Senin, 26 Agustus 2019

Di Mata Walikota Pariaman Padang Pariaman Telah Menjadi Kabupaten Terinovatif

Pariaman--Walikota Pariaman Genius Umar mengundang tiga Kepala Dinas berprestasi Kabupaten Padang Pariaman sebagai narasumber pada saat rapat dengan jajaran OPD di Balai Kota Pariaman, Senin (26/8).
Tiga Kepala Dinas tersebut; Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP3A) Hendra Aswara, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Muhammad Fadhly dan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Dan Perindustrian (DPMPTP) Rudi Rilis.
Genius mengaku mengundang ketiga Kadis muda tersebut adalah berbagi informasi terhadap inovasi yang dilakukan dalam percepatan pelayanan publik dan meningkatkan kepuasan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi. "Padang Pariaman menjadi kabupaten terinovatif dan meraih penghargaan dari Kemendagri. Sementara Kota Pariaman berada di peringkat 46. Jadi kita undang Kadis inovator ini agar OPD bisa mencontoh dan mereplika inovasinya untuk diterapkan di Kota Pariaman," kata Genius didampingi Sekdako Indra Sakti.
Sebenarnya, tambah Genius, OPD di Kota Pariaman telah banyak juga berprestasi dan berinovasi. Namun belum memiliki branding dan tidak dilaporkan secara lengkap. Ke depan, ia berharap Kota Pariaman lebih memperoleh hasil yang lebih baik. "Silakan berdiskusi dengan Kadisdukcapil, Kadis Sosial, DPMPTSP Padang Pariaman dalam berinovasi untuk memudahkan masyarakat. Tahun ini saya minta lima inovasi terealisasi per OPD," kata alumni STPDN itu.
Kadisdukcapil Muhammad Fadhly memaparkan, inovasi lahir sebagai solusi terhadap permasalahan dan keluhan masyarakat terhadap pelayanan. Pembenahan dilakukan dengan komitmen seluruh personil di dinas. "Jadi seluruh pegawai hingga cleaning service harus tahu visi misi OPD dan menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab," ujar Fadhly.
Disdukcapil, kata Fadhly, telah melahirkan inovasi di antaranya Alpa Beta (Anak Lahir Pulang Bawa Akta), Pedang Saber (Petugas Datang Segala Administrasi Beres), Kadoku KTPel, Tamasya (Tampek Mengadu Masyarakat) dan lainnya. "Juga ada inovasi kolaborasi dengan Dinas KB, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perizinan dan RSUD," ujar peraih peringkat 1 Dinas Dukcapil se-Sumbar itu.
Sementara Kepala DinsosP3A Hendra Aswara juga membenarkan yang disampaikan M. Fadhly. Bahwa inovasi lahir dari masalah yang timbul dan dirasakan perlu diadakan perubahan yang cepat. "Di awal menjabat sebagai Kadis Sosial, kita inventarisir segala kelemahan dan kekurangan kemudian bersama-sama merumuskan solusi sesuai amanat UU nomor 25 tentang Pelayanan Publik," ujar Hendra.
Dalam empat bulan terakhir, tambah Hendra, ada empat inovasi yang lahir, yaitu Pusat Layanan Terpadu Penanganan Kemiskinan, Jujur Miskin Sadar Sejahtera (Jujurin Saja), Layanan Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak (Lapau Emak) dan Apliasi SI PENANGKIS. "Kita sudah diapresiasi oleh Kemensos dan Dinas Sosial Sumbar. Inovasi ini lahir untuk memenuhi harapan masyarakat dalam percepatan layanan," kata Hendra. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar