Sabtu, 11 November 2017

Maknai Hari Pahlawan dengan Mengaktualisasikan Pesan Moral Pendiri Bangsa

Maknai Hari Pahlawan dengan Mengaktualisasikan Pesan Moral Pendiri Bangsa

Padang Pariaman--Mengenang para pahlawan dan perintis kemerdekaan, pendiri Republik Indonesia, adalah mereka yang dengan segenap pemikiran, tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang mereka lakukan, sehingga saat ini semua masyarakat bisa menikmati hidup di bumi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, sederajat dengan bangsa lain, menyadari tugas sejarahnya untuk menjadikan kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Demikian sambutan Menteri Sosial RI Kofifah Indarparangsa yang dibacakan Sekdakab Padang Pariaman, Jonpriadi, Jumat (10/11) lalu saat peringatan Hari Pahlawan. Kata dia,
para pendiri bangsa mengabarkan pesan penting; setelah kemerdekaan diraih, maka tahapan selanjutnya, harus bersatu.
Memasuki tahapan bernegara selanjutnya, yakni berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena pesan fundamental itulah maka peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun ini  mengambil tema; Perkokoh Persatuan Membangun Negeri.
"Apabila kita mampu bersatu sebagai satu bangsa, maka kita dapat maju bersama-sama dan mendistribusikan berkah kemerdekaan bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Jonpriadi.
Menurut dia, Hari Pahlawan yang diperingati saat ini didasarkan pada peristiwa pertempuran terhebat dalam riwayat sejarah dekolonisasi dunia, yakni peristiwa "Pertempuran 10 November 1945" di Surabaya. Sebuah peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia internasional, betapa segenap rakyat Indonesia dari berbagai ras, suku, agama, budaya dan berbagai bentuk partikularisme golongan bersama-sama melebur menjadi satu untuk berikrar, bergerak dan menyerahkan hidupnya, jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Bung Karno pernah menegaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Kalimat singkat dari Bung Karno ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi seluruh rakyat. Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah negara yang bernama Republik Indonesia.
"Dalam setiap rangkaian perjuangan kepahlawanan yang membentuk ke-Indonesia-an, kita dapat mengambil pelajaran dari apinya perjuangan para pendahulu kita," katanya. Api yang menjadi suasana kebatinan dan pelajaran moral, membentuk terbangunnya persatuan Indonesia yang terdiri atas dua hal, yakni adanya harapan dan pengorbanan.
Harapan dan pengorbanan itulah yang membentuk persatuan dan melahirkan Indonesia, merawat eksistensinya dalam panggung sejarah bangsa-bangsa, dan harus terus dinyalakan agar Republik Indonesia tetap berdiri tegak, menjadi besar dan terus memberi sumbangan penting sebagai bagian dari persaudaraan umat manusia di dunia.
Rangkaian peringatan Hari Pahlawan di Padang Pariaman, setelah upacara dengan para veteran, para aktivias organisasi sosial kemasyarakatan, Sekdakab Jonpriadi juga memimpin jalannya acara tabur bunga di taman makam pahlawan yang ada di Batang Tapakih, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar