Sabtu, 13 Juli 2019

Binuang Sakato Wakili Padang Pariaman BUMNag Pilar Ekonomi Nagari yang Berpihak pada Kepentingan Masyaraka

Batang Anai--Wabup Padang Pariaman Suhatri Bur sambut kedatangan Tim Penilai Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Tingkat Sumbar di kantor BUMNag Binuang Sakato, BUMNag milik Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Jumat (12/7).
Turut hadir bersama Wabup, Kepala DPMD Erman, Camat Batang Anai Suhardi, Walinagari Buayan Lubuk Alung Deni Setiawan, Ketua Bamus, Ketua KAN Lubuk Alung, Forkompinca Batang Anai, LPM, Ketua TP PKK Kecamatan dan Nagari, Pengurus BUMNag Binuang Sakato, Kepala Cabang BNI Lubuk Alung dan tokoh masyarakat Buayan.
Wabup Suhatri Bur menyambut bahagia kedatangan rombongan Tim Penilai yang akan melihat dan menilai langsung BUMNag Binuang Sakato yang masuk dalam 8 besar tingkat Provinsi Sumbar. "Kedatangan bapak ibu Tim Penilai BUMNag Tingkat Sumbar membuat kami yakin BUMNag Binuang Sakato akan melaju sampai tingkat nasional karena tahun sebelumnya, sudah ada BUMNag di Padang Pariaman yang berjaya di tingkat Sumbar bahkan sekarang menjadi tempat belajar BUMNag di Sumbar dan daerah luar Sumbar," kata mantan Ketua Asosiasi LPM Padang Pariaman itu.
Suhatri Bur menceritakan bahwa tahun 2015 di Padang Pariaman telah berdiri BUMNag Pakandangan Emas sebagai BUMNag pertama di Padang Pariaman. Kemudian diikuti empat BUMNag lainnya. "Namun dalam perjalanannya, hanya 3 BUMNag yang lulus administasi," jelas Wabup.
"Sampai tahun 2019 ini sudah ada 53 BUMNag di Kabupaten Padang Pariaman dari 103 nagari. Mudah-mudahan melalui lomba BUMNag tingkat Sumbar ini memotivasi dan mendorong 50 nagari lainnya mendirikan BUMNag," harap Suhatri Bur. Kehadiran BumNag hendaknya dirasakan oleh anggota BUMNag dan masyarakat. Karena BUMNag merupakan lembaga motivator bagi masyarakat,dan lembaga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pelayanan, dan pemasukan bagi nagari.
Menurut Suhatri Bur, mengelola BUMNag butuh inovasi karena BUMNag harus menghadapi persaingan usaha yang sudah lebih dulu eksis di lingkungannya. Butuh kreativitas dalam melahirkan jenis usaha yang dibutuhkan masyarakat. "Cari usaha yang belum dibuat masyarakat dan sangat dibutuhkan masyarakat, seperti misalnya usaha bisnis yang melayani kebutuhan masyarakat sehari-hari dan dijemput atau diantar ke rumahnya," saran mantan Ketua Baznas Padang Pariaman itu mengakhiri.
Ketua tim penilai BUMNag Provinsi Sumatera Barat Melinda Agustin memberi apresiasi kepada Kabupaten Padang Pariaman melalui BUMNag Binuang Sakato lulus seleksi ke delapan besar penilaian BUMNag tingkat Sumbar. "BUMNag merupakan pilar kegiatan ekonomi nagari yang berpihak kepada kepentingan masyarakat nagari juga lembaga komersil untuk mencari keuntungan," katanya memulai.
Melinda asal Sungai Limau itu menjelaskan bahwa yang menjadi indikator dalam penilaian adalah laporan keuangan, laporan kelembagaan, administrasi, partisipasi masyarakat, serta inovasi. Tim Penilai terdiri Melinda Agustin, Darman (Dinas Perindag Sumbar), Feri Irawan (P3MD), PMD Sumbar dan BNI Wilayah Sumbar.
Dalam kesempatan memberikan sambutan, Walinagari Buayan Deni Setiawan tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya atas ptestasi BUMnag Binuang Sakato mewakili Padang Pariaman dalam penilaian BUMNag tingkat Sumbar. "BUMNag Binuang Sakato dibentuk pada akhir 2017 dan pada tahun 2018 pemerintah nagari Buayan menganggarkan Rp205.000.000 sebagai penyertaan modal di BUMNag Binuang Sakato," katanya.
"Pada tahun 2019 BUMNag mulai bergerak, setelah berjalan selama 7 BUMNag Binuang Sakato telah mengalami peningkatan dan terus bergerak. Semoga penilaian ini dapat dilaksanakan semaksimal mungkin dan memberikan prestasi bagi kabupaten Padang Pariaman," tambahnya mengakhiri.
Menurut informasi Ketua BUMNag Binuang Sakato, Siti Suci usaha bisnis BUMNag yang dia pimpin walau masih baru namun sudah menunjukkan hasil yang memuaskan. "Saat ini kami konsentrasi kepada usaha penangkaran benih sebagai primadona usaha. Lahan penangkaran benih kami saat ini ada 5 Ha. Rencana pengembangan ke depan kami akana mendirikan Bank Desa dan Galeri Pertanian di tepi jalan Padang-bukittinggi," ujarnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar