Tingkatkan Daya Tarik Peziarah, Makam Syekh Burhanuddin Bakal Diperbaiki
Ulakan--Makam Syekh Burahnuddin di Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman yang telah ditetapkan sebagai pusat wisata relegius di daerah itu sudah saatnya dijadikan tempat yang asri, nyaman buat peziarah yang selalu ramai mengunjungi makam ulama besar tersebut. Dikabarkan, untuk tahun anggaran saat ini, makam itu akan dilakukan perbaikannya disana-sini. Disamping diperlebar, juga lokasinya akan ditata dengan rapi dan apik. Ada Rp350 juta anggaran APBD Padang Pariaman 2012 yang digelontorkan untuk perbaikannya.
Wakil Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Kawasan Makam Syekh Burhanuddin (BP2KMSB), Ali Nurdin M. Nur kepada Singgalang, Minggu (8/7) menyebutkan hasil rapat BP2KMSB dengan seluruh pemuka masyarakat Ulakan pekan lalu disepakati, bahwa seluruh pedagang kaki lima yang saat ini berjualan disepanjang jalan menuju lokasi makam, bakal dipindahkan kelokasi lain. Dan itupun telah disetujui oleh semua pedagang, mengingat pengembangan makam yang akan dilakukan tahun ini juga.
Menurut dia, rapat yang melibatkan pihak Kantor Pariwisata dan Pemuda Padang Pariaman itu membuahkan hasil yang maksimal, terutama terhadap masa depan makam yang menjadi pusat ziarah masyarakat dari berbagai daerah tersebut. "Lokasi khusus berjualan sudah disediakan tempatnya. Cukup luas juga. Mulai sehabis lebaran nanti, tidak akan ada lagi para pedagang, yang saat ini terlihat centang parenang di komplek makam demikian. Rencananya, komplek makam yang ada saat ini dipugar, lalu dikembangkan dengan yang lebih rancak lagi," kata Ali Nurdin.
Dia melihat, perombakan makam itu merupakan hasil kesepakan bersama, setelah melalui berbagai proses tahapan. Baik dikalangan masyarakat Ulakan itu sendiri, maupun oleh Pemkab Padang Pariaman. Sebab, tingkat pengunjung setiap tahunnya selalu meningkat, terutama pada saat musim basafa yang dilaksanakan setiap bulan Syafar, sehingga perluasan kawasan makam mutlak dilakukan. Dan ini merupakan gebrakan pertama BP2KMSB dalam menjalankan keberadaannya ditengah masyarakat Ulakan, dalam melihat arti penting daya tarik tersendiri bagi makam pengembang agama Islam itu.
Sebagai masyarakat Ulakan, Ali Nurdin menilai makam Syekh Burhanuddin tidak saja aset nagari. Melainkan sudah milik masyarakat Minangkabau itu sendiri, karena keberadaannya termasuk salah satu dari 10 kawasan wisata yang menjadi fokus utama yang akan dikembangkan oleh Pemrov Sumatra Barat. Untuk itu, pengembangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, harus disambut baik oleh masyarakat Ulakan dimaksud. "Agaknya disinilah letak pentingnya keberadaan lembaga yang menangani kemajuan makam tersebut, yang langsung di-SK-kan oleh Bupati Padang Pariaman. Kita belajar banyak dari sejumlah makam ulama lainnya di nusantara ini. Betapa punya nilai-nilai sakral, yang membuat para peziarah senang dan nyaman selama melakukan aktivitas ziarahnya," ungkap Ali Nurdin lagi.
"Melihat kondisi yang ada saat ini, apalagi kawasan Pantai Tiram yang letaknya berdekatan dengan komplek makam, telah menjadi pusat wisata kuliner, dan bahkan juga akan dibangun ditempat itu pusat pendidikan dan perekonomian, tentu akan membuat makam Syekh Burhanuddin akan punya daya tarik tersendiri," sebutnya. (525)
Wakili Sumbar pada Porseni Nasional
Angkasa Pura II BIM Lepas Tim SSB Ketaping ke Palembang
Ketaping--Sabtu, (7/7) lalu tim Sekolah Sepakbola (SSB) Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman berangkat ke Palembang, Sumatra Selatan. Mereka mengikuti Porseni tingkat nasional tahun ini yang diadakan didaerah itu. SSB yang dipimpin oleh Bahrul Hikmah Rangkayo Rajo Sampono itu bertolak ke Palembang, mewakili Sumatra Barat pada cabang sepakbola. Mereka dilepas secara resmi oleh General Manager PT Angkasa Pura II BIM, H. Agus Kemal Pramayudha.
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Angkasa Pura II BIM tersebut menyerahkan uang bantuan buat tim SSB Ketaping sebanyak Rp14 juta. Dia berharap dan berpesan kepada anak-anak Ketaping demikian untuk selalu bermain cantik, menciptakan kekompakan bersama dalam menghadapi lawan. Dan juga selalu dalam suportivitas yang tinggi, sehingga pada akhirnya mampu mengharumkan Sumatra Barat dikancah nasional.
Menurut dia, bantuan itu adalah tahap awal sebagai pemancing bagi pemain SSB dan offecial dalam meraih prestasi gemilang. "Akan ada lagi bantuan lainnya, berupa perlengkapan sepatu, baju seragam, bola dan sejumlah peralatan lainnya dalam menunjang kemajuan SSB Ketaping itu sendiri," kata dia.
Ketua Umum SSB Ketaping, Rajo Sampono menyampaikan terima kasih banyak atas perhatian yang tinggi dari Angkasa Pura II BIM terhadap anak-anak SSB ini. "Kok ketek talapak tangan, jo nyiru kami tampuang. Begitu antusiasnya SSB Ketaping menerima bantuan materi dari Angkasa Pura yang juga sebagai pembina SSB itu sendiri," kata Rajo Sampono.
Rajo Sampono yang sekaligus penguasa ulayat Nagari Ketaping merasa senang, karena sejak dia memimpin SSB demikian selalu punya prestasi gemilang. Baik SSB tingkat SD, maupun SSB tingkat SMP. "Ini tentunya berkat dari kerjasama yang baik ditengah masyarakat, dalam memajukan dunia olahraga sepakbola, yang sesuai dengan bakat dan minat dari anak Nagari Ketaping itu sendiri. Dan teristimewa, adalah bantuan dan perhatian serius dari Angkasa Pura II BIM. Kita berharap, tampilan SSB Ketaping di Palembang mampu menjawab keinginan semua pihak yang ada di Sumbar ini," ujar dia.
"Kita melihat, aset pemain bola yang dilatih lewat SSB Ketaping ini adalah aset Padang Pariaman yang mesti dirawat dengan baik dan benar. Kita mohon kepada seluruh masyarakat daerah ini untuk selalu memberikan doa restu, agar anak-anak demikian bisa memberikan yang terbaik buat ranah Minang tercinta ini," harap Rajo Sampono. (525)
Terkumpul Dana Rp5 Juta, Pembukaan Ikan Larangan Meriah
Padang Sago--Pembukaan ikan larangan yang digelar masyarakat Sungai Pua Tanjuang Mutuih, Nagari Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman pekan lalu cukup meriah dan dapat sambutan antusias dari pecandu memancing dari berbagai nagari di daerah itu, dan bahkan ada pula pesertanya dari luar Padang Pariaman. Seperti dari Bukiitinggi, Kota Padang dan daerah lainnya. Pada termen pertama itu diikuti 100 lebih pecandu mancing. Terkumpul dana dari seluruh insetnya sebanyak Rp5 juta lebih.
Menurut Alfa Edison, panitia kegiatan itu, untuk termen kedua akan dilakukan pekan depan dilokasi lainnya. Pihaknya berharap pada pembukaan ikan larangan nantinya itu juga dapat sambutan dari pecandu memancing. "Alhamdulillah, pada acara pertama cukup memberi arti tersendiri bagi masyarakat Sungai Pua Tanjuang Mutuih. Dana yang telah terkumpul itu akan digunakan untuk kelanjutan pembangunan masjid yang sedang terbengkalai. Dan itu telah disetujui oleh semua pihak dalam Korong Sungai Pua Tanjung Mutuih," kata mantan Walinagari Koto Dalam ini pada Singgalang, Minggu (8/7).
Dia melihat, sungai Batang Piaman yang selama ini mengalir dikampungnya itu adalah karunia tersendiri dari Yang Maha Kuasa. Hampir setiap tahun keberadaan sungai tersebut memberikan manfaat tersendiri. Ikan larangan itu selalu dibuat dan dikembangkan secara bersama, yang hasilnya juga digunakan untuk kepentingan masyarakat. Mulai dari untuk kebutuhan masjid, surau dan fasilitas umum lainnya.
"Insya Allah, setelah pembukaan ikan larangan pada termen kedua pada pekan depan, kita akan membuat lagi ikan larangan. Sebab, ikan larangan bagi masyarakat Sungai Pua Tanjuang Mutuih, terutama dalam sungai Batang Piaman yang melewati kampung itu adalah perekonomian yang dibangun secara bersama, dan digunakan pula untuk kepentingan bersama masyarakat," ujar Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Padang Sago ini.
Alfa Edison menilai, masih banyak kebutuhan masyarakat yang mesti dibangun di Sungai Pua Tanjung Mutuih tersebut. Untuk itu, butuh kebersamaan semua masyarakat. Apalagi, pembangunan kembali masjid yang rusak akibat gempa 2009 silam, sedang dalam tahapan pengerjaan. Butuh bantuan semua pihak, sehingga masjid tersebut bisa diselesaikan secepatnya. (525)
Nagari Lubuk Alung Juara Umum MTQ Kecamatan
Lubuk Alung--Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kecamatan Lubuk Alung, Padang Pariaman ke-40 yang digelar Jumat dan Sabtu (6-7/7) di Nagari Aie Tajun Lubuk Alung cukup meriah, dan membuahkan hasil yang maksimal. Keluar sebagai juara umum I khafilah dari nagari induk, Lubuk Alung. Menurut rencana, peserta yang juara umum itu akan menjadi utusan kecamatan tersebut pada MTQ tingkat kabupaten yang akan dilakukan sehabis lebaran nanti di Kecamatan IV Koto Aur Malintang.
Kepala KUA Kecamatan Lubuk Alung, Zakirman melalui stafnya, Kasmir menyebutkan hasil MTQ yang dihandel oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dan Ikatan Guru Mengaji (IGM) Lubuk Alung itu telah melahirkan peserta terbaik. Untuk terbaik II diraih oleh Nagari Aie Tajun selaku tuanrumah, juara III disabet oleh Sikabu Lubuk Alung, juara IV oleh Pasie Laweh dan juara V Nagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung.
Menurut Kasmir, suksesnya cara itu tidak terlepas dari dukungan penuh dari Camat Lubuk Alung, Azminur dan seluruh walinagari dalam kecamatan itu. "Kali ini ada dua cabang yang dilombakan; cabang tilawah dan cabang tartil. Peserta 12 orang masing-masing nagari. Dalam waktu dekat ini akan diadakan seleksi bagi pemenang, untuk persiapan utusan Lubuk Alung pada MTQ kabupaten nantinya," kata dia.
Dia melihat, apa yang dihasilkan oleh MTQ kemarin itu adalah bagian dari upaya untuk memajukan dan menumbuh-kembangkan minat baca masyarakat terhadap kitab suci umat Islam. Sesuai pula dengan program Kemenag itu sendiri dalam menyemarakkan suasana yang Islami, Magrib mengaji serta meramaikan masjid dan surau.
"Dengan suksesnya pelaksanaan MTQ itu, kita menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait yang ada di Lubuk Alung, baik yang dikampung, maupun yang tinggal dirantau orang yang telah memberikan bantuan untuk kesuksesan acara dimaksud. Kita berharap, pada momen MTQ tingkat Kabupaten Padang Pariaman nantinya, peserta dari Kecamatan Lubuk Alung mampu memberikan yang terbaik, meraih prestasi yang gemilang," harapnya. (525)
Guru Dituntut Mampu Menulis
Pauh Kambar--Lokakarya bertema ‘Teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan cara Penulisannya’ di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sabtu (7/7) berlangsung hangat. Peserta cukup proaktif mengemukakan umpan-balik dengan beragam pertanyaan yang muncul dalam proses penyampaian materi oleh nara sumber; Agusrida, dari widya Iswara Balai Diklat Kementeria Agama Provinsi Sumatra Barat.
Ketika membuka secara resmi lokakarya itu, Kepala MTsN setempat, Amril mengemukakan, lokakarya itu dimaksudkan untuk memberi pencerahan agar terjadi peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut, ia menjelaskan alasan mengapa tema itu yang dipilih, banyak guru PNS yang mentok dari golongan IV/a menjadi IV/b akibat ketidak-mampuan mereka melengkapi syarat berupa penulisan PTK. "Dengan penyelenggaraan ini kita mengharapkan semua guru di MTsN Pauh Kambar memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menuliskan hasil PTK dimaksud," kata dia.
Lokakarya yang diadakan selama satu hari penuh itu dimulai dari pukul 08.00 wib s/d pukul 17.00 wib. Selama proses penyampaian materi berlangsung, beberapa peserta mengajukan pertanyaan; antara lain Misram Yunan, Dewi Marlini dan Mashyuri. Menanggapi pertanyaan tersebut, Agusrida menjelaskan karya tulis untuk PTK tidak memerlukan catatan kaki, opcit, ibid dan segala hal yang bersifat kutipan karena karya tulis PTK bersifat menasional.
Ia menjelaskan, kriteria orang yang bisa diajak berkolaborasi dalam PTK harus benar-benar paham apa itu PTK, paham kondisi kelas, benar-benar sebagai kamera serta minimal jumlahnya satu orang, dan maksimal 2 orang. "Kunci keberhasilan PTK adalah memperbaiki proses. Jadi, peningkatan belajar siswa pada siklus satu baru sampai tahap proses. Sedangkan pada siklus dua dilanjutkan pada tahap hasil (out put) dengan cara menukar materi yang hampir mirip. Disinilah kegunaan observer untuk mengamati kelemahan kita," ungkap mantan guru MTsN Sintuak yang meraih prediket guru teladan tingkat nasional tahun 2008 ini.
Lokakarya ditutup dengan penampilan rancangan PTK dari beberapa orang guru, antara lain Wihelmita menampilkan judul "peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi dengan menggunakan Multy Games di kelas VII/1 MTsN Pauh Kambar tahun ajaran 2012/2013.
Mengakhiri pemaparannya, Agusrida menjelaskan, ada tiga unsur yang amat penting dan tidak bisa ditinggalkan dalam pembuatan PTK yaitu; 2 W 1 H = What : apa yang ditingkatkan, Who : siapa yang ditingkatkan dan How : bagaimana meningkatkan. "Manfaat dari pembuatan PTK ini akan menambah keprofesionalan guru dan menambah angka kredit yang tentunya akan memudahkan guru untuk naik pangkat," kata dia lagi. (525)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar