Senin, 20 Februari 2017

KWT Patamuan Sepakat Perlu Perhataian Serius

KWT Patamuan Sepakat Perlu Perhataian Serius

Kampuang Dalam--Peran wanita di zaman sekarang bukan sekedar menjadi seorang ibu di rumah tangga saja, tetapi melalui emansipasi berbagai kegiatan bukanya tidak mungkin di lakukan. Seperti di Korong Patamuan, Nagari Sikucua Barat, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, Padang Pariaman dengan memberdayakan perempuan untuk sebuah pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh pria. Kini, dengan berkelompok dan kebersamaan, perempuan mampu membentuk sebuah lembaga tani yang disebut dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Patamuan Sepakat.
    KWT Patamuan Sepakat merupakan sebuah karya nyata kaum ibu di nagari itu dengan berbagai jenis kegiatan yang dilakukannya untuk menunjang dan meningkatkan taraf hidup anggota kelompoknya.
    Kelompok ini berdiri sejak tahun 2012. Berbagai kegiatan pertanian dikelola secara bergotong royong melalui 32 orang anggota yang sampai sekarang sangat solid dan tetap terjaga kekompakanya antar sesama anggota dan pengurusnya.
    "Bukan hanya sekedar berkebun. KWT Patamuan Sepakat juga mengelola ketahan pangan, dengan mengelola tanaman pangan untuk mendirikan sebuah lumbung padi dari hasil panen setiap anggota yang disisihkan untuk dihimpun di Lumbung tersebut," kata ketua KWT itu, Isna Silvia.
    Menurut dia, Setiap anggota setelah panen akan menyisihkan hasil panenya minimal satu sukek padi, atau setara lima kilogram yang akan disimpan di lumbung padi milik KWT.
Mamfaat dari lumbung padi, setiap satu ton padi nantinya akan digiling berasnya, dan dijual untuk kas kelompok. 
    Untuk mengelola dan memelihara perkebunan sayur, mereka dengan system bergotong royong semua anggota setiap minggu secara bergiliran ke kebun – kebun anggota. Isna Silvia, selaku pimpinan dalam kelompok itu sangat antusias dan memiliki semangat tanpa mengenal letih membangun dan mengelola kolompok tani tersebut demi kesejahteraan masyarakatnya.
    Korong Patamuan boleh dikatakan kampung terisolir, tetapi mampu mengenjot sektor pertanian, dengan dibentunya KWT tersebut sebanyak 50 kepala keluarga yang ada di korong itu sudah tidak mengeluarkan uang lagi untuk memenuhi kebutuhanya setiap hari.
    "Setiap rumah anggota kelompok sudah memiliki beraneka tanaman sayur, seperti cabe, kunyit, jahe, tomat, terong, bayam, kol, dan palawija lainya terhampar di pekarangan rumah mereka masing-masing," katanya. Hanya dengan media tanam memakai polibac ukuran besar, di samping itu kehadiran kolam ikan di setiap rumah juga diharuskan untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakatnya.
    Silvia menyebutkan, kelompok yang dipimpinnya juga memiliki ternak bebek petelur di setiap rumah. Kedepan, dia akan memproduksi berbagai jenis telur asin ala KWT Patamuan Sepakat.
    Keunikan KWT Patamuan Sepakat, katanya, dari 22 hektare lahan sawah dan tiga hektare perkebunan aneka sayur, semuanya di kelola di pekarangan rumah masing- masing anggota.
    Silvia menyampaikan, kelompoknya terkendala dari alsistan (alat system pertanian) yang sampai sekarang sangat kesulitan untuk mendapatkanya. Dia berharap, Pemkab Padang Pariaman bisa memberikan hal demikian.
    "Potensi pertanian di Korong Patamuan sangat menjanjikan. Baik yang dikelola scara kelompok maupun perorangan, dan sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian khusus," harpnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar