Selasa, 20 Agustus 2019

BP4 Patamuan Dituntut untuk Terus Memberikan yang Terbaik

Patamuan--Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padanmg Pariaman menggelar kursus calon pengantin (Catin), Selasa (20/8) di sekretariat BP4 setempat. Kursus Catin ini merupakan agenda rutin BP4 setiap ada peristiwa nikah di lingkungan kerjanya.
Ketua BP4 Patamuan Princ Ahmad Ruzy bersama Sekretarisnya Helvi Harmi menjelaskan, kursu kali ini diikuti enam pasang Catin. "Untuk ini pula, kita sengaja mendatangkan empat motivator sekaligus, yakni Basir, anggota DPRD Padang Pariaman tiga periode, Tuanku Damanhuri, Ketua PWI Padang Pariaman, Khairunnas, Walinagari Kampuang Tanjuang Koto Mambang Sungai Durian, Saharuddin, Walinagari Tandikek," katanya.
Bersama Kepala KUA Patamuan, Ahmad Ruzy menyebutkan, kursus yang mendatangkan motivator ini sudah yang kedua kalinmya dilakukan di wilayah kerja BP4 kecamatan ini. Sebelumnya, juga mendatangkan Camat Patamuan, Imran Rafi'i dan pakar ekonomi syariah Padang Pariaman.
"Kita ingin, para Catin ini mengetahui semua selub-beluk persoalan dalam rumah tangga, termasuk juga persoalan sosial kemasyarakat. Sehingga cita-cita mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah akan bisa terkabul," ungkapnya.
Enam pasang Catin itu, katanya, adalah David Harlen Triandi dan Oppy Aspri Dinicha, Zainal Ambiai dan Sarah Hayati, M. Muliadi dan Nutri Afika, Syahrizal dan Mawarniatun, Ilham Sukriadi dan Pitria Deli, dan Ilfa Herfendi dan Nola Deli Harnika.
Basir yang memberikan materi soal kekerasan dalam rumah tangga menilai, pentingnya kerjasama yang baik di antara suami dan istri. Kerjasama berlanjut dengan saling pengertian, dan saling memahami satu sama lain. "Banyaknya terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga, lantaran tidak ada lagi saling percaya-mempercayai. Malah yang ada itu sebaliknya, sehingga rumah tangga rapuh dan akhirnya punah," ungkap anggota dewan dari Partai Demokrat ini.
Sementara, Tuanku Damanhuri mengajak para Catin untuk banyak belajar dari kasus yang telah terjadi. "Kurang ilmu dalam berumah tangga membuat pasangan pengantin mudah dihinggapi oleh berbagai pengaruh yang akan merusak rumah tangga itu sendiri. Untuk itu, jangan pernah lelah untuk terus belajar, sebagaimana ajaran Nabi Muhammad Saw, bahwa menuntut ilmu dimulai sejak dari buayan hingga maut menjemput kita," katanya.
Walinagari Tandikek Saharuddin dan Walinagari Kampuang Tanjung Koto Mambang Sungai Durian Khairunnas menyampaikan pentingnya kewaspadaan sang istri ketika usia mencapai 40 tahun. Dimana masa-masa itu adalah siklus puberitas kedua bagi kaum laki-laki.
"Kalau hal ini bisa antisipasi, maka harmonisasi rumah tangga akan tetap terjaga dengan baik," sebutnya. Artinya, kata mereka, yang paling penting dalam rumah tangga itu saling menjaga rahasia satu sama lain. Jangan sampai ada suami menjelek-jelekan istrinya didepan banyak orang. Begitu pula sebaliknya.
Kepala KUA Patamuan Kasmir terus mendorong BP4 untuk terus memberikan yang terbaik bagi pasangan pengantin. "Kita di jajaran KUA kecamatan itu terus meningkatkan pelayanan, dan bahkan semakin cepat proses akad nikah saat ini, bila dibandingkan dengan masa-masa sebelum ini. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar