Minggu, 19 Juni 2016

Setahun Akan Terasa Sebentar Bila Diisi Dengan Kegiatan Positif

HMI Pariaman Gelar Konfercab V
Setahun Akan Terasa Sebentar Bila Diisi Dengan Kegiatan Positif

Pariaman--Diwarnai hujan lebat mengguyur kota Pariaman, Konferensi Cabang (Konfercab) V Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Pariaman, dibuka secara resmi oleh Andri Satria Masri, Sekretaris Umum Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Padang Pariaman/Kota Pariaman, di Aula Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Padang Pariaman, Kamis malam, (23/4) lalu.
    Alek tahunan regenerasi kepengurusan HMI Cabang Pariaman malam itu turut dihadiri Ketua KPU Kota Pariaman, Boedi Satria yang juga Bendahara Umum MD KAHMI Kabupaten Padang Pariaman/Kota Pariaman, Wakil Ketua KNPI Sumbar, Yohanas Permana, Ketua KNPI Kota Pariaman, Ricky Falentino dan anggota KPU Kota Pariaman, Indrajaya.
    Andri Satria Masri menyambut bahagia dilaksanakannya Konfercab malam itu. "Saya mewakili alumni yang lain turut bahagia diselenggarakannya Konfercab ini. Walau kota Pariaman diguyur hujan sejak Maghrib tadi, namun tidak menyurutkan semangat kader HMI Pariaman untuk hadir. Apalagi melihat kehadiran Ketua KPU Kota Pariaman, Ketua KNPI Kota Pariaman dan tak kalah luar biasanya juga dihadiri oleh Wakil Ketua KNPI Prov Sumbar. Ini jarang terjadi," ungkap Andri bangga.
    Semoga, Andri melanjutkan, dengan dibukanya Konfercab V ini semakin memperkokoh peran dan fungsi HMI Pariaman di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
    Andri mengajak anggota HMI Pariaman untuk kembali mengingat dan menegaskan tujuan berorganisasi di HMI agar waktu, biaya dan tenaga yang dicurahkan membesarkan HMI di Pariaman tidak sia-sia.
    "Jika adik-adik paham dan menyadari apa tujuan menjadi anggota HMI maka waktu 24 jam untuk beraktifitas di HMI akan terasa kurang. Namun, jika tidak, waktu 1 jam akan terasa lama," katanya mengingatkan.
    Andri berharap demikian karena dia banyak mendengar keluhan kader-kader HMI baru yang kecewa dengan kenyataan yang mereka alami di HMI Pariaman. Setelah menjadi anggota, tidak mendapatkan apa yang menjadi harapannya. Padahal menurut Andri, aktifitas di HMI itu banyak sekali yang bisa diikuti. Periode 1 tahun kepengurusan akan terasa singkat jika diisi dengan aktifitas yang beragam.
    "Jangan hanya terpaku melaksanakan Latihan Kader 1 saja, tapi lanjutkan dengan kegiatan lainnya seperti up-grading, diskusi, kelompok belajar, seminar, bakti sosial, dll," tutupnya mengakhiri sambutan.
    Ketua Umum KNPI Cabang Pariaman, Ramadoni mengatakan bahwa Konfercab V ini sempat tertunda beberapa waktu karena beberapa hal yang tidak bisa dihindari. "Untuk itu, Pengurus Cabang sangat apresiasi dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Steering Committee dan Organizing Committee yang telah bersusah payah menyiapkan acara ini," katanya disambut tepuk tangan peserta dan undangan.
    Ramadoni menjelaskan alasan Konfercab V menggunakan tema "Menuju HMI yang Lebih Baik". Menurutnya, untuk mencapai prestasi yang lebih baik jangan cepat berpuas diri dengan apa yang telah dicapai. Jika hari ini dirasakan sudah baik maka berusahalah untuk berbuat yang lebih baik di masa depan.
    "Kami menyadari, kepengurusan kami belum bisa menghadirkan yang terbaik bagi warga HMI di Pariaman. Namun, kami berharap apa yang telah kami perbuat pada masa periode kami bisa ditingkatkan lebih baik lagi oleh kepengurusan berikutnya," tutupnya.
    Keua KNPI Kota Pariaman, Ricky Falentino menyatakan bahagia dan bangganya dengan kegiatan HMI malam itu. Menurutnya, OKP yang aktif di Pariaman hanya HMI dan PMII. "Saya sangat berharap, HMI tetap eksis melakukan kegiatan di Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman sehingga bisa menginspirasi OKP lainnya di Pariaman," tutup Ricky yang juga akan mengakhiri periode kepengurusannya di bulan Mei nanti. (501)

Nasib Malang Keluarga Tayung Tampaknya Masih Akan Tetap Berlanjut

Aua Malintang--Nasib malang dalam hidup yang dialami Tayung, tampaknya masih akan tetap berlanjut. Tinggal dalam pondok kecil bersempit-sempit pula, lantaran banyak anaknya yang ikut menikmati susah kehidupan yang dijalani Tayung bersama istrinya, Nana.
    Sebulan lalu, rumah Tayung yang terletak di Korong Mudiak Aia, Nagari Balai Baiak, Kecamatan IV Koto Aua Malintang, Padang Pariaman itu sempat jadi pusat perhatian banyak pihak, termasuk dari Pemkab sendiri. Perhatian demikian, tak terlepas dari cerita awal, tiga anak Tayung dan Nana yang sehari sekolah, sehari libur pula, lantaran ketiadaan biaya untuk sekolah.
    Jangankan untuk biaya belanja di sekolah yang cukup, seperti kebanyakan anak kampung lainnya di nagari itu, buat makan saja dalam keluarga yang mempunyai anak 11 orang itu susahnya mintak ampun. Acap pula mereka makan rebus pisang dan ubi, ketimbang makan nasi. Demikian itu, karena nasibnya yang belum se beruntung orang banyak yang bisa makan dua atau tiga kali dalam sehari.
    Pasca kedatangan pihak Pemkab Padang Pariaman dan petugas kesehatan dari Puskesmas Aua Malintang, kondisi kesehatan anak dan orangtua keluarga malang itu sudah mulai membaik. Sejumlah anak Tayung yang awalnya banyak buncit perutnya, kini telah normal kembali. Dan bahkan, cerita guru SD 08 Aua Malintang tempat anak Tayung menimba ilmu pendidikan dasar itu, ketiga anak Tayung telah bisa normal datang tiap hari ke sekolah.
    Walikorong Mudiak Aia Fadri Kasman saat ditanya Singgalang, kemarin mengaku belum begitu banyak perubahan yang terjadi dalam keluarga itu. "Rencana bedah rumah yang diperuntukkan buat Tayung, belum ada realisasinya. Memang, kondisi belajar anaknya telah bisa dibilang normal dari yang sebelumnya," kata dia.
    "Semua keperluan untuk mendapatkan bedah rumah Tayung itu, telah kita persiapkan. Termasuk juga persiapan administrasi untuk mewujudkan semua keluarganya sehat, sudah pula kita lakukan dengan apa adanya. Sebab, kondisi rumah kayu yang dipunyai Tayung sangat rentan terhadap penyakit. Sudahlah kandang sapi di depan rumah, bangunan rumah tak pula didinding dengan rancak. Mudah masuk angin malam, yang membuat berbagai penyakit sering menimpa keluarga itu," kata Fadri Kasman.
    Camat IV Koto Aua Malintang Vemi Tulalo menyebutkan, pihaknya telah memberikan proposal ke Dinas Sosial dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Padang Pariaman, untuk kelanjutkan kesejahteraan Tayung dan keluarganya. "Untuk persyaratan bedah rumah, kita telah pastikan tanahnya tidak punya persoalan," ujar Vemi.
    "Saya sedikit kecewa dan tarangah saat datang kerumahnya untuk mengantarkan bantuan yang diberikan anggota DPR RI, Jonh Kenedy Azis. Saat saya tiba di rumahnya itu, istri Tayung sedang di jalan menjujung sekarung padi dari sawah. Sedangkan Tayung sendiri hanya tidur-tiduran di rumahnya. Tentu, sebagai kepala keluarga hal demikian kurang elok dilakukan Tayung," kata Vemi.
    Vemi berharap, apa yang sedang diusahakan pemerintah untuk kebaikannya, hendaknya dia iringi pula dengan kesungguhan untuk meraih yang namanya kesejahteraan dalam hidup. Bekerja tentunya bagian dari usaha yang sangat diajurkan dalam hidup dan kehidupan, agar semua beban hidup bisa dipenuhi dengan baik. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar