Sabtu, 01 April 2017

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ingin Tradisi Silek Padang Pariaman Masuk dalam Pelajaran Muatan Lokal

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ingin
Tradisi Silek Padang Pariaman Masuk dalam Pelajaran Muatan Lokal

Padang Pariaman--Silek merupakan warisan tradisi urang awak yang harus dapat tempat di tengah masyarakat. Pemerintah harus pula memberikan ruang tersendiri untuk hal ini, agar perjalanan silek tidak terseok-seok.
    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman memandang, tradisi silek yang sudah menjadi dunia olahraga itu harus masuk dalam kurikulum muatan lokal anak didik daerah itu. "Sebagai kekuatan lokal, silek ini harus masuk dalam mata pelajaran anak-anak," kata Kabid Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan daerah itu, Khairil Anwar pada Singgalang, Jumat lalu.
    Khairil Anwar bersama Kasi Sejarah dan Tradisi, Ade Ferizon, Kasi Cagar Budaya dan Permusiuman, Nila Ulfaini menjelaskan, bahwa lewat sosialisasi dan revitalisasi silek khas Padang Pariaman yang diadakannya beberapa waktu merupakan momentum kebangkitan silek kembali di tengah masyarakat.
    "Pasang surut silek di tengah masyarakat, tentunya tak terlepas dari partisipasi pemerintah itu sendiri dalam melihat arti penting silek itu berkembang," kata Khairil Anwar.
    Pihaknya telah mendata semua perguruan silek yang ada di daerah itu. "Ada sekitar 16 perguruan silek di Padang Pariaman. Itu yang telah melengkapi persyaratan wadah tempat berkumpulnya secara hukum. Sebenarnya, perguruan ini sangat banyak di daerah ini," ujarnya.
    Menurut Khairil Anwar, di samping sosialisasi dan revitalisasi, pihaknya juga melakukan rekaman silek dan tambua tassa secara visualisasi. "Ini kita maksudkan adalah untuk pelestarian budaya, terintegrasinya hal itu dengan dunia pendidikan, dan yang tak kalah penting itu adalah ingin memperlihatkan perkembangan silek Padang Pariaman ke dunia luar," ungkapnya.
    Dia yakin, kalau masing-masing perguruan silek yang ada itu aktif melakukan latihan akan berdampak positif tersendiri bagi perekonomian masyarakat itu sendiri. "Lihatlah. Pada saat Perguruan Silek Bugih Lamo di Limau Puruik, Kecamatan V Koto Timur melakukan latihan, itu lapau yang ada di sekitar tempat acarnya hidup, dan ramai oleh masyarakat yang menyaksikan hal demikian," ujarnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar