Minggu, 07 Juli 2019

Tanpa Bantuan Pemkab 30 Ekor Babi Mati Terbunuh, PORBI Padang Pariaman Dinilai Sukses

Padang Pariaman--PORBI (Persatuan Olah Raga Buru Babi Indonesia) Kabupaten Padang Pariaman yang dinahkodai Kompol Maymuspi sukses melaksanakan kalender tahunan yang ketiga di 2019 ini, bertempat di Korong Kalampayan Hulu, Nagari Koto Tinggi Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Minggu, (7/7).
"Alek Porbi yang telah tersusun dalam kalender tahunan ini kita laksanakan tanpa adanya bantuan anggaran dana dari pihak kabupaten, dan hal ini telah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan ini," ujar Kompol Maymuspi yang akrab disapa Epi Karuik ini lirih. Namun, pihaknya tetap semangat dalam membasmi hama babi yang meresahkan petani sembari memupuk tali silahturahmi serta existensi PORBI di tengah masyarakat Padang Pariaman.
Alek PORBI Kabupaten Padang Pariaman kali ini adalah edisi ketiga di tahun ini, dimana sebelumnya telah dilaksanakan di Parit Malintang dan Lubuk Alung. Sedangkan edisi keempat atau terakhir di tahun ini akan diadakan di Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago tiga bulan kedepan.
Dalam kesempatan ini seperti biasanya, Ketua PORBI Padang Pariaman Kompol Maymuspi menyerahkan bantuan berupa baju seragam berburu serta uang lelah sebesar Rp2 juta kepada muncak setempat. "Ini adalah hal yang sama dan selalu kita serahkan bagi setiap wilayah yang menjadi tuan rumah PORBI kabupaten ini," bebernya.
Acara berlangsung meriah dan ramai, setidaknya sekitar 10.000 orang anggota PORBI dari berbagai daerah datang menghadiri alek buru babi ini, belum lagi para pedagang asongan, pedagang nasi dan lainnya nampak berbaur di tengah riuhnya suara "salak anjing" pemburu yang diselingi beberapa letusan bedil pertanda babi yang dicari telah ditemukan.
Dimulai dengan duduak di lapiak (berunding), yang dihadiri oleh muncak-muncak (pimpinan berburu) dari ke empat wilayah, niniak mamak, kapalo mudo, serta ketua dan sekretaris PORBI Kabupaten Padang Pariaman. "Di bawah tirai di lingkuang tabie di katangahkan carano basa baisi siriah jo pinang salangkoknyo". Prosesi adat ini dipimpin oleh Abdul Gani Arif Datuak Rangkayo Mudo, salah seorang niniak mamak di Kecamatan Sungai Limau.
Dalam buru babi kali ini, muncak Sungai Limau yang dikomandoi "Jebeh" mengambil areal di Sawah Liek, Koto Tinggi Kuranji Hilir serta berakhir di Karambie Tujuah ini mampu membunuh babi hutan sedikitnya 30 ekor, sedangkan satu ekor anjing pemburu dikabarkan mati dan puluhan diantaranya luka-luka akibat pergulatan dengan babi hutan sang hama.
"Semoga apa yang kita perbuat melalui komunitas hobi ini dapat bermanfaat bagi petani dan masyarakat sekitar, dan melimpahlah hendaknya hasil panen petani tanpa ada gangguan hama babi lagi," ungkapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar