Senin, 04 September 2017

Pemkab Padang Pariaman Harus Mengambil Tindakan Tegas

Soal SMP N 5 Lubuk Alung
Pemkab Padang Pariaman Harus Mengambil Tindakan Tegas

Lubuk Alung--Kemelut yang berkepanjangan melanda SMP N 5 Kecamatan Lubuk Alung, membuat Komisi I DPRD Padang Pariaman turun langsung ke Aie Tajun Lubuk Alung, tempat sekolah itu beroperasi. Wakil rakyat itu ingin melihat langsung, apa sesungguhnya yang terjadi, sehingga anak-anak nagari itu terlantar terus untuk melanjutkan studinya.
    Kunjungan Komisi I yang dipimpin ketuanya; Happy Neldy bersama seluruh anggota komisi tersebut, juga dihadiri pihak Muspika kecamatan Lubuk Alung. "Kita melihat, persoalan SMP N 5 Lubuk Alung cukup lama, dan tak pernah selesai-selesainya. Yang jadi korban itu, adalah sanak kemenakan orang Aie Tajun itu sendiri," kata Bagindo Rosman, anggota Komisi I pada Singgalang.
    Dia minta ketegasan Pemkab Padang Pariaman, dalam hal ini Dinas Pendidikan. Jangan menangani hal ini setengah-setengah. Harus bersungguh-sungguh. "Yang kami tangkap, ada janji PNS untuk pemilik tanah dari Pemkab, tatkala sekolah akan dibangun dulunya. Namun, janji tak pernah terealisasi," kata Rosman, politikus PAN tersebut.
    "Kalau memang prosedural PNS tak bisa ditunaikan, ya satu-satunya jalan, Pemkab Padang Pariaman harus membeli tanah yang saat ini masih dipakai oleh sekolah tersebut. Sebab, kalau tidak persoalan akan terus bergejolak selamanya," ujarnya.
    Rosman bersama anggota Komisi I lainnya merasa prihatin, atas penolakan yang dilakukan pemilik tanah, saat bangku baru didatangkan ke sekolah demikian beberapa waktu lalu. "Ini namanya sudah mengganggu keamanan, dan harus ada jalan terbaiknya, sehingga proses belajar mengajar kembali lancar dan normal," kata dia.
    SD 02 Batang Anai
    Pada hari yang sama, Komisi I juga mengunjungi SD N 02 Kecamatan Batang Anai. Sekolah yang terletak di Nagari Kasang, berbatasan dengan Kota Padang tersebut seolah-olah luput dari perhatian pemerintah. Para pelaku pendidikan di sekolah itu tiap sebentar berteriak minta tolong, sama sekali tak terdengar oleh pengambil kebijakan.
    "Sungguh menyedihkan. Ruangan lokal berukuran kecil. 3x4 meter. Di ruangan sempit itulah anak-anak bergedincik menimba ilmu dari gurunya. Kemudian, bangku yang dipakai anak-anak sungguh mencerminkan bangku tak layak pakai, alias bangku panjang, yang satu bangku untuk tiga sampai empat orang anak," kata Rosman lagi.
    Mereka para anggota dewan terhormat tersebut ingin, sebelum adanya gejolak di sekolah yang lebih dekat ke Kota Padang itu segera ditangani secara serius. Barang-barang yang tak lagi layak dipakai, harus diganti sesuai tuntutan pendidikan saat ini. (525)
------------------------------------------------------------------------

Metode Pendidikan Bersifat Dinamis dan Selalu Berkembang

Sicincin--Sekitar 200 kepala SMA, SMP dan Madrasah se-Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman mengikuti pemaparan Sucipto, pakar pendidikan dari Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Mereka tampak antusias bertanya dan berdiskusi.
    Kegiatan itu berlangsung dalam seminar sehari yang diselenggarakan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 2x11 Enam Lingkung, Sabtu (17/1). Panitia sengaja menghadirkan Sucipto dari Jakarta guna membahas permasalahan Kurikulum 2006 dan 2013. Seminar itu juga dihadiri Bupati Ali Mukhni dan Kepala Dinas Pendidikan Mulyadi.
    Menurut Sucipto, tak ada yang keliru dalam penerapan kurikulum. Hanya saja, mungkin ada guru yang belum mengerti. Oleh sebab itu, semua guru selain mengajar mesti terus belajar. Sebab, ilmu pengetahuan dan metode pendidikan bersifat dinamis dan selalu berkembang.
    Mantan Pengawas Sekolah di Provinsi Lampung ini pun memaparkan pengalamannya. Ia mengungkapkan, pengawas bukanlah hantu yang perlu ditakuti oleh para guru di sekolah melainkan mitra. Kedatangan pengawas ke sekolah selayaknya dirindukan oleh guru untuk mendiskusikan permasalahan yang mereka hadapi.
    "Intinya, pengawas itu seharusnya cerdas. Jika demikian, kedatangannya ke sekolah takkan menyebabkan guru cemas," ujar pria berusia 60 tahun asal Kudus, Jawa Tengah, ini.
    Menanggapi kata sambutan Bupati Ali Mukhni sewaktu membuka seminar secara resmi, Sucipto mengemukakan apresiasinya. Ia menyatakan dukungan terhadap kebijakan bupati yang memadukan sistem pendidikan berkarakter dengan pendidikan spiritual pada semua jenjang sekolah.
    Kepala SMA 1 2x11 Enam Lingkung, Thaibah menyebutkan, seminar itu bertema "Menyongsong Indonesia Emas, Pendidikan ke Depan Mampu Mengejar Kehidupan Meraih Mimpi Menuju Kemerdekaan Hakiki.
    Pihaknya juga mengundang kepala sekolah se-Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman dengan tujuan untuk berbagi informasi tentang penerapan kurikulum 2006 dan 2013. "Kami berbesar hati karena semua peserta mengikuti secara aktif seminar hingga selesai," cetusnya.
    Di samping seminar yang berlangsung dalam sebuah tenda besar di halaman depan, pada hari yang sama SMA 1 2x11 Enam Lingkung menyelenggarakan Lomba Bidang Studi Biologi untuk siswa SMA / Madrasah Aliyah dan Lomba Bidang Studi Matematika untuk siswa SMP / Madrasah Tsanawiyah.
    "Peserta yang kami undang juga dari seluruh Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Untuk Biologi diikuti 186 peserta dan Matematika diikuti 101 peserta. Lomba akan kami lanjutkan Sabtu (24/1) depan untuk tahap semifinal dan final," ujar Thaibah.
    Bupati Ali Mukhni pun menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan lomba. Ia menyebutkan akan memberikan hadiah khusus untuk juara pertama, kedua dan ketiga pada kedua jenis lomba di samping hasdiah yang disediakan pihak penyelenggara.
    Selama berada di SMA 2x11Enam Lingkung, Bupati Ali Mukhni terlihat gembira dan penuh semangat. Hal itu, katanya, karena kesungguhan pihak sekolah dalam melaksanakan kegiatan. Ia juga mengaku sangat terkesan pada lingkungan sekolah yang tertata rapi, rindang dan indah. (525)
-------------------------------------------------------------------

Semua Tahapan Pilkada Ditentukan KPU Pusat

Padang Pariaman--Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini yang dilakukan serentak untuk 204 kabupaten/kota di Indonesia, berbeda dengan Pilkada lima tahun yang lalu. Kalau dulu, semua tahapan diatur oleh KPU daerah bersangkutan, untuk tahun ini KPU daerah menunggu semua tahapan demikian dari KPU pusat.
    Ketua KPU Padang Pariaman, Vifner kepada Singgalang menyebutkan, bahwa pihaknya hanya menunggu apa yang akan diputuskan oleh KPU pusat. "Termasuk uji publik para calon nantinya, juga diputuskan oleh KPU pusat, bagaimana tatacaranya," kata Vifner yang juga Ketua DPD KNPI Padang Pariaman itu.
    "Yang jelas, KPU siap melakukan semua yang dibebankan KPU pusat tentang Pilkada tersebut. Dengan adanya perubahan yang cukup berarti dalam pelaksanaan hajatan demokrasi tingkat lokal itu, tentu KPU butuh sosialisasi yang panjang juga nantinya," kata dia.
    Menurut dia, pendaftaran bakal calon kepala daerah pada bulan Februari nanti, itu baru sebatas rencana yang diwacanakan KPU pusat. "Sampai saat ini, kita belum terima apapun juga tentang tahapan yang akan dilakukan di daerah, karena memang belum diturunkan oleh KPU pusat itu sendiri," ujarnya. (525)
-----------------------------------------------------

16 Tenaga Dokter di Padang Pariaman Terima SK CPNS

Padang Pariaman--Sebanyak 16 Orang tenaga dokter yang mengabdi di Kabupaten Padang Pariaman menerima SK CPNS Formasi Khusus Dokter Tahun 2014. Penyerahan SK yang lansung diserahkan  Bupati Ali Mukhni tersebut, dilakukan di Aula Kantor Bupati IKK Parit Malintang beberapa waktu lalu.
    Ke-16 dokter tersebut, sebelumnya telah mengabdi di wilayah terpencil di Padang Pariaman sebagai tenaga kontrakr/PTT. Tersebar di seluruh kecamatan yang ada.
    Bupati Ali Mukhni menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi mereka dalam menjalankan tugas dan pengabdian kepada masyarakat Padang Pariaman, khususnya yang berada di wilayah terpencil.
    “Berkat keyakinan dan kesabaran dari bapak/ibu, sampai pada akhirnya menerima SK sebagai CPNS pada hari ini. Semoga semua amal ibadah bapak/ibu dokter berikan, dan telah dikerjakan diterima Allah SWT," kata dia.
    Lebih lanjut bupati mengatakan, Padang Pariaman memiliki wilayah yang cukup luas, dan masyarakatnya tersebar hingga ke pelosok tersuruk. Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil ini, cukup jauh dari jangkuan fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas dan rumah sakit. Peran bapak/ibu dokter di sini sangatlah penting dan berarti bagi masyarakat.
    "Saya berharap, bapak/ibu dokter yang hari ini menerima SK, bekerja dengan Ikhlas dan penuh kesungguhan, sehingga mampu menjadi ujung tombak dan pelayan, serta penolong pertama bagi masyarkat yang tinggal di daerah terpencil, jauh dari jangkauan Fasilitas Kesehatan yang lebih baik," harapnya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar