Senin, 20 Februari 2017

Pungguang Kasiak Lubuk Alung Bangun Laga-Laga Dengan Swadaya

Pungguang Kasiak Lubuk Alung Bangun Laga-Laga Dengan Swadaya

Lubuk Alung--Masyarakat Kenagarian Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Padang Pariaman Minggu (12/6) membangun laga-laga nagari di Korong Ambacang, sebagai sebuah prasyarat dari pemerintahan kenagarian. Pembangunan laga-laga yang nantinya akan dijadikan sebagai pusat pelaksanaan kegiatan kesenian tradisional Minang tersebut, dilakukan secara gotong royong bersama, sebagaimana lazimnya hal itu dalam membangun kampung dan nagari.
    Walikorong Ambacang, Indra Yulisman bersama Abizar Datuak Simarajo, salah seorang tokoh masyarakat Pungguang Kasiak kepada Singgalang menyebutkan, ukuran laga-laga yang dibangun mencapai 9x8 meter. Bangunan ini didirikan diatas tanah milik pribadi, dengan status sewa sebanyak Rp500 ribu setiap tahunnya, dan telah dikontrak selama 10 tahun oleh pihak nagari.
    Menurut mereka, sampai sudah bangunan laga-laga itu bakal menelan biaya sekitar Rp50 juta. Untuk itu butuh kebersamaan dari seluruh lapisan masyarakat Pungguang Kasiak Lubuk Alung. "Kita berharap, bangunan yang telah dimulai saat ini selesai menjelang lebaran ini juga. Sebab, selesai lebaran nanti dilakukan alek nagari, sekaligus peresmian laga-laga itu sendiri," katanya.
    Katanya lagi, saat ini telah masuk sumbangan dari anggota DPRD Padang Pariaman asal kampung itu, Jalius Budhi yang juga Ketua DPC Partai Hanura Padang Pariaman berupa uang sebanyak Rp650 ribu, yang diperuntukkan buat beli baju pakaian adat, dan seng 10 kodi. "Kita juga mengharapkan partisipasi masyarakat Pungguang Kasiak Lubuk Alung lainnya, baik yang tinggal dikampung, maupun mereka yang berdomisili dirantau," harapnya.
    Sebagai salah seorang tokoh adat, Abizar Datuak Simarajo ingin menumbuhkembangkan kembali kesenian tradisional urang awak. Mulai dari silek, luambek, indang dan kesenian lainnya. Sebab, dengan kondisi zaman yang seperti saat ini, nilai-nilai kesenian tersebut mulai tergilas oleh banyaknya budaya luar yang masuk ditengah masyarakat ini.
    Untuk itu pula, katanya, keberadaan sebuah laga-laga ditengah masyarakat nagari sangat besar artinya. Semua kesenian demikian hanya bisa dilakukan ditempat itu. "Dengan kehadiran laga-laga ini akan mampu membangkitkan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau, yang akhir-akhir ini mulai hilang dan lutur oleh berbagai virus yang merasuki kehidupan kita," ujarnya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar