-2035. Artinya, industri kakao telah menjadi industri prioritas yang harus dikembangkan.
    Pengembangan industri kakao, pemerintah telah melakukan beberapa upaya. Salah satunya dengan dibentuknya unit-unit pengelolaan industri kakao. "Unit – unit pengolahan industri kakao diharapkan dapat menumbuhkan wirausaha berbasis kakao," kata Menperin RI Airlangga pada peringatan Cocoa Day Expo ke-6 di Plasa Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (5/9) lalu.
    Meski pemerintah sedang gencar mengembangkan industri kakao, namun Airlangga mengaku masih ada permasalahan yang harus dibenahi. Permasalahan itu kurangnya pasokan bahan baku dari dalam negeri. Produktifitas biji kakao di dalam negeri masih rendah, yaitu sekitar 0,3 – 0,4 ton /ha/ tahun. Sedangkan produktifitas di negara lain rata–rata di atas 1 ton/ha/tahun.
    Dalam upaya mengatasi permasalaan kekurangan bahan baku di dalam negeri tersebut, Kementerian Perindustrian merencanakan untuk mengkaji ulang kebijakan bea keluar biji kakao yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 67/PMK.011/2010. Sebagaimana diketahui dalam peraturan dimaksud tarif bea keluar bersifat progresif 0-15 persen tergantung harga biji kakao dunia.
    Tarif bea keluar diusulkan menjadi flat 15 persen. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan supply bahan baku untuk industri kakao nasional. Di samping itu juga untuk menjaga Keseimbangan antara pajak yang dikenakan atas transaksi lokal maupun ekspor.
    "Kepada seluruh stakeholder kakao harus tetap semangat mengembangkan kakao nasional dan juga  meningkatkan konsumsi cokelat dalam negeri," ujar Airlangga.
    Bupati Ali Mukhni yang diundang khusus dalam acara ini mengatakan, Padang Pariaman memiliki lahan 20 ribu hektare tanaman kakao. Komitmen terhadap tanaman kakao dimulai sejak ditetapkanya daerah ini sebagai sentra kakao di Sumatera 2008 silam.
    Saat ini, kata Ali Mukhni, industri coklat berjalan baik didukung dengan keberadaan pabrik mini coklat. Pabrik tersebut membantu IKM berbasis coklat dalam memproduksi dan mengolah kakao menjadi bubuk, pasta, coklat batang, permen dan lainnya.
    "Cokelat Padang Pariaman untuk Indonesia. Menurut penelitian, mutu kakao daerah ini salah yang terbaik di dunia. Karena tanah yang cocok untuk kebun kakao dan punya kadar lemak yang tinggi," kata Bupati Ali Mukhni didampingi Kadis Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Hendra Aswara dan Pengusaha Coklat Hj. Usnaiti Simamora.
    Pada kesempatan tersebut, terlihat Bupati Ali Mukhni meminta Menteri Perindustrian Airlangga untuk mendirikan Sentra Kakao Sumatera Barat yang terletak di Malibou Anai, Kecamatan 2x11 Kayutanam.
    "Ijin Pak Menteri. Kita punya tanah negara bersertifikat status clear and clean seluas 14 hektare. Untuk pembangunan sentra, kita plot seluas 5 hektare. Proposal telah kita ajukan sebesar Rp18 miliar. Mohon berkenan Pak Menteri merealisasikan tahun depan," ujar Ali Mukhni. (501)
----------------------------------------------------

Cokelat Padang Pariaman Diyakini Bisa Mendunia

Padang Pariaman--Kepala Dinas Penaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Padang Pariaman Hendra Aswara mengatakan, saat ini produk coklat daerahnya telah menjalin kerjasama dengan hotel, minimarket dan berbagai Industri Kecil Menengah (IKM) di Sumbar.
    Sehubungan dengan akan dibangunnya sentra coklat di Malibou Anai, Hendra meminta dukungan seluruh pihak untuk menjadikan Sumbar sebagai salah satu penghasil produk kakao terbesar di Indonesia.
    "Kita optimis, kakao Padang Pariaman bisa mendunia," ujar pria 36 tahun yang menjadi kepala dinas termuda di Sumbar itu.
    Menurutnya, cokelat Padang Pariaman juga ikut dinimkati banyak orang penting di negeri ini dalam Peringatan Cacao Day, yang merupakan kegiatan rutin Kemenperin sejak 2012 yang lalu.
    "Kerja bersama membangun kakao dan cokelat Indonesia serta memilki tagline cokelatku, budayaku, Indonesiaku, Cacao Day diikuti oleh 34 peserta IKM, petani kakao dan pengusaha kakao. Sumbar mengutus dua IKM, yaitu Coklat Adam Padang Pariaman dan Coklat Cokato Kota Payakumbuh," ujarnya.
    Yang menarik dari acara ini, adalah kehadiran Miss Cocoa Indonesia 2017 Marchelia Lunggaer yang  turut membantu mempromosikan cokelat Indonesia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar