Seorang Pelaku Narkoba Ditangkap di Lubuk Alung
Lubuk Alung--Jajaran Kasat Narkoba Polres Padang pariaman, Senin (10/9) malam, sekitar pukul 23.45 WIB berhasil menangkap seorang pelaku narkoba jenis shabu. Alamsyah Tanjung namanya. Dia ditangkap di kediamannya, Kampuang Sabalah, Korong Balah Hilia, Lubuk Alung.
Pria berusia 37 tahun itu tidak dapat berbuat banyak, ketika petugas kepolisian dari Polres datang ketempat tinggalnya dengan pakaian preman. Dia langsung dibawa ke Mapolres Padang Pariaman di Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung.
Kasat Narkoba Polres setempat, May Musfi kepada Singgalang menyebutkan dari tersangka diamankan barang bukti beruba shabu seberat 2,10 kilogram, timbangan digital atau timbangan emas, dua buah pirek, sebuah gunting, 10 helai pembungkus warna bening.
"Kita terus mengembangkan kasus tersebut. Apalagi persoalan narkoba memang sering terjadi di Lubuk Alung. Untuk selanjutnya, yang bersangkutan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu," katanya.
Dari Kampuang Sabalah, Balah Hilia, Lubuk Alung dilaporkan, bahwa Alamsyah adalah seorang pekerja disalah satu kandang ayam milik seorang pengusaha. Dia tinggal di pondok yang dibuatkan oleh pemilik kandang tersebut bersama keluarganya.
Masyarakat tidak tahu, kalau Alamsyah seorang pelaku narkoba. Banyak orang yang tercengang ketika larut malam dia digiring ke kantor polisi, akibat dari perbuatannya itu. (525)
Pembangunan Kembali Masjid Sabilal Muhtadin Masih Butuh Bantuan Banyak Pihak
Kampuang Dalam--Acara batagak kudo-kudo Masjid Sabilal Muhtadin Alahan Tabek, Nagari Sukucua, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, Padang Pariaman Kamis lalu sukses. Terkumpul dana sumbangan dari berbagai lapisan masyarakat yang hadir saat acara itu sebanyak Rp44 juta lebih. Diharapkan, bantuan tersebut mampu memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan pembangunan masjid yang dirombak total pascagempa akhir 2009 demikian.
Ketua pembangunan kembali masjid tersebut, Masrican Tuanku Marajo Basa kepada Singgalang menyebutkan, bahwa pembangunan kembali masjid diawali dengan dana pangkal sebanyak Rp240 juta. Dana itu, disamping bantuan BNPB, juga kas masjid yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
"Dalam planingnya, hingga selesai pembangunan masjid dimaksud akan menelan biaya sebanyak Rp900 juta lebih. Masjid dibangun dengan ukuran 16 x 16 meter. Ukuran itu sedikit agak besar dari ukuran lama pembangunan masjid tersebut," kata dia.
Menurut Kasi Mapenda pada Kemenag Padang Pariaman ini, Masjid Sabilal Muhtadin adalah sarana ibadah dan pembangunan mental anak-anak kampung Alahan Tabek. Gempa 2009 membuat masjid yang dibangun secara swadaya itu rusak berat, dan terpaksa dipunahkan. Dan, Alhamdulillah, pembangunannya telah dimulai sejak beberapa bulan lalu.
"Kita berharap bantuan dari berbagai pihak, agar pembangunannya bisa dipacu. Dengan selesainya pembangunannya, tentu semua aktivitas masjid akan bisa terlaksana seperti sediakala," ujarnya. (525)
Di Padang Pariaman
Banyak Petani Mengalami Gagal Panen, Akibat Irigasi tak Sehat
Ulakan--Masih banyaknya lawan sawah masyarakat yang dialiri oleh air tadah hujan, menjadi pembicaraan tersendiri oleh Asosiasi Beras Tani (ABT) Padang Pariaman, Senin lalu dalam acara halal bi halal pengurus harian ABT di kawasan wisata kuliner, Pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis.
Ketua Umum ABT Padang Pariaman, Ali Nurdin M. Nur menilai persoalan irigasi adalah persoalan yang sangat esensial ditengah masyarakat. Hampir seluruh nagari didaerah itu mengalami gagal panen, akibat tidak adanya irigasi yang sehat. Kalaupun ada irigasi, kondisinya punah akibat gempa yang terjadi tiga tahun yang lalu.
"Dari data yang kita punya, persoalan irigasi nampaknya harus menjadi perhatian serius oleh Pemkab Padang Pariaman. Apalagi, Irigasi Anai II yang hingga saat ini belum juga beroperasi. Irigasi Anai II dalam planingnya akan mampu mengairi ribuan hektare sawah masyarakat yang ada di Kecamatan Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, Sintuak Toboh Gadang, Lubuk Alung dan sebagian di Kota Pariaman," kata Ali Nurdin.
Selaku pihak yang konsen dengan peningkatan mutu dan kualitas beras di Padang Pariaman, ABT, ujar Ali Nurdin mendesak Pemkab untuk bisa memprioritaskan pembangunan irigasi dimaksud. Sebab, dengan lancarnya irigasi, akan menjadikan petani berkembang dengan baik.
Dia melihat, sebagian besar sumber kehidupan masyarakat Padang Pariaman masih bergantung dari hasil pertanian. Dan itu pun pertanian sawah yang paling luas. Nah, disini perlu kebijakan yang berarti dalam memajukan petani itu sendiri oleh pemerintah.
Yang menjadi persoalan, sebut Ali Nurdin, disaat irigasi sawah tidak sehat, disamping sering gagal panen, juga turun kesawah tidak bisa diseragamkan. Bahkan, turun kesawah terjadi pada musiman. Bila musim hujan tidak terjadi, maka terlantarlah lahan sawah. (525)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar