Sabtu, 31 Agustus 2019

Inovasi Jujurin Saja, Satu Persatu Penerima PKH Keluar dari Kemiskinan

Sungai Geringging--Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP3A) Kabupaten Padang Pariaman gencar menjalankan inovasi Jujurin Saja atau Jujur Miskin Sadar Sejahtera.
Kepala DinsosP3A Hendra Aswara didampingi Kabid Linjamsos, Aprizondi, Kasi PKH, Maslinda Roza dan Pendamping PKH menuju Kecamatan Sungai Geringging dalam rangka program Jujurin Saja, Jumat (30/8). "Di Sungai Geringging kita menemui dua keluarga. Pertama, keluarga miskin yang belum menerima bantuan PKH dan Kedua, keluarga yang sudah mampu yang ingin keluar sebagai penerima bantuan PKH," kata Hendra.
Keluarga Miskin tersebut, tambah Hendra, atas nama Sinel (47) beralamat di Nagari Batu Gadang, Kecamatan Sungai Geringging. Ibu tiga anak ini sehari-hari mengumpulkan buah pinang dan suaminya sebagai buruh tani. Sinel juga penderita gondok yang susah lama diidapnya. Sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daerah diserahkan bantuan logistik dan perlengkapan dapur. Seperti beras, gula, minyak, selimut, lauk pauk dan kain.
"Ibu Sinel sudah didatangi dan didata Pendamping PKH. Kemudian juga telah masuk dalam Basis Data Terpadu. Saat ini kita menunggu keputusan dari Kemensos," ujar mantan Kabag Humas itu.
Hendra menyarankan agar pemerintah nagari setempat membantu membuatkan proposal modal usaha dan rumah tidak layak huni kepada Baznas. "Padang Pariaman peduli terhadap warga seperti Ibu Sinel, kita manfaatkan sumber bantuan yang ada untuk memperbaiki ekonominya," kata Kadis termuda itu.
Sementara Ibu Sinel mengucapkan terima kasih atas kedatangan Pemrintah Daerah dan juga memberikan bantuan kepadanya. "Sanang bana rasonyo lah didatangi apak ibu. Kami batarimo kasih bana," kata Sinel didampingi dua putrinya.
Selanjutnya, Hendra mengunjungi Ibu Refnadevi (38), Nagari Malai III Koto, Kecamatan Sungai Geringging yang telah sejahtera. Artinya ia ingin keluar sebagai penerima bantuan PKH. Dia tercatat penerima bantuan sejak 2014 dan bekerja keras untuk keluar dari kemiskinan. Ia ingin bantuan tersebut dapat dialihkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Jadi Ibu Ref dan suaminya merasa sudah mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Ia mengundurkan diri sebagai penerima PKH dan meminta bantuan dialihkan kepada yang berhak menerima sesuai ketentuan," kata Hendra. Alumni STPDN ini berharap semoga semakin banyak masyarakat yang sudah sejahtera atau mampu untuk keluar dari penerima PKH seperti Ibu Refnadevi.
Sementara Ibu Refnadevi mengatakan, bahwa saat ini ia dan suaminya ada usaha menjual kelapa dan kopra. Usaha tersebut berjalan lancar dan mendatangkan rezeki bagi keluarganya. "Dulu kami penerima bantuan PKH, sekarang kami sudah mampu dan ingin bantuan tersebut diserahkan kepada yang berhak," ujar Ref. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar