Kamis, 24 Mei 2018

Mari Bersama-sama Melawan Maksiat dan Penyakit Masyarakat

Lubuk Alung--Kondisi Sungai Batang Anai agak mulai mengancam keutuhan jembatan Bukik Lubuk Alung. Sesuai ketentuan, sekian kilometer ke bagian bawah dan atas jembatan, dilarang melakukan penggalian. Namun, ketentuan itu kurang diindahkan oleh masyarakat Lubuk Alung, terutama yang menggantungkan hidupnya pada sumber galian C itu sendiri.
Sekcam Lubuk Alung, Khairil Anwar menyampaikan hal itu, Rabu (23/5) malam lalu di hadapan Ketua Tim Safari Ramadhan (TSR) Provinsi Sumatera Barat, H. Darmon yang sengaja turun ke Masjid Muhajirin, Koto Buruak Lubuk Alung.
Menurut Khairil, jembatan yang melintasi jalan lingkar Duku - Sicincin itu meskipun belum difungsikan sebagaimana mestinya, sangat jelas itu kewenangan Pemrov Sumbar. "Ini jalan provinsi. Bila pihak provinsi melakukan razia nantinya, kita tak bisa jamin keamanan bagi masyarakat yang melakukan aksi tambang yang berdekatan dengan jembatan demikian," ungkapnya.
Sementara, Ketua TSR Sumbar, Darmon yang juga anggota Komisi V DPRD Sumbar minta masyarakat setempat untuk memanfaatkan bulan yang pernuh berkah ini dengan banyak melakukan amal ibadah. "Sekarang kita dihadapkan dengan problematika penyakit masyarakat yang amat sangat menakutkan, yakni narkoba dan LGBT. Khusus di Lubuk Alung tambah dengan persoalan galian C yang tak pernah selesainya," ungkap anggota dewan dari PAN ini.
"Mari kita tumbuhkan semangat kepedulian. Peduli terhadap masyarakat. Peduli terhadap lingkungan," ujarnya. Peduli dengan masyarakat, kata Darmon, adalah dengan melakukan pencegahan sanak kemenakan ataupun famili yang terlibat LGBT dan narkoba. Sebab, kondisi ini yang rusak adalah masyarakat itu sendiri. Sedangkan peduli dengan lingkungan, ya itu tadi. Menyelamatkan Sungai Batang Anai ini dari ancaman musibah banjir.
Menurutnya, bila kondisi pengambilan galian C ini terus-menerus dilakukan, tidak menutup kemungkinan sebagian perkampungan, apalagi jembatan yang dibangun dengan biaya yang mahal ini juga akan hancur. "Untuk keselamatan ini, butuh kepedulian kita semua," ungkapnya.
Pada kesempatan malam itu, Darmon juga menyerahkan bantuan uang Rp20 juta yang diterima Ketua Pengurus Masjid Muhajirin, Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang dan Harry Subrata Datuak Rangkayo Basa.

Masjid Syuhada Pasa Usang

Kamis (24/5) malam, Darmon juga menjadi ketua TSR Sumbar di Masjid Syuhada Pasa Usang, Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai. "Alhamdulillah, Ramadhan tahun ini ada lima masjid jatah saya untuk mengunjungi. Kelimanya, dua di Kecamatan Batang Anai, yakni di Sungai Buluah dan Nagari Kasang. Dua di Kecamatan Lubuk Alung, yakni di Sikabu dan Lubuk Alung dan satu lagi di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Sampai saat ini, tiga masjid sudah dikunjungi," ulas Darmon.
Ketua Pengurus Masjid Syuhada, Aspinuddin menyampaikan kondisi masjid yang dipimpinnya sedang dalam tahapan penyelesaian pembangunan, terutama bagian kubahnya. "Besar harapan kita, Darmon yang aktif di wakil rakyat Sumbar bisa mencarikan sumber dananya untuk kesudahan masjid ini," ujar Aspinuddin yang juga Kadis Kesehatan Padang Pariaman ini.
Menurut Aspinuddin, sampai tuntas pembangunan kubah ini akan menghabiskan anggaran Rp300 juta lebih. Pihaknya juga telah melayangkan proposal ke PT Angkasa Pura II BIM, agar bisa meringankan beban yang berat tersebut. Namun, belum ada responnya. "Terima kasih Darmon yang telah dengan senang hati menjadikan masjid ini sebagai tempat tujuan TSR Sumbar. Semoga bantuan yang diberikan ini mampu meningkatkan pembangunan masjid," kata dia.
Kata berjawab gayungpun bersambut. Darmon siap menyalurkan semua harapan masyarakat Sungai Buluah dan Pasa Usang. "Sepanjang itu domainnya provinsi, saya tetap perjuangkannya di Sumbar," katanya.
Darmon melihat, sebagi masyarakat nagari yang ada di lintasan, sangat mudah didatangi berbagai pengaruh dan penyakit masyarakat. "Mari kita lawan semua yang berbentuk penyakit masyarakat. Mulai dari judi, narkoba, LGBT, pergaulan bebas, Miras dan bentuk maksiat lainnya. Dan kini, teroris juga mulai merasuki kehidupan masyarakat kita," ungkap Darmon.
Hanya dengan rasa kepedulian, kata Darmon, semua itu akan bisa diatasi. Ya, kepedulian pemerintah, wakil rakyat, tokoh masyarakat, orangtua anak, dan pemuda serta elemen masyarakat lainnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar