Rabu, 08 Februari 2017

Walinagari Lubuk Pandan Minta Dukungan Perantau

Walinagari Lubuk Pandan Minta Dukungan Perantau

Lubuk Pandan--Pernah berjuluk tampang tak sudah, Kenagarian Lubuk Pandan di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman sejak beberapa tahun terakhir maju pesat dalam berbagai sektor pembangunan. Tak hanya fisik, sektor non fisik pun tidak ketinggalan.
    Menapaki tahun 2017, Walinagari Lubuk Pandan Budiman telah melaksanakan sejumlah kegiatan. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk tahun 2018 berlangsung penuh semangat.
    "Alhamdulillah, semua unsur masyarakat proaktif mengemukakan usulan kegiatan untuk tahun depan," ujar Budiman, Kamis lalu. Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Andalas ini menambahkan, Musrenbang yang berlangsung sehari penuh, Senin (30/1), dibuka Wakil Bupati Suhatri Bur Datuak Putiah serta dihadiri Wakil Ketua DPRD Mothia Azis Datuak Nan Basa dan Camat Azwarman.
    Sepanjang tahun 2016 lalu, lanjut Budi, Nagari Lubuk Pandan berhasil melaksanakan berbagai program pembangunan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Di samping itu, pembangunan lantai dua kantor walinagari pun selesai pula.
    "Hal yang menggembirakan, kita berhasil meraih prestasi sebagai peringkat II Pemeringkatan Badan Publik oleh Komisi Informasi Sumbar. Atas prestasi ini, kita menerima piagam penghargaan dan piala yang diserahkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo di Hotel Bumiminang, Kota Padang," papar pria kelahiran 4 Desember 1977 ini.
    Menurutnya, keberhasilan pembangunan hanya bisa diraih jika penyelenggara pemerintahan bekerja dengan keterbukaan informasi yang dapat diakses publik. Oleh karena itu, dengan dukungan anak nagari sebagai tim teknologi informasi, Budi menggagas website http://www.lubukpandan.com/ yang berisi beragam konten.
    Budi menyebutkan, untuk tahun 2017 Nagari Lubuk Pandan memperoleh kucuran Alokasi Dana Nagari (ADN) dari Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Rp821 juta dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Pusat Rp800 juta. "Angka itu baru bocoran, belum informasi resmi," katanya menimpali.
    Dibanding tahun 2016 besaran alokasi tersebut memang menurun. Hal itu, jelas Budi yang didampingi Sekretaris Nagari Melsy Anrani, mungkin imbas dari pemekaran dan penambahan 43 nagari di Kabupaten Padang Pariaman terhitung sejak 14 Oktober 2016. Tahun 2015 Nagari Lubuk Pandan memperoleh ADN Rp1,112 miliar dan ADD Rp652 juta.
    Mengingat banyaknya desakan pembangunan yang diajukan masyarakat, Budiman meminta dukungan perantau asal Lubuk Pandan dalam bentuk bantuan dana kegiatan, termasuk berupa beasiswa kepada para pelajar berprestasi tetapi berasal dari keluarga miskin. Selain itu, pembangunan kantor walinagari masih membutuhkan dana sekitar Rp300 juta.
    Ia menjelaskan, perantau asal Lubuk Pandan sudah banyak yang menuai sukses, terutama di Jakarta, di antaranya sebagai pengusaha rumah makan, busana muslimah dan general manajer pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mereka berhimpun dalam organisasi Ikatan Keluarga Kenagarian Lubuk Pandan (IKKLP). 
    Julukan tampang tak sudah pernah melekat pada Nagari Lubuk Pandan pada dekade 1980-an. Hal ini disebabkan semangat masyarakatnya dalam bergotong-royong pada awal program sangat rendah, tetapi membubung pada saat-saat terakhir. Sekarang sudah tak demikian. Seluruh elemen masyarakat melibatkan diri secara aktif sejak mulai membuat perencanaan, melaksanakan kegiatan sesuai tahapan serta melakukan monitoring dan evaluasi. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar