Minggu, 13 Mei 2018

Desauan Air Sungai Batang Salibutan Ikut Memberi Semangat Perjalanan

Disemangati Bupati Ali Mukhni dan Ketua PWI Sumbar Basril Basyar
PWI Padang Pariaman Juara Sepakbola HPN Sumbar

Pariaman--Sebagaimana yang telah dipredsiksi sebelumnya, kesebelasan tuan rumah PWI Padang Pariaman berhasil menundukkan kesebelasan PWI Sawahlunto Sijunjung dan Dharmasraya (SSD) dalam laga final yang dihelat di lapangan bola INS Kayutanam, Sabtu (29/11) sore.
Bermain di bawah guyuran hujan ternyata tidak mengurangi semangat kedua tim dalam memperlihatkan permainan cantiknya. Dipimpin wasit Ruli, kedua tim silih berganti melancarkan serangan. Kedua penjaga gawang berjibaku mempertahankan gawangnya agar tak kebobolan.
Namun itu hanya bertahan sekitar sepuluh menit saja. Pada menit kedua belas, pemain depan tuan rumah Eza Fahlevi berhasil menjebloskan si kulit bundar ke gawang SSD. Ketinggalan 0-1, tidak menyurutkan semangat tim tamu. Berkali-kali upaya serangan dilakukan kapten SSD Syaiful Husen bersama Subandi dan Mashariyanto, tapi tidak juga membuahkan hasil.
Yang terjadi justru sebaliknya. Beberapa menit menjelang babak pertama usai Eza Fahlevi pun menambah koleksi gol. Lewat kerjasama yang apik dengan Faisal Budiman, Nofri Hendri dan Rahmat Zikri, tendangan Eza gagal diantisipasi.
Semangat kedua tim yang mulai kendor bangkit kembali dengan adanya suport semangat dari Ketua PWI Sumbar Basril Basyar yang didampingi pengurus PWI Sumbar lainnya, seperti Naswardi dan Ismet Fanany. Suport tersebut diberikan kepada kedua tim.
Bagi tuan rumah, kehadiran Bupati Ali Mukhni menjelang akhir babak pertama, menambah semangat lagi. Seiring dengan mulai berkurangnya hujan membasahi lapangan. Hingga wasit meniup pluit panjang pertanda berakhirnya babak pertama, skor tetap 2-0 untuk tuan rumah.
Memasuki babak kedua, masing-masing tim melakukan pergantian pemain. Penjaga gawang andalan PWI Sumbar yang membela tuan rumah mengalami cedera. Posisinya digantikan Syahril Chaniago yang terbilang masih kerabat bupati Ali Mukhni. Dedi Salim, Agus dan Charles juga masuk menggantikan Ikhlas, Eriandi dan Rahmat Zikri.
Pertengahan babak kedua, tim tamu berhasil memperkecil kekalahan lewat tendangan penalti. Kapten tim tamu yang juga ketua PWI Sijunjung Syaiful Husen berhasil mengeksekusi dan memaksa Syahril Chaniago memungut bola dari dalam gawangnya. Skor 2-1 bertahan sampai babak kedua berakhir. (525) 
--------------------------------
GP Ansor Punya Kontribusi Terhadap Bangsa

Pasbar--Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Ansor Kabupaten Pasaman Barat Jafrinal Effendi terpilih menjadi Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor daerah itu, masa bakti 2014-2018. Jafrinal yang meraih 11 suara, mengalahkan pesainya Abdul Hakim (7 suara) dan Ahmad Tom Arisantoso (1 suara).
Pemilihan berlangsung pada Konferensi Cabang (Konfercab) PC GP Ansor kabupaten itu, di aula UPK PNPM Kinali, Sabtu (29/11), dipandu Bendahara PW GP Ansor Sumatera Barat Armaidi Tanjung. Hadir Rais Syuriah PC Nahdlatul Ulama Nurohman, Ketua PC GP Ansor demisioner Sri Afni dan kader Ansor lainnya.
Jafrinal selanjutnya bersama tim formatur akan menyusun kepengurusan lengkap. Usai terpilih, Jafrinal bertekad akan menggerakkan Ansor di daerah itu. "Peluang dan potensi untuk membesarkan Ansor di Pasaman Barat cukup besar. Hanya, selama ini kurang diurus dengan baik. Agenda yang mendesak untuk dilakukan, adalah Pelatihan Kader Dasar (PKD) di kalangan pengurus Ansor nantinya," kata dia.
Senada dengan itu, Bendahara PW GP Ansor Sumbar Armaidi Tanjung juga menegaskan, program pertama yang harus dilakukan pengurus terpilih adalah PKD. Apapun alasannya, PKD ini mutlak dilakukan PC Ansor. "PKD merupakan pintu masuk penting bagi kader Ansor untuk mampu memahami eksistensi Ansor di tengah kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat," kata Armaidi.
Menurut Armaidi, sesuai peraturan dasar Ansor bahwa sifat Gerakan Pemuda Ansor adalah kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. "Ansor yang lahir pada 24 April 1934, jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Artinya, Ansor turut serta mendirikan dan berjuang mempertahankan kemerdekaan dari serangan bangsa penjajah. Karena, bagi Ansor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan mutlak untuk dipertahankan," katanya.
Katanya lagi, jika ada pihak-pihak yang ingin merongrong NKRI dan dasar negara Indonesia Pancasila, maka sangat pantas Ansor menghadapinya. Untuk itu, kader Ansor yang berada langsung di tengah masyarakat harus tetap waspada jika ada pihak tertentu yang ingin merongrong keutuhan NKRI.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Nurohman menyebutkan, belakangan ini berbagai amalan yang rutin dilakukan warga nadhiyin (NU dan Ansor) seperti wiridan, yasinan, tahlilan, ziarah bahkan sampai peringatan maulud Nabi Muhammad Saw pun mula ada pihak tertentu yang mengatakannya bid’ah dan harus dilarang. Sehingga tidak jarang terjadi gesekan di tengah masyarakat.
"Ansor sebagai anaknya NU jangan sampai memberantas perbuatan maksiat dengan tindakan kekerasan, yang berujung pula dengan perbuatan maksiat. Ansor harus tampil dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil’alamin," katanya.
Terkait dengan kondisi alam Sumatera Barat yang sering terjadi bencana, diharapkan Banser sebagai bagian inti dari Ansor dapat dipersiapkan lebih matang dan terlatih. Sehingga bila terjadi bencana alam, Ansor bisa menurunkan Bansernya untuk turut dalam penanggulangan korban bencana tersebut, harap Nurohman. (525)
-----------------------------------

Lewat Organisasi
Mahasiswa Harus Bisa Jadi Agent Of Change

Nan Sabaris--Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Padang Pariaman Rodi Indra Saputra menyayangkan masih banyak kalangan mahasiswa di daerah ini menganggap organisasi mahasiswa  hanya menghabiskan waktu tanpa melihat arti pentingnya. Padahal, mahasiswa sebagai kaum intelektual yang dipersiapkan jadi pemimpin dikemudian hari haruslah menempa dirinya dengan berbagai kegiatan di tengah masyarakat.
Hal itu diungkapkan Rodi Indra Saputra ketika melantik Pengurus Komisari PMII STKIP Nasional, Jumat (28/11) di kampus STKIP Nasional, di Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris. Pelantikan dihadiri Ketua DPD KNPI Padang Pariaman Viftner, Ketua STIKIP Navis dan sejumlah mahasiswa di lingkungan kampus itu.
Menurut Rodi, mencermati kondisi mahasiswa tersebut, maka pihaknya mengajak seluruh komponen mahasiswa di kampus yang ada di Kabupaten Padang Pariaman untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan. Salah satunya adalah PMII yang kini sudah memiliki komisariat kepengurusan di STIKIP YDB Lubuk Alung dan STKIP Nasional.
"Dengan bertambahnya komisariat PMII di Padang Pariaman ini, maka akan semakin menambah gairah berorganisasi bagi kader PMII. Mereka yang diberi amanah memimpin organisasi tentu diharapkan benar-benar dapat menjalankannya dengan baik sesuai peraturan organisasi," kata Rodi.
"Kita menyampaikan terima kasih pada pimpinan STKIP Nasional yang telah menerima kehadiran PMII. Kita yakin dengan kehadiran PMII di kampus ini juga turut memberikan nuansa positif terhadap kemajuan STKIP Nasional ini. Dimana, STIKIP menyiapkan lulusannya yang terbaik, sementara PMII menyiapkan kadernya sebagai pemimpin," ujarnya.
Pengurus yang dilantik terdiri dari Ketua; Nasbi Putra Sahdil, Ketua 1; Januari Hidayat, Sekretaris; Merini Malasari, Bendahara; Afrianti, Departemen Kaderisasi; Muhammad Guntur, Departemen Kajian Intelektual; Susi Susanti, Departemen Antar Perguruan Tinggi; Nurhayati, Pengabdian Masyarakat; Elvia Susanti, Departemen Keputrian; Yuliza Salma.
Ketua PK PMII STKIP Nasional Nasbi menyampaikan kepada kader  PMII di kampusnya agar betul- betul menjadi motor penggerak mahasiswa dan mampu menjadi agent of change untuk menuju kebangkitan dan masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Terutama mampu berbuat untuk  masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman.
"Dalam waktu dekat ini PMIII STKIP Nasional akan menyelenggarakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) ke-3 di STKIP Nasional. Sehingga mahasiswa STKIP Nasional bisa lebih banyak bergabung ke PMII dibanding MAPABA ke-2 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu," kata Nasbi.
Usai pelantikan, dilanjutkan dengan seminar pendidikan yang bertema 'Menakar Hak Masyarakat di Bidang Pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman'. Tampil sebagai narasumber dari Dinas Pendidikan dan Ketua STKIP Nasional. (525)
---------------------------------------------

Merapat ke Posko Dapil IV
Zunirman Siap Melawan Bupati Ali Mukhni

Lubuk Alung--Setelah Wabup Padang Pariaman, Damsuar Datuak Bandaro Putiah merapat ke posko pemenangan calon bupati Dapil IV beberapa waktu lalu, Jumat kemarin Zunirman, mantan Kadis Kesehatan yang kini jadi Staf Ahli Bupati diterima di posko tersebut.
Zunirman, seorang dokter yang punya segudang prestasi tersebut memang sudah menyatakan kesiapannya untuk 'melawan' Bupati Ali Mukhni dalam Pilkada tahun depan. Jumat itu, Zunirman langsung diajak makan siang bersama oleh Ketua posko, Iskandar Bustami.
Ikut juga meramaikan pertemuan, Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata, Ketua DPC PAN Lubuk Alung, Hilman H, Ketua KPU Padang Pariaman, Viner, Ketua PWI Padang Pariaman, Ikhlas Bakri, serta sejumlah tokoh Lubuk Alung lainnya.
"Saya ingin, tatanan pemerintahan Padang Pariaman itu bersih, dan berwibawa. Bebas dari pelaku korupsi. Sebab, korupsi disamping merusak pemerintahan itu sendiri, rakyat banyak yang ada di daerah ini juga ikut imbasnya," tegas Zunirman.
Zunirman, putra kelahiran Durian Dangka, Nagari Sikucua, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam 1965 itu belakangan memang banyak menghabiskan waktunya di Lubuk Alung dan Dapil IV. Apa dia ingin menggandeng putra Lubuk Alung dan Dapil IV untuk pendampingnya nanti?
"Kita belum ada arahnya ke sana. Memang, komunikasi dengan berbagai lapisan tokoh masyarakat Lubuk Alung dan Dapil IV, sudah sangat acap saya lakukan. Bahkan, saya berkali-kali ikut nimbrung, bicara banyak hal tentang nasib daerah ini," kata dia.
Menurut Zunirman, good gouvernance dan clean governance dalam pemerintahan Padang Pariaman kedepan harus diwujudkan. Pemerintahan yang bersih, jujur, serta mampu memberikan pelayanan prima kepada semua masyarakat, yaitu pelayan yang cepat, tepat dan menyenangkan semua instansi. (525)
----------------------------------------

Ekspedisi Lubuak Nyarai
Desauan Air Sungai Batang Salibutan Ikut Memberi Semangat Perjalanan

Lubuk Alung--Pagi Sabtu (29/11) matahari menampakkan sinarnya. Komunitas Pecinta Batuak Akiak Piaman bersama Forum Walinagari Padang Pariaman yang sudah lama berkeinginan melakukan ekspedisi Lubuak Nyarai, pagi itu mewujudkan niatnya bersama Singgalang.
Sambil menunggu Ketua Forum Walinagari, Nusirwan Nazar, Ketua Komunitas Pecinta Batu Akiak Piaman, Vifner, Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata bersama sejumlah penunggu telah menyiapkan segala sesuatunya di Asam Jawa, Lubuk Alung. Maklum, perjalanan kesana memakan waktu seharian untuk pulang perginya.
Walinagari Lubuk Alung termasuk walinagari agresif. Dia mengakomodir semua keinginan peserta ekspedisi, yang memang bertujuan untuk mengangkat nama pariwisata Lubuak Nyarai, yang sudah sering dapat kunjungan oleh banyak kalangan. Enam orang mahasiswa UNP yang tengah ber-KKN di Lubuk Alung diangkutnya kesana.
Lubuak Nyarai yang terletak di hutan rimba Gamaran, Korong Salibutan, Nagari Lubuk Alung agaknya sebuah rekreasi sejarah panjang yang ada dalam nagari itu. Jangan coba-coba bawa anak-anak dibawah umur, karena perjalannya sangat menantang sekali.
Bagi pengunjung, mulai dari posko Nyarai untuk sampai lokasi terasa sekali sangat jauhnya perjalan tersebut. Bahkan, telah diingatkan akan memakan waktu 2,5 sampai tiga jam perjalanan. Tetapi, bagi pedagang musiman yang berkedai di setiap titik perhentian dan di Nyarai itu sendiri yang tiap hari menempuh semak belukar itu, hanya sejam, dan malah ada yang setengah jam menempuhnya.
Ketua Forum Walinagari, Nusirwan Nazar, Walinagari Kudu Gantiang, Syafnil Oyon, Walinagari Limau Puruik, Arifnal merasa sekali beratnya medan tempuh. Sepanjang perjalanan, hanya desauan air Sungai Batang Salibutan yang menjadi irama hiburan. Desauan itu tak pernah berhenti dan menghilang, meskipun kami berada di ketinggian bukik. Sesekali tingkah burung bernyanyi pun ikut menguatkan lutut untuk terus melangkah.
Yang lebih istimewa, tentu garah-bagarah dalam perjalanan bersama mahasiswa UNP. Mereka; Yusnia Warman, Anila Putri Yose, Erika Susanti, Jasmanina, Sakinah Hasti, dan Resven Peres sangat terasa sekali semangat pejuangnya. Anila Putri yang anak Mudiak, Limapuluh Kota itu tak henti-hentinya mengabadikan para komunitas Pecinta Batua Akiak Piaman dan Forum Walinagari, sepanjang momen rancak dalam perjalanan itu.
"Saya sangat penasaran. Sejak beberapa bulan belakangan, Lubuak Nyarai selalu jadi postingan rancak dalam dunia maya. Begitu juga oleh media massa daerah dan nasional. Terakhir, Lubuak Nyarai punya banyak batu akiak yang belum banyak terjangkau," kata Vifner yang juga Ketua KPU Padang Pariaman itu.
Menurut masyarakat Gamaran yang menjadikan rimba itu sebagai urat nadi kehidupannya, yang kami temui dalam perjalanan pulang, jalan setapak menuju Nyarai merupakan rintisan orang pengambil kayu hutan. "Kayu diaritnya dihutan, lalu diirik dengan tenaga kerbau untuk sampai ke bawah. Di bagian atas Lubuak Nyarai itu, Bukik Sambuang namanya. Di bukik itulah Gamawan Fauzi, Bupati Kabupaten Solok yang lima tahun jadi Mendagri ditemui oleh Ucok, warga Gamaran yang sedang mencari burung," katanya.
Bukik Sambuang masih hutan lindung, berada dalam kawasan Salibutan. Di Bukik itulah sumber air Lubuak Nyarai, yang selanjutnya dialiri oleh Sungai Batang Salibutan. (damanhuri)
---------------------------------------------------

Ekspedisi Lubuak Nyarai
Pemandangan Menarik yang Harus Dilestarikan Keberadaannya

Lubuk Alung--Jarak tempuh mulai dari posko hingga ke tempat wisata Lubuak Nyarai sebenarnya tidak jauh amat. Ada sekitar empat kilometer. Tapi, medan tempuh lumayan berat. Komunitas Pecinta Batu Akiak Piaman, dan Forum Walinagari saat ekspedisi, Sabtu lalu merasakan bengkak betis, dan litaknya badan akibat perjalanan demikian.
Sepanjang jalan, ada banyak titik perhentian yang ditandai dengan kedai sederhana. Penjual menyediakan semua kebutuhan penjelajah. Mulai dari sandal jepit, berbagai minuman, makanan sampai kalau dipesan terlebih dulu, ada nasi yang disediakan. Pedagang itu semuanya berdomisili di perkampungan Gamaran. Tiap hari dia berdagang, sejak Lubuak Nyarai mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal dan manca negara.
Ada banyak lubuak menjelang sampai di Lubuak Nyarai yang bisa ditemui. Mulai dari Lubuak Ngungun, Batu Tuduang, Lubuak Kasai, Sakayan Jambak, Lubuak Lalang. Desauan dan gemuruh air yang dialirkan di sepanjang lubuak itu, menjadi irama tersendiri dalam perjalan panjang.
Enam mahasiswa UNP yang tengah ber-KKN di Nagari Lubuk Alung, sengaja diangkut untuk meramaikan suasana. Mereka; Yusnia Warman, Anila Putri Yose, Erika Susanti, Jasmanina, Sakinah Hasti, dan Resven Peres. Becetnya jalan, sulitnya medan tempuh terasa berkurang oleh kehadiran calon intelektual bangsa itu.
Semua lubuak yang bersua sepanjang jalan itu, tampak sangat indah dan masih perawan. Dihiasi batu sebesar rumah, menjadi pemandangan menarik yang perlu dilestarikan terus keberadaannya. Air sungainya jernih, sama dengan hulunya di Lubuak Nyarai itu sendiri. Tetapi, manakala hujan lebat turun, seketika air yang jernih berubah jadi keruh.
Bagi Ketua Forum Walinagari Padang Pariaman, Nusirwan Nazar, Walinagari Kudu Gantiang, Syafnil Oyon, Walinagari Limau Puruik Arifnal, Ketua Komunitas Pecinta Batu Akiak Piaman yang sekaligus Ketua KPU daerah itu, Vifner merancahi Lubuak Nyarai itulah pertama kali dilakukannya. "Memang, kalau sesekali ditempuh, perjalan akan terasa sangat lama dan jauh sekali," katanya.
Sayfnil Oyon terkesima melihat keaslian Lubuak Nyarai. Walinagari Limau Puruik, Arifnal tak sanggup mandi, lantaran panasnya kondisi badan akibat berjalan kaki. Hanya Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata yang menceburkan badannya ke Lubuak Nyarai. Dia sudah terbiasa, dan sering pula kesana. "Meskipun lelah yang teramat sangat menjangkiti badan, saat tiba di lokasi yang sebenarnya, datang sendiri obat lelah demikian. Suhanallah. Inilah kekuasaan Tuhan menciptakan alam," kata dia.
Sepanjang Sabtu itu, banyak rombongan lainnya yang sengaja berlibur ke Lubuak Nyarai. Ada SMK Kesehatan Lubuk Alung, mahasiswa Unand, UNP, dan sejumlah remaja dari Lubuk Basung dan Padang Panjang yang kami jumpai di lokasi tersebut.
Dari sekian banyak tempat berhenti untuk istirahat, rombongan memilih Lubuak Lalang sebagai tempat istirahat agak lama. Di lokasi ini, pedagang menyediakan nasi, karena sudah dipesan dari awal oleh Walinagari Harry Subrata. Sambil menunggu nasi matang, walinagari itu mencari yang namanya batu akiak yang saat ini lagi trend-trendnya dipakai banyak orang. (damanhuri)
---------------------------------------------

Safa Gadang Pekan Depan
Bupati Ali Mukhni Pastikan Menteri Agama dan Mantan Ketum PBNU Hadir

Padang Pariaman--Momen Safa Gadang, yang jatuh Rabu depan (10/11) merupakan ritual tahunan bagi masyarakat Syatthariyah di Padang Pariaman. Setiap acara itu, ribuan masyarakat muslim dari berbagai daerah datang ke Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, tempat makam Syekh Burhanuddin, pembawa Thariqat Syatthariyah ke Minangkabau itu.
Bupati Ali Mukhni memastikan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, manta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Hasyim Muzadi hadir saat itu. "Saya telah hubungi kedua tokoh nasional itu, dan telah dia pastikan pula untuk bisa hadir saat ritual basafa demikian," kata Ali Mukhni, saat membuka MTQ ke-42 tingkat Padang Pariaman di Lubuk Alung, Jumat lalu.
Kepada semua perantau daerah ini yang saat itu pulang kampung, Bupati Ali Mukhni mengundang khusus untuk ikut meramaikan acara basafa demikian. "Ini agenda wisata relegius, dan satu-satunya di Sumbar yang harus dilestarikan," kata dia.
Basafa itu sendiri terjadi dua kali. Pertama Safa Gadang. Seminggu setelah itu Safa Ketek namanya. Basafa adalah rangkaian peringatan hari jadi Syekh Burhanuddin itu sendiri, yang dilakukan dengan berbagai tradisi oleh pengikutnya. Safa Gadang banyak dilakukan oleh masyarakat luar Padang Pariaman.
Sedangkan Safa Ketek banyak dilakukan oleh masyarakat Ulakan, dan Padang Pariaman itu sendiri. Seiring dengan semakin ramainya pengunjung Ulakan, pembangunan Masjid Agung Syekh Burhanuddin di komplek makam itu hampir selesai pula.
Hampir tiap momen basafa, selalu ada tokoh nasional yang hadir disitu. Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah datang, Wiranto, Agung Laknono, dan sejumlah tokoh lainnya telah melihat kehebatan Ulakan akibat makam Syekh Burhanuddin tersebut. (525)
-----------------------------------------------

Libatkan Pemuda Dalam Pembangunan
Bupati Ali Mukhni Raih Pemuda Award KNPI

Padang Pariaman--Kepedulian Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni terhadap kepemudaan, mendapat apresiasi dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provisi Sumatera Barat. Ali Mukhni menerima "Pemuda Award 2014", yang diserahkan Ketua Umun DPP KNPI, Taufan Rotorasiko, di Convention Center, Universitas Putra Indonesia, Padang, Kamis (27/11). Penyerahan penghargaan tersebut bersamaan dengan pelantikan pengurus DPD KNPI Sumbar.
Bupati Ali Mukhni tak menyangka akan mendapat reward atas kerja kerasnya. Ia mengaku selalu merangkul dan melibatkan pemuda dalam kegiatan pembangunan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
Ali Mukhni juga merasakan pentingnya kehadiran KNPI di tengah masyarakat. Banyak kegiatan yang dilakukan untuk keepntingan masyarakat. Untuk mendukung KNPI, ia memberikan anggaran yang meningkat setiap tahunnya. Menurutnya, di tangan pemudalah nasib bangsa ke depan dipertaruhkan.
"KNPI adalah mitra kami. Mitra dalam mengawal pemerintahan dan pembangunan. Pemuda adalah aset bangsa. Saya yakin pemuda Sumbar jauh lebih baik dari sebelumnya," kata Bupati Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Ketum DPP KNPI, Taufan Rotorasiko mengaku acara pelantikan pengurus DPD KNPI Sumbar saat ini adalah yang paling bersejarah di Indonesia. Kata dia, selama 41 tahun organisasi KNPI, baru kali ini seluruh pengurusnya berusia dibawah 30 tahun.
"Namun, bicara kepemudaan bukan bicara umur saja. Tetapi juga bicara perjuangan, kemandirian dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa," kata Taufan.
Setelah pelaksanaan Musda, ajak Taufan, bangunlah kebersamaan, jalin komunikasi yang baik dan jalankan organisasi dengan profesional. "Semangat kerja keras dan tekad untuk maju itulah semangat pemuda Indonesia," pungkasnya.
Sementara, Ketua DPD KNPI Sumbar Defika Yufiandra menjelaskan, kepengurusan DPD KNPI Sumbar telah mengakomodir UU No.40 Tahun 2009 tentang kepemudaan, dimana pemuda adalah yang rentang usianya 16 sampai dengan 30 Tahun.
Ketua DPD KNPI Padang Pariaman, Vifner mengatakan bahwa Bupati Ali Mukhni merupakan seorang yang mampu mengelola pemuda di daerahnya. Dalam membangun daerah, ia selalu menjalin kebersamaan dengan pemuda. Tidak hanya pemuda saja, Ali Mukhni juga mampu merangkul niniak mamak, alim ulama dan perantau.
"Pembangunan yang pesat di Padang Pariaman merupakan kejelian Bupati Ali Mukhni dalam menjalin kebersamaan dengan niniak mamak, alim ulama, perantau serta peran pemuda. Saya kira ia layak mendapat penghargaan Pemuda Award 2014 dari KNPI Sumbar," Kata pria yang juga Ketua KPU Padang Pariaman ini. (525)
----------------------------------------------------------

Komunitas Pecinta Batu Akiak Piaman Diresmikan

Lubuk Alung--Ada yang unik pada pelaksanaan MTQ ke-42 yang telah dibuka oleh Bupati Ali Mukhni, di lapangan sepakbola Sungai Abang, Lubuk Alung, Jumat sore (28/11). Dimana adanya stand pameran ekonomi kreatif yang menampilkan kerajinan tangan anak nagari. Dan stand yang paling ramai dikunjungi; batu akiak asli dari hutan Gamaran, Lubuak Nyarai.
"Sengaja kita tampilkan karya anak Nagari Lubuk Alung sekaligus ajang promosi. Ada kerajinan dari kertas ceki yang berbentuk pot bunga dan guci. Dan yang paling diminati pengunjung, stand batu akiak asli dari Lubuk Alung yang mendapat respon positif dari Bupati Ali Mukhni," kata Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata.
Ia beralasan, saat ini banyak pecinta batu akiak yang memakai produk luar Sumbar. Padahal, Nagari Lubuk Alung memiliki potensi batu akiak yang sangat besar. Untuk itu, ia bersama walinagari se Padang Pariaman membentuk komunitas pecinta batu akiak Piaman sebagai wadah dalam memanfaatkan potensi batu akiak Padang Pariaman dan Kota Pariaman. "Sebagai ketuanya, dipercayakan kepada Ketua KPU Vifner. Dia sebagai sosok pemuda yang kreatif mempromosikan batu akiak Piaman di Sumbar. Komunitas ini rencananya dikukuhkan dalam waktu dekat oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni," katanya.
Vifner mengatakan, ide pembentukan komunitas ini sebagai bentuk kepedulian generasi muda terhadap pengembangan potensi daerah terutama batu akiak. Ia bersepakat dengan walinagari untuk menggunakan batu akiak Piaman, dan mulai mempromosikan secara bertahap.
"Saya diminta menjadi Ketua Komunitas Pecinta Batu Akiak Piaman. Namun, batu akiak yang kita gunakan adalah batu asli produk Piaman. Saya kira batu akik Piaman jauh lebih baik dari daerah lain," kata Vifner.
Bupati Ali Mukhni merespon positif terbentuknya komunitas pecinta batu akiak Piaman sebagai ajang promosi dan saling bertukar informasi. "Saya dukung 100 persen. Tadi saya juga dikasih batu akiak oleh wali nagari. Saya lihat batunya sangat berkarakter, dan asli produk Lubuak Nyarai, Lubuk Alung," katanya. (525)
-----------------------------------------------------------

Bupati Ali Mukhni
Jadikan Membaca Quran Kebutuhan Dalam Hidup

Lubuk Alung--Bupati Ali Mukhni mengajak masyarakat untuk mempedomani Quran dan Hadis Nabi, dalam kehidupan sehari-sehari. Kedua pusaka yang ditinggalkan Nabi Muhammad SAW itu merupakan petunjuk bagi umat muslim. Ia mengajak masyarakat, agar membaca Quran dijadikan sebagai kebutuhan.
Hal tersebut ia sampaikan pada pembukaan MTQ ke-42 tingkat Padang Pariaman di lapangan bola Sungai Abang, Lubuk Alung, Jumat (28/11). "Supaya selamat dunia akhirat, jadikan Quran dan Hadis sebagai pedoman. Karena dialah sebagai petunjuk, hudallinas bagi umat muslim. Dengan membaca Quran, kita berdialog dengan Sang Pencipta," kata Bupati Ali Mukhni yang juga Ketua Umum LPTQ Padang Pariaman itu.
Dijelaskannya, komitmennya sejak dilantik menjadi bupati pada tahun 2010 yang lalu, ia memutuskan bahwa pelaksanaan MTQ diadakan sekali dalam satu tahun, yang sebelumnya diadakan satu kali dalam dua tahun.
Disamping itu, kepada qori dan qoriah yang berprestasi pada  MTQ tingkat Sumbar diberi reward berupa umrah ke tanah suci. Untuk syiarnya ajaran Islam, bersma DPRD, ia telah melahirkan Peraturan Daerah (Perda) mengenai baca tulis Quran bagi pengantin yang akan menikah, dan telah berjalan hingga sekarang.
Bupati Ali Mukhni juga telah mengeluarkan edaran kepada seluruh sekolah, untuk membaca Quran sebelum pelajaran dimulai. Sehingga diharapkan masing-masing siswa dapat khatam Quran dalam waktu singkat.
Kepada perantau yang hadir, Bupati Ali Mukhni mengekspos kegiatan pembangunan yang telah dan sedang dilakukan saat ini. Dengan pesatnya mega proyek telah memacu pertumbuhan ekonomi dari 3,05 persen pascagempa bumi 2009 yang lalu, menjadi 6,67 persen, menjadi yang terbaik di Sumbar.
Adapun mega proyek tersebut, antara lain Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) di Tiram yang dananya mencapai Rp2 trilyun, pembangunan MAN Insan Cendikia di Sintuak, pembangunan irigasi Anai II, pelabuhan Tiram, jalan rel kereta api Duku-BIM dan masih banya lagi.
Khusus di Lubuk Alung, telah dibangun jalan lingkar Duku Sicincin sepanjang 20 km. Tahun 2014 ini telah selesai dibangun empat buah jembatan penghubung, yaitu jembatan Buayan, Koto Buruak, Pasie Laweh dan Anai. Untuk aspal hotmix, dilakukan awal 2015 sehingga sudah bisa digunakan pada lebaran mendatang.
Untuk asrama haji, pada tahun 2015 akan dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI. Adapun dana yang telah dianggarakan sebanyak Rp100 milyar. Asrama haji ini merupakan penantian panjang masyarakat Padang Pariaman selama 15 tahun.
Oleh karena itu dengan banyaknya pembangunan infrastruktur ini ia berharap memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula, sehingga kesejahteraan dan ekonomi masyarakat lebih baik lagi.
Sementara, Kakanwil Kemenag Sumbar Syahrul Wirda mengatakan, MTQ merupakan momentum evaluasi diri, sejauhmana umat Islam mencintai Quran. Juga kemampuan menerjemahkan, serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Quran menjadi acuan umat manusia, dalam bertingkah laku agar terhindar dari segala cobaan. MTQ juga sebagai wadah evaluasi lembaga Quran, dalam mendidik anak-anak. (525)
----------------------------------------------

Ekspedisi Lubuak Nyarai
Penebang Hutan Hilang, Pencari Rotan Bertambah

Lubuk Alung--Sejak pariwisata Lubuak Nyarai terbuka, tidak ada lagi aktivitas penebangan hutan. Meskipun para penebang kayu di hutan Gamaran, Salibutan berhasil membuka jalan ke lokasi tersebut. Hanya tinggal bekasnya, lewat jejak di sepanjang jalan menuju Nyarai, berupa kayu balok yang sudah lapuk, dan jalan itu sendiri.
Kini, masyarakat Gamaran yang menggantungkan hidupnya di hutan itu membudidayakan tanaman rotan. Sewaktu Komunitas Pencinta Batu Akiak Piaman dan Forum Walinagari Padang Pariaman melakukan ekspedisi Lubuak Nyarai, Sabtu lalu tampak banyak petani yang mengangkut rotan dari hasil pencariannya dalam hutan demikian.
Memang, sepanjang jalan ke Lubuak Nyarai kami banyak menemukan jenis tanaman rotan. Menurut cerita Ajo Amin, salah seorang petani yang mencari kehidupannya dalam hutan itu, penebang kayu sudah lama tidak ada dalam hutan ini. "Memang jalan ini, adalah jejak untuk mengangkut kayu dulunya," kata dia.
Disamping orang mencari rotan yang banyak bersua dalam hutan itu, para pecandu burung juga menjadikan hutan Gamaran sebagai tempat kesenangan. "Di bukik ini banyak burung hijau daun, dan burung lainnya. Biasanya, pencari burung banyak di lokasi ini. Bahkan, mencari burung di malam hari, juga menjadi kesenangan komunitas itu di hutan ini," ujarnya.
Secara pastinya, Ajo Amin tak tahu banyak berapa jumlah rotan yang keluar tiap harinya dalam hutan Gamaran. "Yang jelas tiap senja, itu para pencari rotan bagaikan berbaris-baris sepanjang jalan Lubuak Nyarai menuju Gamaran, saking banyaknya pencari rotan itu," sebutnya.
Di sisi lain, terbukanya Lubuak Nyarai menjadi berkah tersendiri oleh sebagian kaum perempuan Gamaran, Salibutan. Sirup (46) tahun misalnya, tiap hari berjualan minuman dan makan di komplek Nyarai tersebut. Ibu dari tiga orang anak itu mengaku, hanya sedikit dimahalkan harga jual, bila dibandingkan dengan di luar.
"Misalnya segelas kopi di luar Rp3 ribu, awak menjual Rp4 ribu segelasnya. Kalau Sabtu dan Minggu, Alhamdulillah mencapai jual beli Rp1 juta. Kadang lebih. Tetapi, diluar hari itu, paling jual beli Rp500 ribu," kata Sirup menceritakan.
Bagi Sirup, berjualan di komplek Nyarai agaknya telah menjadi kesenangan. Apalagi, suaminya tak bisa pula berbuat banyak untuk menghidupi keluarganya. Untuk itu, tiap pagi dia berjalan dari Gamaran ke Lubuak Nyarai. Dia bawa berbagai minuman dan makanan untuk disajikan kepada pembeli yang kebanyakan anak muda-mudi.
Walinagari Kudu Gantiang, Syafnil Oyon bersama rombongan ekspedisi mengingat Sirup untuk tidak menaikkan harga jual yang terlalu tinggi. "Kami bersama rombongan melakukan survei, melihat Lubuak Nyarai dengan segala kelebihan dan kekuarangannya. Termasuk memantau harga jual bahan kebutuhan sepanjang Nyarai ini," ujarnya.
"Kelemahan selama ini di kampung kita, ketika sudah berubah keadaan. Orang luar mulai banyak masuk, itu harga barang kebutuhan melonjak naiknya. Paradigma dan perangai demikian jangan sampai tertular di kalangan pedagang di sepanjang Lubuak Nyarai," tambah Nusirwan Nazar, Ketua Forum Walinagari Padang Pariaman. (damanhuri)
-----------------------------------------------------------

KKN Mahasiswa UNP di Salibutan
Menjadikan Kain Perca Sebagai Benda Bermanfaat

Lubuk Alung--Masyarakat Salibutan, Nagari Lubuk Alung, Padang Pariaman mendapatkan ilmu baru. Para kaum perempuan dan remaja kampung itu diajarkan membuat alas kaki dari kain perca oleh mahasiswa UNP Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang tengah ber-KKN di kampung itu.
Untuk kelompok Salibutan, ada enam mahasiswa yang ditempatkan di situ. Mereka; Yusnia Warman, Anila Putri Yose, Erika Susanti, Jasmanina, Sakinah Hasti, dan Resven Peres.
"Disamping membuat alas kaki dari kain perca, kain sisa jahitan itu juga kami bentuk menjadi kotak pensil yang akan digunakan anak sekolah. Kami juga memfasilitasi pembuatan tas dari kardus, gantungan kunci dari planel," kata Anila Putri Yose.
Menurutnya, KKN yang dilakukannya di Salibutan sudah berjalan sebulan setengah. "Alhamdulillah, kerajinan yang kami tularkan itu dapat sambutan dari beberapa kelompok ibu-ibu, dan remaja, yang sebelumnya mereka aktif menjahit dan membordir," ujar Nila, sapaan akrap Anila Putri Yose.
Dia ingin, hasil karya itu bisa dilanjutkan nantinya oleh masyarakat Salibutan. Apalagi, Salibutan sejak beberapa waktu lalu mulai banyak dikunjungi masyarakat untuk berwisata ke Lubuak Nyarai. Tentunya, kerajinan atau buah tangan ini bisa dijadikan ciri khas Salibutan nantinya.
"Alhamdulillah, kegiatan demikian juga dapat dukungan moril dari Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata. Saat kita melakukan praktek, selalu kita hadirkan walinagari dan para petinggi nagari sereta tokoh masyarakat Lubuk Alung," ungkapnya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar