Studi EHRA Ruhnya Strategi Sanitasi Padang Pariaman
Parit Malintang--Study Environment Health Risk Assessment (EHRA) atau studi primer tentang penilaian risiko kesehatan lingkungan, yang baru-baru ini dilaksanakan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Padang Pariaman, yang dimotori Dinkes adalah ruh kualitas penulisan dokumen perencanaan strategis Sanitasi 2017-2021.
Hal ini disampaikan Sekdakab Padang Pariaman Jonpriadi, yang sekaligus sebagai Ketua Pokja Sanitasi, di saat memimpin rapat monev bulanan periode Juni. Dia hanya memberi toleransi deviasi data maksimal 10 persen per item penilaian per nagari dalam Study EHRA tersebut.
Pada rapat monev bulanan ini, ditargetkan Pokja sudah bisa menyelesaikan pemetaan profil Sanitasi Padang Pariaman meliputi sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat, sesuai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Ini merupakan bagian pencapaian target program universal akses melalui program percepatan pembangunan Sanitasi.
Materi rapat monev kali ini, antara lain pembahasan gambaran wilayah, kemajuan pelaksanaan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang telah disusun tahun 2012, profil Sanitasi tahun 2015 dan area berisiko, serta permasalahan mendesak Sanitasi Padang Pariaman lima tahun ke depan.
Rapat dihadiri para Ketua Bidang dan Koordinator, Sekretariat Pokja Sanitasi yang sekaligus Kabag Ekbang Teguh Widodo, beserta tim dari Ekbang, Indra Gandhi, dan Oriza Santiva, kemudian SKPD terkait; KLH, Bappeda, Dinas Kesehatan dr. Aspinuddin, DPU dan tenaga ahli City Fasilitator PPSP yang Smart Teddy Yantaria Riza.
Rapat, disamping menghasilkan beberapa keputusan penting, juga disepakati dibentuknya tim percepatan penyusunan SSK Kabupaten Padang Pariaman 2017-2021 melalui penerbitan SK Ketua Pokja Sanitasi atau Sekretaris Daerah. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar