Senin, 10 Desember 2018

Direkomendasikan BKPM, DPMPTSP OKU Belajar ke Padang Pariaman

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Padang Pariaman yang mendapat peringkat terbaik pelayanan publik dari KemenPAN RB, kini menjadi referensi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu daerah lainnya di Indonesia.

Hal itu disampaikan Asisten 2, Fahruddin Rozi, dan Kepala DPMPTSP Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Hakim Makmum, ketika berkunjung ke DPMPTP Padang Pariaman, Kamis (6/12).

Studi tiru dilakukan untuk melihat langsung implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha Terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS).

“Kami direkomendasikan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) untuk studi banding ke sini, khususnya menyangkut pelaksanaan program OSS" kata Fahruddin Rozi, usai disambut oleh kepala, kabid, kasi dan staf DPMPTP Padang Pariaman.

Sebenarnya, imbuh Fahruddin, pihaknya sebelumnya sudah melakukan studi banding berkaitan inovasi DPMPTSP ke Riau. Namun pihaknya merasa materi yang diperoleh lebih lengkap di DPMPTP Padang Pariaman.

“Kami pasti terapkan apa yang telah kami dapatkan di sini. Walaupun tidak sama atau kami inovasikan lagi,” ujar Fahruddin mendapat anggukan dari Hakim Makmum, beserta stafnya yang lain.

Hakim Makmum mengatakan, pihaknya melihat DPMPTP Padangpariaman sangat bagus dalam pelaksanaan program OSS. Untuk itu, pihaknya sangat tertarik melakukan studi banding ke daerah yang di pimpin Ali Mukhni dan Suhatri Bur itu.

Sementara Kepala DPMPTP Padang Pariaman, Hendra Aswara, mengatakan, kedatangan Asisten 2 dan Kepala DPMPTSP Kabupaten Ogan Komering Ulu beserta jajaran, turut menguntungkan bagi pihaknya. Sebab mereka bisa saling berbagi pengalaman di bidang penanaman modal, perizinan, ataupun, perindustrian.

“Sebenarnya pertemuan ini kan momen kita bisa saling berbagi. Kami tentu juga butuh ilmu dan pengalaman dari Pemkab Ogan Komering Ulu,” kata mantan Kabag Humas Pemkab Padang Paraman itu.

Hendra menjelaskan, pihaknya memang sudah menjalankan program OSS. Bahkan, katanya, sudah 374 permohnan izin masuk melalui OSS. Sedangkan yang sudah ditindaklanjuti pihaknya sebanyak 206 dokumen.

“Kita lahirkan program yang namanya Papa Joss, pertama di Sumbar. Tujuannya untuk asistensi pelaksanaan program OSS ini. Jadi, inovasi program kita itu dapat langsung memandu pihak investor atau pelaku usaha dalam pengurusan izin melalui OSS,” ujar Hendra.

Jebolan Alumni STPDN itu menambahkan bahwa program itu mampu berjalan dengan maksimal lantaran didukung program inovasi yang terkonsep dan manajerial dengan baik.

“Setiap inovasi kita itu kita buatkan bukunya. Semua dipaparkan disana. Mulai dari susunan petugas, regulasi, pelaksanaan, hingga penganggaran secara mendetail. Makanya kita menjadi mudah,” ujar Hendra.

Inovasi yang ada di DPMPTP Padangpariaman akan direplika oleh DPMPTSP OKU. Seperti Ajep Papa (Antar Jemput Perizinan), Sejati (Aehari Jadi Gratis), Panter Darat (Pengaduan terintegrasi dengan Inspektorat, Terasi (Tracking Izin Onlie, Besan Pos (Bekerjasama dengan PT Pos), Sinaro (Siatim perizinan berbasis android), dan Tamu Kece (Konsultasi Bisnis Pemula dan Weekend Service).

"Insya Allah, Tanggal 11 Januari 2019, kita adakan kerja sama seiring hari jadi ibukota kabupaten Padang Pariaman pungkas Kadis termuda di Sumbar itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar