Rabu, 26 April 2017

Memanfaatkan Potensi yang Ada Siswa INS Kayutanam Memproduksi Pupuk Organik

-Memanfaatkan Potensi yang Ada
Siswa INS Kayutanam Memproduksi Pupuk Organik

Kayutanam--Lembaga pendidikan INS Kayutanam, Padang Pariaman membuat produksi pupuk organik majemuk lengkap NT. 45, yang akan digunakan untuk lingkungan sendiri, dengan memanfaatkan lahan yang ada. Selain membekali siswa memiliki kopetensi berbagai disiplin ilmu, juga dibarengi dengan bidang usaha pertanian terpadu total organik.
    Pembina usaha pertanian INS tersebut, Ustadz Yasrizal, saat syukuran Minggu (24/4) lalu seusai membuat pupuk organik di komplek INS menyebutkan, pupuk yang diproduksinya dua jenis, yakni untuk tumbuhan yang menghasilkan buah dan daun, dan komuditi yang akan diusahakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Untuk itulah, siswa dan pengasuh pembuat pupuk demikian, Ahmad Gazali tinggal selama 24 jam dalam komplek itu.
    Menurut dia, Ahmad Gazali yang juga sebagai Program Arranger atau konsultan melakukan transfer ilmu pengetahuan dan tekhnologi, yang dimulai dengan pengolahan pupuk dan obat-obatan anti hama, dengan menggunakan biotekhnologi NT. 45.
    Tidak tanggung-tanggung. Pembutan pupuk non kimia itu mendapat dukungan sepenuhnya oleh Ketua yayasan, Yohannes Dahlan, Kepala Sekolah nya, Tasrif. Pihaknya menyetujui pengelolaan dana pihak ketiga untuk memanfaatkan potensi yang ada, seperti tanah kosong, kolam kosong dan kandang sapi yang sudah kosong milik INS itu sendiri.
    "Kita akan masukan program pembuatan pupuk organik ini kedalam kurikulum, yang dimulai tahun ini juga. Kita ingin, setamat INS ini siswanya memiliki kopetensi mampu bikin pupuk, obat-obatan anti hama, pakan ikan dan ternak atau ruminasia. Hal ini sangat penting untuk masa depan siswa itu sendiri," kata Tasrif.
    Sementara, Ahmad Gazali merasa senang dan bahagia lantaran tingginya semangat siswa dan masyarakat Kayutanam, dalam melihat arti penting pupuk organik demikian. Pembuatan dan pengolahan pupuk itu dimulai sejak 10 April lalu. Hingga saat ini telah menghasilkan sebanyak 8 ton pupuk organik. Rinciannya, 3,5 ton untuk daun, dan 4,5 ton untuk buah. "Kita terus kembangkan hal ini, mengingat bahan bakunya masih banyak dan peserta pun sangat antusias mengikutinya," kata dia. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar