Sabtu, 19 Mei 2018

RSUD Padang Pariaman Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing

Padang Pariaman--Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman bekerjasama dengan Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia (PABMI), Smile Train (LSM internasional yang khusus di bidang bedah mulut), RS Aisyiah dan Pemkab Padang Pariaman laksanakan bakti sosial operasi bibir sumbing, Sabtu lalu.
Bakti sosial dilaksanakan di RSUD Padang Pariaman karena dinilai layak dan memadai untuk tempat pelaksanaan operasi bibir sumbing. RSUD Padang Pariaman memiliki kamar operasi, tempat rawatan serta obat-obatan dan makan pasien yang memadai.
Menurut Direktur RSUD, Lismawati R kegiatan operasi bibir sumbing ini merupakan kegiatan rutin yang telah diprogramkan oleh PABMI, Smile Train serta didukung oleh Rumah Sakit Aisiyah. Biaya pelaksanaannya ditanggung oleh ketiga lembaga itu dan pasien dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan Padang Pariaman yang berasal dari 25 Puskesmas yang ada di kabupaten ini. "Sedangkan RSUD bertanggungjawab menyediakan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan operasi bibir sumbing ini," jelas Lismawati.
Kegiatan bakti sosial dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur. Turut hadir Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Padang Pariaman Yusrita yang juga isteri Suhatri Bur, Kepala Dinas Kesehatan Aspinuddin.
Wakil Bupati menyambut senang dan bahagia dengan kegiatan baksos yang diadakan. Menurutnya operasi bibir sumbing ini dilaksanakan di Padang Pariaman karena banyaknya ditemukan kasus itu di kabupaten ini.
"Kasus bibir sumbing yang telah berhasil diidentifikasi sebanyak 70 kasus. Pada saat ini baru bisa ditangani sebanyak 23 kasus, hal ini dikarenakan keterbatasan tenaga yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk operasi pasien dengan bibir sumbing," turut Suhatri Bur.
Menurut operator, kata dia, untuk 1 pasien membutuhkan waktu kira-kira 2 jam. Dengan demikian untuk 23 kasus dibutuhkan waktu 23 jam dengan 2 operator, sehingga pelaksanaannya dibatasi dengan jumlah tersebut. Wabup berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan sukses, sehingga penderita bibir sumbing di Padang Pariaman dapat terbantu dalam mengurangi masalah kesehatannya.
Direktur RSUD itu menjelaskan, pada hari pelaksanaan operasi tidak semua pasien datang untuk dioperasi. "Hari ini hanya 11 pasien yang datang dari 23 perserta yang direncanakan. Peserta yang sudah didaftarkan tidak datang karena berbagai sebab, antara lain tidak izin orangtua pasien dan kondisi pasien yang tidak memenuhi syarat operasi. Pasien yang belum dioperasi saat ini mungkin bisa difasiltasi untuk tahun berikutnya," jelasnya.
Pelaksanaan selanjutnya direncanakan rutin setiap tahunnya. Kasus yang ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman cukup banyak, sehingga perlu diadakan rencana kegiatan operasi bibir sumbing selanjutnya.
Findo, perwakilan PABMI mengatakan perlu direncanakan operasi berkelanjutan untuk tahun-tahun berikutnya. "Pelaksanaan tetap seperti saat ini yaitu dengan kerjasama berbagai pihak," katanya.
Pelaksanaan operasi bibir sumbing untuk tahun berikutnya diharapkan lebih banyak diikuti oleh peserta yang sudah didaftar. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan sosialisasi yang lebih memotivasi pasien dan keluarganya. Selain itu perlu memfasilitasi pasien dan keluarganya lebih baik untuk transportasi ke RSUD sehingga memudahkan kedatangan pasien untuk mengikuti kegiatan operasi. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar