Sabtu, 30 September 2017

Keltan Jangan Hanya Sekedar Nama

Keltan Jangan Hanya Sekedar Nama

Padang Sago--Sebanyak 50 orang anggota Kelompok Tani (Keltan) Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman mengikuti pelatihan pengelolaan produksi usaha pertanian. Acara pelatihan diadakan di salah hotel di Kota Pariaman, Kamis pekan lalu.
    Walinagari Koto Baru, H. Zulhendrayani menyebutkan, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali Keltan yang ada di nagari ini, karena selama ini sebagian besar Keltan tersebut mati suri.
    "Kepada semua kelompok tani yang ikut untuk bisa menampilkan ketrampilan yang di milikinya, seperti membuat minyak tanak tangan, VCO dan lain sebagainya. Bahkan ada terobosan baru dari salah satu kelompok membuat dendeng jantung pisang. Tentu ini bisa di kembangkan di tengah masyarakat, terutama anggota kelompok itu sendiri," ujar Zulhendrayani.
    Dia menjelaskan, pelatihan teori selama satu hari ini hendaknya bisa diadakan praktek lapangan. Sekarang ada lima kelompok tani yang mengikuti pelatihan, dan satu induk kelompok tani; Gapoktan, yakni gabungan kelompok tani. "Pelatihan ini bertujuan untuk pembentukan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag). Timbul dari kelompok, bukan lagi dari nagari. Kalau sudah ada usaha, nagari selalu mendukung untuk kemajuan bersama," terangnya.
    Untuk itu, katanya, pelatihan ini tentu besar harapan kepada semua peserta agar bisa mengaplikasikan serta melaksanakan prakteknya. "Produksi hasil pertanian bisa  meningkatkan ekonomi anggota dan masyarakat," harapnya.
    Sementara itu, salah seorang penyuluh swadaya nagari, Tunaku Afredison mengatakan, kegiatan pelatihan terhadap anggota kelompok tani ini amat penting. Banyak bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk kelompok tani hanya untuk kelompok yang aktif, dan  memiliki usaha.
    Katanya lagi, aktif semua kelompok tani yang ada di Nagari Koto Baru ini, memiliki usaha dan nilai bisnis, tentu sebuah kemajuan yang cukup luar biasa. "Dulu, banyak kelompok tani yang ada hanya nama saja. Kalau ada bantuan yang akan diberikan pemerintah baru ada pengurus kelompok itu. Sekarang ini semua kelompok tani harus ada usaha yang jelas bisa pula dipasarkan, menghasilkan uang untuk anggota kelompok yang pada akhirnya menyejahterakan," katanya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar