Minggu, 05 November 2017

Di Padang Pariaman Makam Syekh Muhammad Yatim Ditetapkan sebagai Cagar Budaya

Di Padang Pariaman
Makam Syekh Muhammad Yatim Ditetapkan sebagai Cagar Budaya

Patamuan--Pemkab Padang Pariaman menetapkan makam Syekh Muhammad Yatim atau Tuanku Ampalu di Sipinang, Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan sebagai objek cagar budaya. Senin (6/11) plang merek cagar budaya itu dipasang di komplek makam tersebut.
Tidak jauh dari Pasar Tandikek, tepatnya di Sipinang, Syekh Muhammad Yatim dimakamkan pada tahun 1951. Ulama besar yang terkenal hebat di zamannya itu nyaris terlupakan. Namun, belum sepi dari pengunjung wisata ziarah, terutama dari kalangan masyarakat yang bertalian dengan pengajian yang dikembangkan ulama yang lahir tahun 1868 M itu.
Syekh Muhammad Yatim punya banyak nama yang sangat mashur dan populer. Karena lama mendidik dan memimpin Pesantren Luhur Kalampaian, Ampalu Tinggi, orang Tandikek menyebut dia Ungku Ampalu. Sedangkan masyarakat Ampalu menyebutnya sebagai Ungku Mudiak Padang. Sebab, nama lain dari Tandikek adalah Mudiak Padang.
Menurut Koten Tuanku Bandaro, ulama yang melanjutkan pengajian dan tradisi, serta menjaga makam Syekh Muhammad Yatim, ulama ini telah melahirkan banyak ulama besar dan hebat pula. Sebut saja Syekh Musa Tapakis, Syekh H. Ibrahim Ambung Kapur, Tuanku Shaliah Kiramaik, Tuanku Sidi Talue, Tuanku Shaliah Pengka Lubuk Pandan, ayah Syekh Ali Imran Hasan Ringan-Ringan, dan banyak lagi ulama lainnya.
"Masa dulu dia termasuk orang hartawan, punya sawah dan harta yang banyak. Istrinya empat. Punya kendaraan kuda. Zaman itu orang yang punya kuda hanya bisa dihitung dengan jari, saking mewahnya kendaraan demikian. Syekh Muhammad Yatim pulang kampung ke Sipinang sekitar tiga tahun menjelang ajalnya datang," ujar Koten, saat menerima kunjungan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Khairil Anwar bersama Syahlul, pimpinan proyek yang mengerjakan plang merek itu.
Cerita Koten, Syekh Muhammad Yatim awalnya menuntut ilmu ke Syekh Talawi. Dari situ berlanjut ke Syekh Sumani, Syekh Kenari, Syekh Cupak, Syekh Talang, dan Syekh Tuan Kadhi Padang Ganting, Tanah Datar. "Semua jejak perjalanan spritual yang dilakukan Syekh Muhammad Yatim, termasuk makam muridnya sudah kita rancahi kembali," ujar Koten.
Dia menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Padang Pariaman dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah menetapkan makam itu sebagai satu dari sekian banyak cagar budaya di daerah ini.
Khairil Anwar menyebutkan, tahun ini ada 25 tempat cagar budaya yang dapat jatah plang merek itu. "Makam Syekh Muhammad Yatim ini yang pertama kita pasang," kata dia.
"Di samping makam keramat, juga ada lubang Jepang, masjid tua yang punya nilai sejarah yang tinggi yang telah ditetapkan sebagai tempat cagar budaya," ungkapnya. (501)

2 komentar: