Sabtu, 16 September 2017

Sungai Batang Anai Kembali Menelan Korban

Sungai Batang Anai Kembali Menelan Korban

Lubuk Alung--Aliran Sungai Batang Anai kembali memakan korban. Efendi (45) hanyut terbawa arus sungai yang debitnya meninggi, Jumat (15/9) sore lalu. Sabtu petangnya, Efendi ditemukan di Pasar Usang dalam keadaan tak bernyawa lagi. Menurut saksi mata di tempat kejadian, korban baru pulang bekerja di Padang Kunik, Nagari Buayan dan hendak menuju ke rumahnya di Surantiah. Karena tidak ada lagi perahu yang biasa menyeberang, korban berusaha menyeberang menggunakan tali sling yang biasa digunakan menarik perahu penyeberangan di bawah jembatan Kayu Gadang.
Sebelumnya sudah banyak masyarakat yang beraktivitas, termasuk pekerja yang memperbaiki jembatan melarang korban untuk menyeberang dengan cara bergantungan dengan tali sling tersebut. Akan tetapi korban tidak menghiraukan dan terus bergantungan.
Dan benar saja, belum sampai di tengah perjalanan korban sudah tidak kuat lagi bergerak, dan melepaskan gantungannya hingga terjatuh dalam sungai yang alirannya cukup deras dan dalam. Sontak masyarakat langsung menolong korban yang terlihat melambaikan tangannya yang diduga tidak bisa berenang. Namun dikarenakan arus yang deras korban tidak terkejar dan hilang tenggelam.
Sementara, masyarakat di seberang yang memiliki sampan langsung melakukan pencarian dengan menyisiri ke hilir sungai. "Ada sekitar lima orang masyarakat yang membantu menyelamatkan. Awalnya tadi sudah dikejar ke dalam sungai tetapi tidak terkejar lagi. Arus air sangat deras," kata Rino seorang saksi mata menyebutkan.
Di tempat yang sama, Sekretaris Walinagari Lubuk Alung Landi Efendi didampingi Kaur Kesra Sutan Yardi yang langsung meninjau membenarkan bahwasannya korban adalah warga Lubuk Alung. "Nama korban adalah Efendi umur lebih kurang 45 tahun, alamat Surantiah Kabun. Dan keseharian korban sebagai tukang bangunan. Korban memiliki satu istri, Watriati dan tiga orang anak," ungkap Landi.
Pencarian korban hanyut masih dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Padang Pariaman dengan menggunakan perahu karet, sampai ditemukannya korban Sabtu sore. Pencarian dimulai dari titik jatuh dan diteruskan menyisir ke hilir sungai sampai di jembatan Pasa Usang. "Ada satu regu TRC yang kita turunkan," kata Kepala BPBD Kabupaten Padang Pariaman Amiruddin.
Setelah melakukan pencarian dari Jumat malam dan diteruskan besoknya, akhirnya Efendi, korban hanyut di Sungai Batang Anai ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Lokasi penemuan korban tepatnya berada di belakang Pesantren Hamka, Kampuang Apa, Kecamatan Batang Anai. Awal penemuan korban pertama kali oleh Herman, alias Mak Lanca, penambang pasir yang hendak memulai aktivitasnya mengumpulkan pasir dengan sampan.
Mak Lanca merasa ada yang mengganjal sampannya. Heran karena adanya sesuatu yang mengganjal, dia memeriksa ke bawah. Betapa terkejutnya ketika melihat sosok tubuh mengapung dan tangannya menyangkut di tambang sampan. Spontan Mak Lanca berteriak dan langsung didengar oleh tim gabungan KSB Nagari Sikabu Lubuk Alung dan Aie Tajun yang ikut menyisir di aliran sungai menggunakan ban yang difasilitasi Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata Datuak Rangkayo Basa.
"Korban dalam posisi tertelungkup dan tangannya melilit tambang, kulitnya sedikit terkelupas di tangan dan keningnya," kata Agus, anggota KSB yang mengangkat korban dari sungai.
Tak berselang lama, korban yang sudah terbujur kaku di evakuasi ke tepi sungai yang juga disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur yang ikut memimpin pencarian dari Sabtu pagi.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Pasa Usang, sebelum di bawa ke rumahnya di Surantiah Kabun, Korong Koto Buruak, Lubuk Alung untuk dikuburkan di dekat rumahnya dan dilepaskan langsung oleh Wabup Suhatri Bur. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar