Lubuk Alung--Di era tahun 2000 an sosoknya mudah dikenali di blantika sepakbola Sumatera Barat. Lama bermain di PS Machudum dan melanglang buana di beberapa klub divisi 3 Sumbar, seperti Gasliko, Persikas Solok dan Persepar. Prestasi dimana ketiga klub yang dia bela menjadi juara divisi 3 Sumatera Barat. Terakhir, Hikmat pernah memperkuat Tim Nagano Batam bersama dengan Legimin Raharjo dan Pelatih Nil Maizar.
Namanya Hikmat, gelandang elegan terbaik yang pernah dimiliki Lubuk Alung. Dengan spesialisasi tendangan kirinya yang mematikan hingga dijuluki kida babiso. Dan kini diusianya yang sudah berkepala empat dan bentuk tubuh yang tidak lagi 'tageh seperti dulu, akan tetapi bekas permainannya masih terlihat dari dirinya.
Bagiamana aura permainannya sanggup mempengaruhi permainan juniornya, bisa disebut anak di tim Sikabu. Bahkan ketika tidak adanya seorang Hikmat di Sikabu, permainan Sikabu terlihat tidak bernyawa. Kali ini, di final liga Nagari Lubuk Alung 2017, Hikmat kembali memperlihatkan kapasitas kebintangannya. Lesakkan kaki kirinya masih mematikan, meski pergerakannya tidak gesit lagi akan tetapi jangan memberikannya peluang tembak.
Terbukti, dengan gol tendangan bebasnya di awal babak pertama seakan meruntuhkan mental pemain Pungguang Kasiak dan tendangan jarak jauh melengkungnya di paroh babak kedua yang membentur mistar gawang. Gol tendangan melengkung Hikmat, pelecut semangat Sikabu.
Capaian Nagari Sikabu di Liga Nagari Lubuk Alung tahun ini yang sempat terseok dan nyaris tersingkir dari perhelatan tidak dapat dinafikan dari peran seorang Hikmat. Berhasil memboyong Piala Walinagari Lubuk Alung dan berhak menyandang gelar Penguasa Lubuk Alung. Hikmat, sang legenda pemimpin kudeta. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar