Sabtu, 11 November 2017

Belajar dari Panti Sosial Tresna Sabai Nan Aluih Ternyata Pelayanan Sosial Itu Butuh Keikhlasan yang Tinggi

Belajar dari Panti Sosial Tresna Sabai Nan Aluih
Ternyata Pelayanan Sosial Itu Butuh Keikhlasan yang Tinggi

Sicincin--Pelayanan terhadap lansia di dalam Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman membutuhkan keikhlasan. Tanpa keikhlasan dalam menjalankan pelayanan sosial kepada para orang tua yang sudah lanjut usia, dapat dipastikan pelayanan tidak berjalan dengan baik.
Demikian diungkapkan salah seorang pengasuh panti itu, Zuriati Afrida, Sabtu (11/11), saat menerima mahasiswa semester V Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang di aula panti tersebut.
Menurut Zuriati, selama puluhan tahun menjadi pengasuh di panti sosial ini, berbagai suka duka dialami dalam melayani para orang lansia. Ada orang lansia yang tidak tahu lagi siapa keluarganya. Di samping tidak pernah pula dikunjungi pihak keluarganya. "Warga binaan Panti Sosial ini semuanya sudah berusia lanjut," kata dia. Artinya, lanjutnya, banyak yang meninggal dunia. Bahkan dalam satu malam ada yang meninggal dua orang. Apa pun alasannya dan kondisi orang lansia yang meninggal tersebut, tetap diselenggarakan pemakamannya.
Sebelumnya, Kepala Tata Usaha Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih, Ernal menjelaskan, panti ini berdiri tahun 1978. Saat ini dihuni 110 orang warga binaan, 62 orang laki-laki dan 48 perempuan. Panti yang berdiri di atas lahan 1,2 hektare, terdapat 14 wisma dengan 14 orang pegawai PNS dan 10 honorer.
"Kegiatan pengisi waktu luang para warga binaan antara lain bimbingan agama, olahraga, keterampilan dan gotong royong," ujarnya. Semua kegiatan tersebut, katanya lagi, dimaksudkan untuk memberikan aktifitas fisik, sosial dan keagamaan agar warga binaan tidak jenuh.
Dikatakan Ernal, pelayanan di panti ini merupakan direct service (pelayanan langsung) dalam pekerjaan sosial. Artinya, dari 26 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang sudah ditetapkan Kementerian Sosial, salah satunya adalah penanganan penyandang orang lanjut usia (lansia).
Sementara itu, dosen pembimbing Armaidi Tanjung menyebutkan, kunjungan ke Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih ini merupakan praktek mata kuliah Pekerjaan Sosial yang diikuti 36 mahasiswa semester lima jurusan PMI Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.
"Di Panti ini mahasiswa langsung melihat dan mengetahui lebih rinci bagaimana masalah dan pelayanan yang diberikan kepada para lansia. Sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui melalui teori dan konsep saja, tapi mereka langsung berhadapan dengan lembaga yang menangganan para lansia tersebut," kata Armaidi.
Ketua Kelas Mahasiswa Semester lima PMI Ariansyah mengakui, dengan kunjungan ke panti ini pihaknya merasa mendapatkan pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat. "Kita semakin paham dan mengerti bagaimana permasalahan yang dihadapi para lansia. Kunjungan ini semakin menyadarkan kita bagaimana akan hari tua kelak," kata Ariansyah. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar