Kamis, 04 Oktober 2018

Pesan Bawaslu Walinagari dan ASN Jangan Sampai Ikut Mendukung Caleg

Ulakan--Bupati Padang Pariaman himbau seluruh ASN untuk dapat berpartisipasi aktif dalam gerakan Minang Peduli Bencana Sulawesi Tengah. Himbauan tersebut disampaikan melalui Sekda Jonpriadi dalam wirid rutin mingguan di Masjid Syekh Burhanuddin Ulakan, Jumat, (5/10.
Jonpriadi mengatakan bahwa Gerakan Minang Peduli Bencana ini merupakan kegiatan untuk mengumpulkan bantuan bagi masyarakat Palu, Donggala, Sigi ataupun wilayah lain terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah baru-baru ini. "Bupati menghimbau kita semua ASN,  instansi vertikal, BUMN/BUMD, PKDP, organisasi serta seluruh unsur masyarakat untuk bersama mengumpulkan bantuan bagi saudara kita yang terkena bencana. Bantuan tersebut bisa dikumpulkan di bagian Kesra Sekertariat Daerah atau melalui rekening bendahara di bagian tersebut," jelasnya.
Sekda juga mengingatkan, karena cuaca ekstrim yang menyebabkan daerah rawan bencana, maka masyarakat juga diharapkan untuk selalu siap sedia dengan 'tas bencana' yang berisi dokumen penting, pakaian, makanan instan atau peralatan yang diperlukan untuk dibawa saat bencana menimpa.
Dalam wirid ini, hadir juga ketua Bawaslu Padang Pariaman, Anton Ishaq yang memberikan sosialisasi mengenai keamanan dan perdamaian dalam menyongsong Pemilu 2019. Ketua Bawaslu mengajak seluruh ASN, termasuk pegawai honorer untuk selalu menjaga netralitas. ASN hendaknya dilarang ikut serta ataupun terlibat dalam kampanye. Bahkan, sekedar memberikan like atau comment pada status seorang calon di media sosial seperti Facebook juga dilarang, tegasnya.
Anton Ishaq memberikan contoh tentang seorang kepala desa atau walinagari di suatu daerah yang secara aktif memberikan dukungan pada seorang kandidat Pemilu, sehingga kades tersebut harus menerima hukuman tahanan serta dikenai denda. "Pengawasan pemilu, tidak hanya dilakukan oleh Bawaslu, tapi juga bekerjasama dengan Kajari dan Kapolres Padang Pariaman serta kota Pariaman," tambahnya.
Sebelumnya, dalam wirid rutin Pemkab ini, Rasman Tuanku Labai Basa sebagai penceramah menjelaskan makna jihad tidak semata berarti berperang atau melawan musuh yang nyata. Namun, jihad itu lebih kepada penguasaan diri untuk melawan musuh yang sesungguhnya, yaitu hawa nafsu. Di samping itu, jihad juga diutamakan untuk mendidik dan mengasuh keluarga sendiri,
"Bapak/Ibu-ibu, kalau di rumah jangan main hp terus, tolong perhatikan anak-anak. Beri mereka pengajaran dan pendidikan yang layak. Jangan sampai anak-anak terlibat dalam pergaulan salah dan kenakalan remaja. Terutama, beri contoh baik dalam beribadah dan perlakuan sehari-hari sehingga dapat diteladani anak. Inilah jihad yang sesungguhnya," jelas pegawai Kemenag tersebut mengakhiri ceramahnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar