Senin, 14 Mei 2018

Ketua KAN, Camat dan Walinagari Pastikan Tidak Ada Persoalan Dengan Tanah Rencana Pembangunan Main Stadion

Lubuk Alung--Camat Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman Azminur bersama Ketua KAN Suharman Datuak Pado Basa, Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata dan Walinagari Sikabu Lubuk Alung Hidayat memastikan tidak adalagi persoalan tanah seluas 38 hektare yang diperuntukkan buat bangunan Main Stadion.
Sebanyak 17 orang pemilik tanah yang terletak di Surantiah, Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung dan Kampuang Tangah, Nagari Sikabu Lubuk Alung itu telah menyepakati patokan harga yang diberikan. Prosesnya pun berkali-kali melalui pertemuan, baik pemerintahan kecamatan, nagari bersama pemilik tanah, maupun dengan Pemkab Padang Pariaman itu sendiri.
Kamis kemarin ketiga pemimpin masyarakat tersebut mendatangi Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Sumbar Syafrizal Ucok, terkait kejelasan tanah yang sudah selesai diukur demikian. Sebab, belakangan ada pihak-pihak yang tak bertanggungjawab memberikan komentar soal tanah itu.
Kepada Syafrizal Ucok, Datuak Pado Basa dan Camat Azminur menjelaskan, semua pihak yang berhubungan dengan tanah itu sudah oke. Tidak adalagi persoalan, selain dari menunggu biaya ganti rugi. "Soal ganti rugi untuk wilayah hukum adat Lubuk Alung, sudah ribuan orang banyaknya yang saya tangani. Semuanya tuntas dengan baik," kata Datuak Pado Basa menegaskan.
"Mulai dari ganti rugi tanah pembangunan jalan lingkar Duku-Sicincin, dan terakhir soal pembangunan Main Stadion ini. Itu ratusan orang Lubuk Alung yang punya. Buktinya, kita mampu selesaikan dengan baik, antara pemilik dengan pemerintah. Khusus untuk rencana bangunan Main Stadion yang diperuntukkan buat PON tahun 2024 ini, kita telah berkali-kali melakukan pertemuan. Tidak seorangpun dari pemilik yang merasa keberatan, atau merasa dirugikan," ungkapnya.
Memang, aku Datuak Pado Basa, Lubuk Alung adalah wilayah yang paling terkenal dengan panasnya. Apapun yang dilakukan, selalu punya rintangan. Tetapi, ini bukan rintangan dan halangan dari pemilik tanah. Hanya dari orang-orang yang tidak punya pengaruh apapun juga terhadap keberadaan tanah dimaksud.
Bersama Camat Azminur, Walinagari Harry Subrata, dan Walinagari Hidayat, Datuak Pado Basa telah berpahit-pahit dengan Pemrov Sumbar. Dia sudah melakukan itu secara transparan, dan tidak seorangpun dari 17 orang pemilik yang merasa ditinggalkan.
Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Sumbar Syafrizal Ujok sengaja mengundang pihak terkait itu, tidak ingin adanya kendala dalam proyek besar tersebut. Apalagi, sebelum pengukuran semuanya telah dikelarkan dengan baik. "Malah, untuk pembayaran ganti rugi nantinya, sama sekali tidak ada celah untuk membohongi para pemilik. Semua akan dilakukan transparan, melalui rekening yang punya tanah, lalu diambil dokumentasinya," kata dia. (525)
--------------------------------------------

Tahun Depan
Sebagian Kewenangan Bupati Dilimpahkan ke Camat

Lubuk Alung--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni memastikan tahun depan semua kantor camat sudah harus melakukan pelayanan PATEN, yang telah dimulai di Kantor Camat Lubuk Alung, sebagai percontohan untuk Sumatera Barat. Dengan pelayanan itu, sebanyak 20 kewenangan bupati akan dilimpahkan ke camat.
"Artinya, masyarakat tak perlu susah mengurusnya ke Kantor Bupati. Cukup hanya di kantor camat terkait, sehingga mengurangi kos, cepat pula selesainya," kata Ali Mukhni dihadapan Forum Walinagari se Padang Pariaman, Kamis kemarin di Lubuak Cimantuang, Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung.
Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari semua walinagari dan camat, sehingga Padang Pariaman meraih berbagai penghargaan dari pemerintah pusat. "Bahkan, dengan banyaknya proyek nasional di daerah kita, pertumbuhan ekonomi masyarakat pun jauh meningkatnya," kata dia.
Menurutnya, pertumuhan ekonomi Padang Pariaman saat ini mencapai 6,67 persen, dan peringkat kedua di Sumbar. Tentunya, hal itu berhasil tak bisa dilepaskan dari kesungguhan masyarakat menggarap lahannya, termasuk dukungan penuh dari walinagari dan camat.
"Pertumbuhan tanaman padi pun meningkat. Saat ini telah mencapai 5,35 persen. Artinya, tingkat kerusakan tanama padi masyarakat, sudah bisa diatasi dengan baik. Tidak adalagi ditemukan hama yang mematikan atau merusak tanaman padi itu sendiri," ujar Ali Mukhni.
Sebelumnya, Ketua Forum Walinagari Padang Pariaman Nusirwan Nazar menyebutkan, bahwa pertemuan ini sengaja dilakukan, mengingat puasa akan masuk. Pertemuan dilakukan di alam lepas, sambil makan durian bersama Bupati Ali Mukhni, adalah ini ada kebersamaan dalam membangun masyarakat itu sendiri. (525)
------------------------------------------------------------------

Pembangunan Kembali Pesantren Al-Furqan Sikapak Dilanjutkan

Pariaman--Yayasan Al-Furqan yang menaungi Masjid dan Pondok Pesantren Al-Furqan, Jumat kemarin dapat kucuran bantuan dari H. Abdul Manan Mangan Datuak Tumangguang Sati sebesar Rp1,2 miliar. Bantuan diserahkan dalam bentuk ceks kepada pengurus.
Pesantren Al-Furqan adalah lembaga pendidikan agama yang pernah jaya dulunya. Banyak melahirkan ulama dan cendikiawan muslim. Namun, belakangan pesantren yang terletak di Desa Sikapak Barat, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman itu vakum. Kini, semua elemen di Nagari Sikapak bertekad kembali melanjutkan pembangunan pesantren dimaksud.
Ketua KAN Nagari Sikapak Aspardi bersama Sekretarisnya Mawardi menyampaikan, bahwa pembangunan kembali pesantren sudah empat tahun vakumnya. "Lewat bantuan yang diberikan H. Abdul Manan Mangan, mulai dari tanahnya hingga pembangunan gedung kembali, tentu penyemangat kita bersama untuk membangkitkan kembali lembaga ini," kata dia.
"Pesantren Al-Furqan adalah lembaga tempat pendalaman agama sanak kemenakan kita bersama. Melihat perkembangan saat ini, sudah sepantasnya generasi yang akan datang dikuatkan kembali pendidikan agamanya, lewat pendidikan pesantren," ujarnya.
Wakil Walikota Pariaman Genius Umar memberikan apresiasi terhadap semangat masyarakat yang ingin mengembalikan fungsi pesantren tersebut. "Sebuah kontribusi besar yang sangat luar biasa dari Bapak Abdul Manan Mangan kepada masyarakat, dalam melihat pentingnya pendidikan agama," kata dia.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman sebagai Ketua Pembina Yayasan itu mengharapkan kebersamaan semua pengurus. Sebab, kemajuan sebuah lembaga pendidikan agama sangat bergantung dari kepedulian semua masyarakat.
"Ini merupakan sejarah panjang yang pantas kita kembalikan saat ini. Apalagi, agama dan adat budaya Minangkabau sudah semakin menghilang dalam kehidupan saat ini. Tentu, kita semua punya tanggungjawab moral dalam hal ini," ujarnya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar