Minggu, 21 Juli 2019

Kemasan Bagus Promosi Diperbanyak Kunci Keberhasilan Usaha Makanan

Enam Lingkung--Nagari Toboh Ketek, Kecamatan Enam Lingkung adalah salah satu nagari di Kabupaten Padang Pariaman yang banyak menghasilkan tanaman ubi kayu. Tak heran, berbagai jenis makanan yang terbuat dari ubi kayu ini keluar dari nagari yang terletak di bagian barat ibu kota kabupaten, Parit Malintang tersebut.
Sebagai nagari yang terletak di ketinggian, ubi kayu Toboh Ketek terbilang subur dan rancak. Seperti makanan ringan yang diolah Sanjai Putri, itu mayoritas ubi kayu nagari itu sendiri. Ada kripik balado, sanjai biasa, dan lainnya. Sanjai Putri beroperasi sejak beberapa tahun belakangan di Korong Simpang Tigo.
Ketua Tim Penggerak PKK Nagari Toboh Ketek, Syuryani menjelaskan, hampir di seluruh korong yang ada di nagari ini, ibu-ibunya membuat olahan makanan dari ubi kayu. Kalau di Simpang Tigo ada Sanjai Putri, di Tanjung Beringin ada makanan tapai juga terbuat dari ubi kayu. Tapai-nya enak dan besar-besar.
"Sayangnya produk ini belum bisa bersaing di luar sana. Kalaupun ada yang dibawa ke luar nagari ini, itu mayoritas yang membawa anak nagari ini yang tinggal di perantauan," ujarnya, Sabtu (20/7), dalam acara pertemuan bulanan PKK nagari di aula Kantor Walinagari setempat, bersama mahasiswa kelompok I KKN UNitas, Padang yang sekalian menjalankan programnya.
Syuryani berharap banyak kepada mahasiswa Unitas Padang yang tengah melakukan KKN di nagari ini untuk bisa memberikan yang terbaik, terutama soal pemasaran produk usaha kecil menengah hasil olahan buah ubi kayu ini. "Mahasiswa adalah calon intelektual yang kaya akan teori. Sedangkan masyartakat kampung hanya berpraktek secara alami, tidak ditunjang dengan ilmu dan pengetahuan. Jadi, ini perlu kita kombinasikan, agar buah tangan dari Toboh Ketek bisa menasional pula," ungkapnya.
Hesti Mayasari, Dosen Pembibing Lapangan (DPL) KKN Kelompok I Unitas menyebutkan, kunci keberhasilan dalam pemasaran itu, adalah tampil beda dari usaha lainnya. "Banyak usaha kecil berkembang saat ini, lantaran mereka menggunakan istilah yang nyeleneh, terdengar asing di kalangan banyak orang," ujarnya.
Kemudian, katanya, yang tak kalah penting itu adalah memanfaatkan media. "Sebagian besar konsumen membeli produk lewat online. Artinya, orang semakin banyak bersilancar di dunia maya, mencari keinginannya. Untuk itu, ibu-ibu pengusaha kecil dan menengah di nagari ini, manfaatkanlah mahasiswa dalam mengakses pasar pada media tersebut," harapnya.
Dia melihat, hasil olahan makanan ringan di Toboh Ketek tidak kalah enaknya dengan makanan ringan ternama di luar sana. "Banyak cara yang harus dilakukan, agar usaha kita bisa maju dan berkembang. Apalagi hasil bumi Toboh Ketek berupa makanan dari ubi kayu ini lumayan bagus. Tinggal bagi kita melakukan kemasan, dan mencari peluang yang terus melaju di media," katanya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar