Minggu, 26 November 2017

Jembatan Darurat Sintuak Hanyut

Jembatan Darurat Sintuak Hanyut

Sintuak--Jembatan baru belum selesai, jembatan darurat hanyut pula. Ini gambaran yang terjadi di Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman. Minggu (26/11) lalu jembatan darurat ikut terbawa arus saking kuatnya aliran Sungai Batang Tapakih akibat hujan lebat.
Akibatnya, hubungan Sintuak - Pakandangan, Ringan-Ringan putus total. Jembatan yang terletak di Korong Simpang Tigo itu sedang dalam tahapan pembangunan, dan sekarang sedang dihentikan, karena anggarannya tak cukup dalam APBD Padang Pariaman tahun ini.
Sejak Minggu pagi, arus Palembayan jadi ramai. Sebab, hanya jalur itu yang bisa dekat untuk mencapai Sintuak bagi yang tinggal di Lubuk Alung dan Padang. Sebelumnya, jembatan darurat yang dibangun di samping bangunan jembatan baru merupakan arus utama bagi kendaraan sepeda motor.
Tiap hari, siang dan malam dilalui oleh masyarakat. Itupun hanya untuk motor. Mobil harus berbelok jauh. Kini, jembatan darurat telah tiada. Mungkin telah berserak-serak dan sampai di muara Tiram.

Mihrab surau hanyut

Sebelumnya, mihrab Surau Sikumbang di Korong Kampung Tangah, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam ambruk karena abrasi pinggir Sungai Batang Anal. Perlahan namun pasti, meter demi meter lahan pertanian warga, rumah tempat tinggal bahkan surau tempat ibadah pun mulai dihanyutkan.
Kuatnya arus Sungai Batang Anai yang tak terkendali itu berhsil menghentikan segala aktifitas keagamaan di Surau Sikumbang tersebut, dengan rubuh dan hanyutnya mihrab surau. Meluapnya sungai seakan memaksa ditutupnya surau itu.
Bagi Kaum Suku Sikumbang dalam korong itu, surau demikian merupakan tempat beribadah, melakukan anak-anak mengaji, dan juga tempat memutuskan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup masyarakat secara berkorong dan bernagari. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar