Sabtu, 12 Mei 2018

Sitti Izzati Azis Peraih Suara Terbanyak Masih Banyak Persoalan Masyarakat Piaman yang Harus Dituntaskan

Pariaman--Sejak masuk di DPRD Sumbar tahun 2009, Hj. Sitti Izzati Azis tetap di Komisi IV yang bermitra dengan Kesehatan, Kesra, Pendidikan, Sosial dan Tenaga Kerja. Tak heran, mitra demikian itu membuat perempuan kelahiran 1966 ini mampu berbuat banyak untuk masyarakat konstituennya di Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Sitti, begitu putri asli Sikumbang Sungai Asam, mambako ke Koto Sicincin, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman ini akrap disapa kembali terpilih pada Pileg April kemarin. Anak Buya Abdul Azis Tuanku Mudo itu saat ini jadi 'selebritinya' politisi.
Dari tujuh caleg yang melenggang ke DPRD Sumbar, Sitti merupakan caleg peraih suara terbanyak. Dari 40 ribu lebih suara Partai Golkar,  8.421 suara merupakan perolehan pribadinya. Dan perolehan ini cukup signifikan, meskipun Ketua Fatayat NU Sumbar ini hanya diletakkan oleh Golkar sebagai caleg dengan nomor urut lima.
Kepada Singgalang, ibu dari empat orang putra ini bertekad lebih banyak lagi berbuat untuk masyarakat. Baik ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Baginya, Pileg April lalu adalah periode kedua jadi wakil rakyat di Sumbar. Sitti terjun ke politik praktis melalui partai berlambang pohon beringin sejak 2000. Dia dipercaya sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumbar Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Tenaga Kerja.
Sebelumnya, Sitti dikader lewat organisasi hebat yang telah melahirkan ribuan tokoh hebat di nusantara ini; HMI Cabang Sumbar semasa dia kuliah. Pasca itu, orangtuanya yang ikut membawa NU ke Ranah Minang, Sitti pun melanjutkan kiprahnya di organisasi sayap NU, yakni Fatayat NU yang menggarap para pemudi-pemudi. Tak heran, lewat kiprah demikian dia banyak bersentuhan dengan para petinggi NU di pusat sana. Seperti Hj. Kofifah Indar Paranwansa, Hj. Ida Fauziyah, dan lainnya.
Hingga saat ini, Sitti masih menjabat sebagai Ketua Fatayat NU Sumbar. "Sekarang sudah periode kedua. Sebentar lagi tentu akan ditularkan kepada kader-kader potensi lainnya," ujarnya.
Dia menyampaikan terima kasih banyak pada semua masyarakat Padang Pariaman dan Kota Pariaman. "Suara Golkar suara rakyat. Tanpa dukungan itu, perjuangan ini tak ada nilainya. Banyak lagi persoalan kemasyarakatan di Piaman yang mesti kita bicarakan, sekaligus kita tuntaskan di tingkat Sumbar," ungkapnya. (525)
----------------------------------------------------

STIT SB Bangun Kebersamaan Lewat Goro

Pariaman--Sebanyak 700 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT-SB) Pariaman mengikuti goro bersama, Minggu lalu. Goro mencor lantai dua pembangunan dua lokal baru itu juga diikuti oleh jajaran pimpinan dan dosen perguruan tinggi demikian. Pembangunan gedung itu sendiri, adalah bantuan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan PT. Semen Padang.
Ketua STIT-SB Pariaman Irdas Raja yang didampingi Pembantu Ketua II Erwin menyebutkan goro dimulai pagi hingga sore. Goro bersama ini juga dipandu beberapa tukang bangunan, terutama dalam pengadukkan pasir dan krikil, serta ada pula tukang yang memandu pengecoran lantai bangunan bertingkat dua itu.
Dia menjelaskan, untuk melakukan goro pencoran ini khusus untuk mahasiswa. Sedang untuk mahasiswi tidak dibenarkan ikut goro. Para perempuan ini dianjurkan membawa bungga, dan dua bungkus nasi dengan sambal yang cukup.
Katanya lagi, dengan goro ini terjalin silaturrahim antara mahasiswa dan dosen. Minggu merupakan jadwal perkuliahan. Seluruh dosen yang bertugas diwajibkan hadir. Kehadiran mereka tetap dihitung seperti hari biasa. Sebagai pengganti kuliah, mereka diminta memberikan tugas akademik kepada para mahasiswa.
"Goro ini kami laporkan kepada Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, selaku pembina Yayasan Islamic Centre (YIC) yang menaungi STIT SB. Beliau sangat mendukung, dan mengagendakan akan ikut hadir pada kesempatan lain. Begitu juga Ketua dan Sekretaris YIC Armalis dan Zayadi," ujarnya. (525)
--------------------------------------------------

Untuk Beasiswa dan Modal Usaha
BAZ Padang Pariaman Ferivikasi 2.000 Proposal

Pariaman--Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Padang Pariaman telah menerima 2.000 lebih proposal, dengan dua kategori. Yakni untuk beasiswa dari berbagai mahasiswa dalam dan luar negeri, dan modal usaha bagi pengusaha kecil di tengah masyarakat daerah itu.
"Untuk tahap ini, penerimaan proposal kita stop. Sesuai SOP yang ada, dari sekian banyak proposal demikian, BAZ tengah melakukan ferivikasi faktual. Dan insya Allah, menjelang puasa mereka yang berhak menerima kita bagikan," kata Ketua BAZ Padang Pariaman Suhatri Bur pada Singgalang, kemarin.
Menurut mantan Ketua KPU Padang Pariaman ini, ferivikasi faktual bagi mahasiswa, disamping mendatangi kampus yang bersangkutan, tim BAZ juga mendatangi langsung rumah orangtuanya. Kemudian, mahasiswa terkait sedang tidak menerima bantuan dari pihak lainnya.
Sedangkan yang untuk modal usaha, lanjut Suhatri Bur, tim ferivikasi mendatangi lokasi tempat usaha yang bersangkutan. "Setiap kali melakukan ferivikasi, ataupun saat melihat kondisi masyarakat calon penerima zakat, selalu kita sampaikan; janganlah bercita-cita sebagai orang penerima zakat. Namun, punya keinginanlah sebagai orang yang membayar zakat," ungkapnya.
Besar anggaran BAZ yang akan digelontorkan untuk usaha kecil, kata Suhatri Bur, berkisar Rp1,5 juta. Lain pula halnya terhadap masyarakat miskin yang mengalami sakit. Paling lama tiga hari pasca dapat laporan, langsung ditindak-lanjuti, dan sesuai pula dengan keadaan penyakit yang diderita oleh yang bersangkutan.
"Besaran biaya berobat dari BAZ ini, dari Rp1,5-Rp3 juta. Dari sekian banyak klarifikasinya, tentu yang tidak kalah penting dari itu, mereka termasuk sebagai asnaf yang delapan, melakukan kewajibannya sebagai umat Islam," sebutnya. (525)
----------------------------------------------------

Israk Mikraj Kumpulkan Dana Rp7 Juta
Ponpes Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan Bakal Dipugar

Lubuk Pandang--Hujan yang mengguyur Padang Pariaman, Sabtu sore hingga malamnya, tak membuat surut para jamaah dan keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan untuk berkumpul bersama.
Peringatan tahunan, Israk Mikraj memang terbiasa dilakukan lebih awal di pesantren yang didirikan 1940 itu. Artinya awal bulan Rajab, sebelum jatuhnya tanggal peringatan hari besar Islam itu sendiri. Kali ini, Buya Azwar Tuanku Sidi, pimpinan Ponpes Jami'atul Mukmini Sintuak yang memberikan materi ceramah peringatan demikian.
Sebagaimana lazimnya, setiap kali acara itu selalu diadakan acara badoncek. Terkumpul uang malam itu Rp7 juta lebih, sumbangan dari jamaah, alumni dan masyarakat yang hadir. Walinagari Lubuk Pandan Budiman, dan mantan Walinagari Mothia Azis Datuak Nan Basa yang telah terpilih jadi anggota DPRD Padang Pariaman dari NasDem hadir malam itu.
Ketua Ponpes Madrasatul 'Ulum Latiful Khabir Tuanku Kaciak menyampaikan, bahwa dalam planing pengurus bangunan tua yang saat ini masih dipakai untuk aktivitas pesantren, akan dipugar.
Kata dia, bangunan tua peninggalan pendiri pesantren Alm Tuanku Shaliah Pengka ini, ukuran zaman sekarang sudah tidak lagi layak dipakai. Namun, karena keadaan kondisilah yang membuat bangunan itu masih bertahan.
Malam itu Buya Azwar tampil dengan ciri khasnya. Bahasanya yang nyeleneh membuat masyarakat terpingkal-pingkal, dan sesekali juga merasakan sedih. Sebab, Israk Mikraj itu sendiri adalah hiburan bagi Nabi Muhammad SAW, yang baru saja dilanda kesedihan akibat meninggalnya istri dan paman beliau. (525)
-----------------------------------------------

Eri Zulfian Dari Piaman ke Sumbar
Mantap Berorganisasi Mulus Perjalanan Politik

Pariaman--Nama Ketua DPRD Padang Pariaman, Eri Zulfian melambung terus. Pertama kali duduk di lembaga wakil rakyat daerah itu berdasarkan PAW periode 1999-2004 dari PBB. Pileg 2004 dan 2009, dia pindah haluan dari PBB ke Partai Demokrat, dan mampu mengantarkan Bendahara V Asosiasi DPRD Kabupaten se Indonesia (ADKASI) ini jadi orang nomor satu di legislatif Padang Pariaman.
Sebagai anak muda yang getol dan punya prestasi dalam organisasi sosial kemasyarakatan, Pileg April kemarin berhasil mengantarkannya jadi anggota DPRD Sumbar dari Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
"Terima kasih banyak atas dukungan semua masyarakat Piaman. Mari kita rajut kebersamaan, hilangkan semua perbedaan, dan kita lanjutkan membangun Padang Pariaman kedepannya yang lebig baik lagi," kata dia, saat bersua Singgalang, kemarin.
Karir Eri Zulfian yang pernah jadi Ketua DPD KNPI Padang Pariaman ini, memang selalu mulus tanpa hambatan. Baru saja dipercaya sebagai Ketua DPC Partai Demokrat sebelum Pileg 2009, partai yang kini dipimpin Presiden SBY itu langsung jadi Ketua DPRD daerah itu. Namun, dia mengakui saat itu kemenangan Demokrat 50 persen karena faktor ketokohan SBY.
Pria kelahiran Lubuk Alung pada 1975 ini memang mahir bercilancar di ranah politik. Dia pernah jadi Wakil Sekjen DPP Pemuda Islam. Organisasi demikianlah yang membuat ayah 4 orang putra-putri ini bisa melenggang ke DPRD Sumbar, meninggalkan banyak saingannya, baik di internal Demokrat, maunpun di luar partai itu.
Dalam ketetapan KPU Sumbar, Minggu kemarin, Eri Zulfian berhasil dapat kursi kedua, dari tujuh kursi yang diperebutkan. Diatasnya Sitti Izzati Azis dari Partai Golkar.
Sebentar lagi, tepatnya bulan Agustus nanti Eri Zulfian sudah harus meninggalkan kursi Ketua DPRD daerah itu. Sedangkan hasil Pileg di Padang Pariaman membuat Partai Demokrat pada posisi ketiga perolehan suara. Dengan demikian, kursi Wakil Ketua DPRD menjadi jatah partai ini. Siapa diantara empat kadernya yang akan menduduki itu? "Nanti kita tetapkan," kata dia singkat. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar