Sabtu, 01 April 2017

Hindari Bencana dengan Menjauhi Maksiat

Hindari Bencana Dengan Menjauhi Maksiat

Pariaman--Pengembangan pariwisata yang diwarnai oleh perbuatan maksiat di sepanjang pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis hingga perbatasan Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman perlu diwaspadai. Jangan sampai maksiat yang berkembang dikawasan tersebut malah mengundang bencana alam.
    Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padang Pariaman, Amiruddin Tuanku Majolelo, Senin (27/6) merasa prihatin dengan banyaknya pondok setengah tertutup dibangun yang disediakan untuk pengunjung muda-mudi yang lagi dimabuk nafsu dengan melakukan perbuatan tidak senonoh.
    "Dari pengamatan kita di lapangan, sepasang remaja laki-laki dan perempuan tanpa malu-malu saling berangkulan, berpelukkan dan bahkan mungkin berciuman di pondok yang sudah disediakan oleh pemilik warung di kawasan tersebut. Pemandangan ini terutama bakal ramai di hari-hari libur sehingga kawasan tersebut berubah menjadi maksiat terselubung," kata Amiruddin.
    Ironisnya lagi, kata dia, diantara pasangan itu ada pula yang memakai jilbab. Itu artinya gadis yang membawa simbol Islam dengan menutup auratnya, juga terjebak di kawasan demikian melakukan perbuatan yang dilarang agama dengan pacarnya.
    Amiruddin melihat aparat pemerintah, seperti Satpol PP nyaris tidak melakukan razia di kawasan tersebut. Padahal, hingga kini belum ada pihak yang berani melakukan penertiban. Maraknya maksiat di kawasan tersebut harus ada penegak hukum yang melakukan penertibannya.
    Kita hanya mengingatkan saja. "Belum dua tahun lalu kita dilanda bencana gempa 2009. Semuanya ketakutan bukan main. Salah satu penyebab bencana itu datang karena masyarakatnya sudah membiarkan maksiat berlangsung di depan matanya," ungkapnya.
    Menurut Amiruddin, pengembangan kawasan wisata bukan harus diwarnai dengan sarana maksiat, yang berakibat pengunjung melakukan perbuatan tidak senonoh. Buat apa mengembangkan wisata dengan mendatangkan pengunjung yang berbuat maksiat. Sebab, masyarakat di sekitar kawasan itu harus menanggung bencana yang ditimpakan oleh Allah terhadap daerah maksiat. "Jangan undang bencana alam dengan lokalisasi perbuatan maksiat," ujarnya lagi.
    Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Padang Pariaman, . Abdul Hadi Tuanku Rajo secara terpisah mengingatkan, belajar dari bencana yang pernah melanda berbagai daerah, itu sebagian besar titik-titik bencana, disinyalir tempat maksiat. Artinya, penduduk di kawasan wisata terlalu banyak melakukan kemungkaran kepada Allah, sehingga memberikan peringatan dalam bentuk bencana.
    "Apalagi bencana itu ditimpakan kepada manusia memiliki makna teguran, ujian dan pembinasaan oleh Allah. Untuk itu, marilah kita jauhkan perbuatan maksiat. Apalagi menyediakan lokasi, dimana orang seenaknya berbuat maksiat. Khusus di kawasan pantai antara Tiram dengan Kataping itu memang perlu penertiban oleh aparat berwenang," tambah Abdul Hadi. (dam)
-------------------------------------------------------------------

IPNU Padang Gelar Lakmud

Padang, Singgalang
    Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Kota Padang, Kamis-Jumat (23-24/6) mengadakan pengkaderan, berupa Latihan Kader Muda (Lakmud) di Kantor PWNU Sumatra Barat. Pengkaderan yang diikuti 25 peserta dari pengurus OSIS PPMTI Batang Kabung Padang.
    Ketua Umum IPNU Cabang Padang, Pebriyaldi menyampaikan pengkaderan yang dilakukannya adalah sebuah bentuk pengabdian dan proses regenerasi bagi agama, dan bangsa, khususnya regenerasi tokoh Nahdlatul Ulama yang berhaluan Ahlusunnah wal Jama’ah. Selain itu kegiatan ini suatu bentuk penyelamatan pelajar dari tren pergaulan bebas masa sekarang, sek bebas dan pemakai obat-obat terlarang yang sudah biasa di kalangan pelajar.
    Pada kesempatan itu, hadir juga Ketua Umum PMII Kota Padang, Habibullah, Ketua DPD KNPI Padang, Nisfan Jumadil, Ketua Gemasaba Kota Padang, Yonnarlis. Katanya lagi, sedikit banyak pengkaderan akan mampu  membentuk pemuda dimasa yang akan datang, serta membawa perubahan kepada yang lebih baik. Sebab, pengkaderan sudah dilatih dan di kader, mulai dari bangku pelajaran dan juga teori. (dam)   
-----------------------------------------------------------------

Jadikan Sepeda Santai Sebagai Ajang Promosi Pariwisata

Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni bersama Kapolres setempat, AKBP. Eko Nugrohohadi melepas peserta lomba sepeda santai, dalam rangka HUT Polri yang ke-65 di Pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis, Minggu (26/6). Kegiatan itu diikuti lebih dari 500 peserta dari masyarakat, keluarga besar Polri dan aparatur Pemda yang memperebutkan sejumlah hadiah. Bupati dan Kapolres serta Perwira Polri juga mengikuti sepeda santai ini dengan rute sejauh 10 Km, yang mengitari Nagari Tapakis dan Pantai Tiram.
    Menurut Kapolres Eko Nugrohadi, acara ini merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan dalam rangka memperingati hajatan tahunan di Padang Pariaman. Lomba sepeda santai ini juga diadakan oleh seluruh Polres di Nusantara pada hari ini secara serentak. Tujuan diadakannya kegiatan ini, adalah untuk menunjukkan, bahwa Polisi selalu berada ditengah masyarakat dalam pelaksanaan tugas dan aktifitas kehidupan lainnya, seperti olahraga.
    Bupati Ali Mukhni menekankan, acara ini sangat positif dan perlu dukungan semua pihak. Jika perlu kegiatan sepeda santai ini dilaksanakan setiap bulan, dalam rangka kerjasama antara jajaran kepolisian dengan Pemkab. "Untuk menggiatkan aktifitas, serta kecintaan masyarakat terhadap olahraga bersepeda. Tour de Singkarak beberapa waktu lalu telah meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga bersepeda. Tentu hal ini harus disambut baik dan disalurkan minat masyarakat tersebut dengan lomba, agar lebih bergairah lagi," ungkap Ali Mukhni.
    Ali Mukhni mengatakan, diadakannya acara sepeda santai dilokasi wisata Pantai Tiram ini tentu akan membawa dampak positif dan peningkatan terhadap kunjungan wisatawan, sekaligus menambah promosi pariwisata. Pemkab mengucapkan terimakasih pada jajaran Kepolisian yang sudah ikut untuk mempromosikan wisata Padang Pariaman, khususnya Pantai Tiram. "Semoga acara sepeda santai berikutnya dilaksanakan dilokasi wisata lainnya, seperti Malibou Anai, Pantai Arta, Lubuk Bonta dan tempat wisata lainnya," tambahnya. (dam)
------------------------------------------------------------------

Goro Bulanan Terus Dapat Sambutan Antusias

Pariaman--Kegiatan gotong royong masyarakat di Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan, Padang Pariaman Sabtu, (25/6) diikuti langsung  Bupati H. Ali Mukhni, Wakil Bupati, H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah, dan Dandim 0308 Pariaman, Tatan Sugianton serta anggota DPRD dan aparatur Pemkab.
    Lebih kurang 1000 masyarakat sejak pagi pukul 08.00 WIB telah membaur dengan aparat Pemda, TNI dan Polri untuk melaksanakan kegiatan bulanan tersebut, dengan sasaran pembersihan badan jalan, dan pengerasan jalan dengan sirtukil sepanjang 2000 meter, penggalian tali bandar serta pembuatan taman PKK.
    Gotong royong diakhiri dengan jamuan makan siang bersama, dan badoncek untuk pembangunan Masjid Malai Tuo, tempat acara tersebut. Terkumpul dana sebanyak Rp8 juta lebih. Bupati Ali Mukhni menegaskan,  kegiatan gotong royong ini merupakan agenda rutin bulanan Pemkab Padang Pariaman, dengan tema kegiatan, "sehari Bupati/Wakil Bupati dan aparatur bergotong royong bersama masyarakat".
    "Walaupun acara pada hari ini masih berskala kecil, diharapkan kepada masyarakat dan Pemerintah Nagari untuk melanjutkannya dengan kegiatan yang sama, dalam skala lebih besar, yang tentunya menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat itu sendiri. Agar kegiatan ini kembali membudaya dalam kehidupan masyarakat, dan acara ini dilakukan setiap bulan, yang digilir disetiap korong dalam nagari masing-masing," tegas Ali Mukni.
    Menurut Wakil Bupati, Damsuar, acara ini merupakan pergiliran kegiatan yang ke-7, sejak dimulai pada bulan Januari 2011 lalu. "Target kita dalam tahun ini, secara bergiliran dapat dilaksanakan pada 12 nagari, di 12 kecamatan, dan kemudian pada tahun berikutnya dilaksanakan pada nagari lain, yang belum mendapat giliran. Disamping hasil pembangunan fisik dalam kegiatan ini, juga diharapkan adanya pancingan bagi masyarakat, dan perantau untuk melakukan swadaya dan berpartisipasi dalam membangun nagari yang lebih baik secara material maupun moril. (dam)
-------------------------------------------------------------------

-Soal Pakan Ikan
PT. Putra Minang Mandiri Siap Memenuhi Kebutuhan Petani

Kapalo Hilalang--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni Minggu (26/6) meresmikan lounching hasil produksi pabrik pakan ikan PT. Putra Minang Mandiri di Korong Tarok, Nagari Kepalo Hilalang, Kecamatan 2 x 11 Kayutanam. Pabrik ini berdiri pada akhir Desember 2010, dan mulai produksi pada Januari 2011. Rata-rata hasil produksi pakan ikan ini setiap harinya mencapai tiga ton, dengan tenaga kerja 6 orang. Saat ini produksi baru dapat memenuhi kebutuhan lokal Sumatra Barat.
    Dalam acara tersebut, hadir sesepuh Minang, Azwar Anas, Dinas Perikanan Provinsi, Kadis Perikanan Padang Pariaman, Camat 2 x 11 Kayutanam dan undangan lainnya.
    Pemilik usaha, H. Chaidir Khatib Bandaro mengungkapkan, dibangunnya pabrik ini adalah untuk membantu masyarakat petani ikan. Sebab, usaha pelet ini memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya, harga murah dari harga pasaran, pelet tidak mempunyai bahan pengawet, dan ramah lingkungan, usaha ini milik putra Minang dengan tujuan utamanya  untuk membantu petani. Dia berharap, Pemkab Padang Pariaman dapat membantu pemasaran dan mempromosikan pada petani ikan produksi pakan ikan ini.
    Sementara, Azwar Anas menilai sekaitan usaha ini sudah lama dilakukan, maka perlu disuport. Dulu Padang Pariaman, khususnya Kecamatan 2 x 11 Kayutanam adalah produksi ikan air tawar, tapi karena sulitnya sumber air akibat robohnya irigasi Sicaung 2, maka kolam ikan jadi kering dan usaha perikanan air tawar jadi mati di Tarok. "Padahal, kolam ikan ada setiap rumah. Disamping itu, karena sulit dan mahalnya pakan ikan, maka petani beralih usaha pada perkebunan karet," kata dia.
    Azwar Anas pun berharap pada Pemkab untuk memperhatikan infrastruktur, sepeti jalan, jembatan dan irigasi, agar produksi masyarakat dapat ditingkatkan dan hasil produksi bisa dibawa keluar dengan cepat dan lancar. Untuk pemakaian pupuk dan pakan ikan, hendaknya ramah lingkungan atau bersifat organik. Hal itu dimaksudkan agar tanah lingkungan dan produksi terbebas dari bahan kimia yang sangat membahayakan.
    "Padang Pariaman merupakan salah satu dari lima daerah di Sumatra Barat sebagai kawasan Minapolitan. Tentu sangat tepat keberadaan pabrik pelet ikan. Selama ini pabrik pelet belum ada di Sumbar. Inilah pabrik pertama," ekspos Dinas Perikanan Sumbar.
    Bupati Ali Mukhni menyampaikan ucapan terima kasih pada Chaidir Khatib Bandaro yang telah menggagas dan mendirikan pabrik pakan ikan tersebut. "Upaya ini merupakan bentuk perhatian dan kemudahan terhadap masyarakat petani ikan, dalam penyediaan pelet pakan ikan. Pemerintah daerah akan mendukung sepenuhnya pengembangan usaha ini, termasuk mempromosikannya pada masyarakat petani ikan. Disamping itu, Pemda akan memberikan perhatian khusus pada usaha perikanan ini, mulai dari pembibitan, pakan ikan dan pemasaran hasil produksi. Termasuk pemenuhan kebutuhan infrasruktur lainnya," ungkap Ali Mukhni.
    "Kebutuhan pelet pakan ikan untuk daerah Maninjau, Kabupaten Agam setiap bulannya mencapai 4200 ton. Selama ini kebutuhan tersebut didatangkan dari Medan, Sumatra Utara," sebut Datuak Syafri, salah seorang petani tambak ikan dari Maninjau yang pada waktu lounching itu langsung membeli pelet sebanyak dua ton, serta terlibat dalam kontrak kerjasama dengan pabrik dimaksud. (dam)
-------------------------------------------------------------------

-Lewat Dana PNPM
Masyarakat Koto Dalam Bangun Gedung TK dan PAUD

Padang Sago--Lewat dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), pihak Kenagarian Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman mendirikan satu unit bangunan yang diperuntukkan buat lembaga pendidikan TK dan PAUD. Peletakkan batu pertama pembangunannya dilakukan langsung Camat setempat, Azminur Minggu pekan lalu.
    Kepada Singgalang, Rabu (29/6) Camat Azminur menilai sudah saatnya ada sebuah lembaga pendidikan yang mengurusi anak usia dini. Hal itu dimaksudkan, agar tingkat kecerdasan masyarakat terus meningkat, seiring dengan kemajuan yang terus terjadi dibelahan dunia ini. "Bangunan ini sampai selesai bakal menghabiskan dana sebesar Rp100 juta. Dan itu telah dibuat lewat rencana anggaran yang tepat," kata dia yang didampingi Walinagari Koto Dalam, Darwis.
    Pembangunan gedung TK dan PAUD yang terletak di Korong Kampuang Lambah itu, bakal menjadi aset nagari, dan dikelola oleh nagari, untuk kemajuan masyarakat nagari itu sendiri. "Semua program PNPM yang telah dan sedang dijalankan di Padang Sago, baik berupa bangunan fisik, maupun dalam bentuk simpan pinjam perempuan, berjalan cukup baik," ungkap Azminur.
    Menurut dia, untuk tahun ini, Kecamatan Padang Sago mendapatkan bantuan dana PNPM yang cukup besar lagi dalam pemberdayaan masyarakat, yang jumlahnya mencapai Rp3 miliyar. "Ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri, dalam memberdayakan masyarakat yang lebih mantap lagi kedepannya. Kita berharap, semua program yang akan dijalankan lewat dana demikian, bisa dilakukan secara profesional, dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar," ujarnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------

-DDS Serahkan Bantuan Air Bersih
Masyarakat Koto Baru Terbebas dari Kesulitan Air

Padang Sago--Sebanyak 160 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 500 jiwa lebih masyarakat Korong Tungka Kampuang Panyalai, Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman, kini mulai lega. Selama ini mereka merasa susah naik bukit turun gunung, untuk mendapatkan air dalam keperluan sehari, saat ini hal itu sudah tidak lagi.
    Senin (27/6), Dompet Dhuafa Singgalang (DDS) meresmikan keberadaan air bersih, yang dibangun langsung oleh lembaga itu beberapa waktu lalu. Program bantuan berupa air untuk kehidupan itu memang sangat dibutuhkan masyarakat Tungka Kampuang Panyalai tersebut. Peresmian ditandai dengan pembukaan papan selubung yang dilakukan Asisten II Setdakab Padang Pariaman, Irwan Datuak Nando yang mewakili Bupati Ali Mukhni. Hadir juga Camat Padang Sago, Azminur, Walinagari Koto Baru, Agus Salim Datuak Ryk. Basa, Walinagari Koto Dalam, Darwis, tokoh muda Padang Pariaman, Yul Rahmat.
    Branch Manager DDS, Musfi Yendra menyebutkan, DDS banyak punya program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat miskin. Lembaga zakat ini hanya sebagai memfasilitasi, yang menghimpun langsung dana dari berbagai komponen masyarakat.
    Menurut dia, pascagempa DDS banyak melakukan program di Padang Pariaman. Mulai dari rehab rekon sarana umum, seperti sekolah, surau dan masjid, maupun pendampingan, sampai kepada program pemberdayaan ekonomi masyarakat itu sendiri. "Bantuan air untuk kehidupan ini merupakan langkah awal buat kita melangkah kedepannya lagi untuk berbagai program, dalam rangka penguatan masyarakat," ujarnya.
    Disisi lain, General Manager Dompet Dhuafa Pusat, Bambang Suherman berharap, lewat bantuan ini kesedihan dan kesusahan masyarakat selama ini terhadap air, bisa berubah menjadi tersenyum dan nyaman. "Kedepan, kita tidak ingin lagi mendengar adanya masyarakat yang merasa kekurangan air, ditengah daerah yang terkenal dengan curah hujan yang sangat tinggi," ujarnya.
    "Untuk saat ini, ada 20 titik bantuan air untuk kehidupan yang diberikan Dompet Dhuafa diseluruh nusantara ini. Kita juga berharap, adanya sumbangsih masyarakat, agar hal ini betul-betul bermanfaat," ungkap Bambang.
    Asisten II Setdakab, Irwan bersama tokoh masyarakat Koto Baru, Tuanku Afredison menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada DDS, yang telah memberikan yang terbaik ditengah masyarakat yang memang membutuhkan hal ini. "Kepada masyarakat kita minta untuk merawat bak air ini dengan baik. Apalagi keberadaannya dibelakang pos ronda. Kalau masih terjadi kerusakan, ini sudah keterlaluan namanya," kata mereka.
    Beasiswa Smart Ekselensia DDS
    Sebelumnya, DDS mengiringi tiga murid SDN 09 Kecamatan Ulakan Tapakis, masing-masing Afdal Kurnia, Afdal Firman, dan Riki Amrizal, untuk dilepas oleh Bupati Ali Mukhni, karena hari ini mereka diberangkatkan ke Parung, Bogor untuk melanjutkan studinya, lewat program beasiswa smart eselensia dari DDS.
    Pada kesempatan itu ikut melepas mereka, Ketua Komisi I DPRD Padang Pariaman, Bagindo Yohanes Wempi, Sekretaris PCNU Padang Pariaman, Yul Rahmat, Kepala sekolah dan guru serta orangtua anak demikian.
    Kepada anak tersebut, Bupati Ali Mukhni berpesan, agar jangan sampai lupa untuk mendirikan shalat dan membaca Quran. Kepada orangtuanya, sekaitan telah dibantu semua kebutuhan anak, maka teruslah berdoa, agar anak-anak ini bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri nantinya. Disamping itu, Ali Mukhni juga memberikan uang kepada masing-masing anak sebanyak Rp500 ribu, buat beli cendol dijalan. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar