Rabu, 29 Juni 2016

Masyarakat Sungai Durian Bangun Kantor Walinagari

Masyarakat Sungai Durian Bangun Kantor Walinagari

Patamuan--Masyarakat Nagari Sungai Durian, Kecamatan Patamuan segera memiliki kantor walinagari yang lebih repsentatif. Pembangunan kantor yang dipusatkan di Korong Kampuang Tanjung tersebut ditandai dengan peletakan batu pertamanya oleh Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, Kamis (12/03) lalu.
    Pada peletakan batu pertama pembangunan Kantor Walinagari tersebut, Bupati Ali Mukhni didampingi Wakil Ketua DPRD Mothia Aziz Datuak Nan Basa, anggota DPRD Basir, Alfa Edison, Nasdini Indriani, Kepala SKPD di lingkungan Pemkab, Camat Patamuan Zaldi Arnas, walinagari se Kecamatan Patamuan, serta pemuka masyarakat.
    Bupati mengakpresiasi kerja keras niniak mamak Nagari Sungai Durian beserta walinagari. Dengan kebersamaan, pembangunan kantor walinagari yang lebih repsentatif akan dapat diwujudkan. "Pemkab Padang Pariaman berusaha semaksimal mungkin untuk membantu pembangunan kantor ini, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat lebih ditingkatkan," katanya.
    Seharusnya, pembangunan kantor walinagari ini tanggungjawab Pemkab. Namun, karena terbatasnya anggaran daerah, Pemkab hanya bisa membantu dengan dana yang tidak memadai. "Peran serta masyarakatlah pembangunan kantor walinagari ini dapat diwujudkan," jelas Bupati Ali Mukhni.
    Sementara itu, Walinagari Sungai Durian Nusirwan Nazar mengatakan kantor walinagari yang dipakai sekarang, adalah bekas kantor Kepala Desa Kampung Tanjung. Kepindahan kantor walinagari dari Pasar Koto Mambang ke Kampung Tanjung, karena kantor lama terkena pelebaran jalan Koto Mambang-Balingka.
    Melalui kesepakatan niniak mamak dan pemuka masyarakat Kampung Tanjung, ditetapkanlah kantor ini sebagai kantor Walinagari. "Karena kondisinya kurang memadai, kantor ini diperbesar. Jika selesai nantinya, disamping dimanfaatkan sebagai pusat pemerintahan nagari juga akan dimanfaatkan untuk Kerapatan Adat Nagari (KAN). Atas bantuan dari berbagai pihak, dalam waktu tidak terlalu lama kantor yang lebih representatif akan dapat diwujudkan," tambah Nusirwan.
    Usai peletakan batu pertama pembangunan kantor Walinagari Sungai Durian, Bupati Ali Mukni bersama rombongan juga berkesempatan meletakan batu pertama los lambuang Pasar Koto Mambang. Pembangunan los lambuang tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, serta mempercepat gerak nadi Pasar Koto Mambang yang selama ini mati suri. (525)

Baznas Padang Pariaman Cairkan Hak UPZ Semester II

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh Unit Pengumpul Zakat (UPZ), atas usaha dan kerja kesrasnya dalam mengmumpulkan zakat profesi Aparat Sipil Negara (ASN) daerah itu, di unit kerja mereka masing masing.
    Hal Itu disampaikan Bupati Ali Mukhni yang diwakili Sekdakab Jonpriadi, pada acara sosialisasi kepada Bendahara gaji dan penerima UPZ se Padang Pariaman, di Hall IKK Parit Malintang.
    "saya ucapkan terimakasih dan apresiais yang sedalam-dalamnya kepada bapak/ibu (UPZ). Tanpa upaya, kegigihan dan pembinaan yang bapak/ibu lakukan, tidak akan membuahkan hasil dan target dari Baznaz Padang Pariaman," kata dia.
    Jonpriadi menamhahkan harapannya kepada Baznas, agar target tahun 2015 ini bisa tercapai, sehingga masyarakata miskin bisa menikmati zakat.
    Ketua Baznas Padang Pariaman Suhatri Bur, menjelaskan bahwa Baznas yang sejak tahun 2012 mulai mengumpulkan zakat profesi bagi PNS, sampai sekarang sudah melaksanakan program unggulannnya, dalam mengelola zakat.
    "Seperti zakat fitrah, zakat maal, dan zakat profesi bagi PNS.
Setidaknya, sampai tahun 2014 lalu telah dilaksanakan enam program penyaluran dana umat ini kepada para mustahik; mulai dari program Padang Pariaman Sehat, Padang Pariaman Peduli, Padang Pariaman Cerdas, program bedah rumah, Padang Pariaman Taqwa, Padang Pariaman Makmur," kata dia.
    "Dan pada tahun 2015 ini, kita menambah satu program lagi sehingga menjadi tujuh program; ZCD (Zakat Komunity Development).
Program ini akan menyentuh berbagai komunitas masyarakat miskin. Ada empat pilar yang dikenal dengan catur daya dalam pelaksaan program ini; ekonomi, kesehatan, pendidikan dan agama," ujar Suhatri Bur.
    Suhatri Bur menjelaskan, UPZ merupakan perpanjangan tangan  Baznas. Berhak menerima apa yang seharusnya menjadi hak UPZ atas jerih payah yang dilakukan. Pada kesempatan itu diserahkan hak UPZ sebagai amil oleh Baznas periode II (Juli- Desember 2014) sebanyak Rp67.500.000,- kepada 148 orang UPZ. (525)

MAZIS Antisipasi Pengaruh  ISIS di Padangpariaman

Padang Pariaman--Majelis Zikir Istiqamah Syatariah (MAZIS) Kabupaten Padang Pariaman mulai antisipasi pengaruh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di daerah itu. Langkah awal yang dilakukan, adalah mengadakan temu ramah dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat Syamsul Bahri Khatib. Temu ramah bakal diikuti para tuanku (ulama), pengurus dan jamaah MAZIS.
    Ketua MAZIS Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam mengungkapkan hal itu, Minggu, di Toboh Gadang. Temu ramah tersebut digelar dalam rangka peringatan HUT MAZIS ke-11 pada Rabu (18/3/) mendatang, di Pesantren Syekh Abdul Rahman, Toboh Gadang. Acara direncanakan dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, pengurus dan jamaah MAZIS.
    Menurut Syafri, semakin merebahnya pergerakan ISIS di dunia belakangan ini yang sangat mudah diakses melalui dunia maya (internet), informasi yang disampaikan tidak bisa disaring. Mereka yang mentah-mentah menelan informasi yang diperolehnya, bisa jadi ada masyarakat di Padang Pariaman terpengaruh oleh tawaran yang disampaikan pengikuti ISIS. Apalagi tawaran tersebut terkait dengan masuk surga, membela agama Islam dan seterusnya. Mereka yang pengetahuan agamanya terbatas, bisa dengan mudah tergiur.
    "MAZIS menghimbau masyarakat harus hati-hati jika ada orang dilingkungannya  yang menunjukkan perubahan tiba-tiba. Terutama anak-anak remaja, anak-anak muda," kata Syafri.
    Dikatakan Syafri, Ketua MUI Sumbar sebagai pimpinan ulama di Sumatera Barat dapat menyamakan persepsi dan langkah-langkah menyikapi gerakan ISIS ini sehingga tidak sampai merusak ketenangan umat beragama di Padang Pariaman. "Selain itu, berbagai informasi terkini perkembangan Islam yang penting disampaikan tuanku kepada umat sangat dibutuhkan. Tuanku yang berhadapan langsung dengan umat di grassroot (akar rumput) perlu terus diberikan informasi terkini," kata Syafri.
    Menurut Syafri, Ketua MUI Sumbar sudah menyatakan kesediaannya untuk menghadiri acara tersebut. Ini momen penting bagi MUI Sumbar bersilaturrahmi langsung dengan umat yang butuh dakwah dan informasi terkini tentang Islam.
    Selain temu ramah, HUT ke-11 MAZIS ini dimeriahkan pula dengan Salawat Dulang dari Arjuna Minang, Badai Tornado, Sintoga Jaya dan Sarafal Anam (Maulud Nabi). (525)

Terkumpul Sumbangan Rp247 Juta
Ponpes Al-Munawarah Surau Gadang Batagak Kudo-Kudo

VII Koto--Acara batagak kudo-kudo Surau Gadang, Sungai Langkok, Nagari Sungai Sarik, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman yang berlangsung, Minggu dan Senin lalu berhasil menghimpun dana sebesar Rp247 juta lebih, dan 50 kodi seng.
    Sekretaris Pengurus Surau Gadang Syamsini didampingi pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwarah Sungai Langkok Budi Romizal Tuanku Mudo, disela-sela acara menyebutkan, sebanyak 5.000 lebih undangan disebarkan pengurus Surau Gadang Pondok Pesantren Al-Munawwarah dalam pelaksanaan batagak kudo-kudo tersebut. Pembangunan kembali surau Gadang yang kini sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp450 juta, murni swadaya masyarakat.
    Sumbangan tersebut termasuk dari Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni sebesar Rp1,5 juta, Wakil Bupati Damsuar, sumbangan masyarakat, dan perantau yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
    Dikatakan, kondisi bangunan Surau Gadang saat ini sudah mencapai 40 persen. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan sampai selesai bisa mencapai Rp1,5 miliar. "Kita terus berupaya menghimpun dana dari sumbangan masyarakat baik yang berada di kampung, maupun di perantauan," kata Syamsini.
    Dibagian lain Syamsini menambahkan, di Sungai Langkok sendiri terdaftar sebanyak 40 orang berprofesi sebagai PNS. Masing-masingnya diminta menyumbang sebesar Rp1 juta per orang. Sehingga terkumpul dana sebanyak Rp40 juta setahun.
    Sedangkan bagi jamaah Surau Gadang atau masyarakat Sungai Langkok sendiri juga diminta bersedekah sebesar Rp100 per hari setiap kepala keluarga. Itu berarti setahun setiap keluarga mampu menghimpun dana sebesar Rp36.000. Sistem ini sudah berjalan satu tahun. Sekarang sudah memasuki tahun kedua.
    Budi Romizal, pimpinan surau yang dibangun berukuran 14 X 24 meter berlantai 2 ini menyebutkan, pembangunan sudah berlangsung 18 bulan. Selama tujuh bulan pertama menyelesaikan bangunan di lantai dasar.
    "Pembangunan surau Gadang yang masih satu bangunan dengan Pondok Pesantren Al-Munawwarah. Namun Surau Gadang dikelola oleh masyarakat sendiri. Antara Pesantren Al-Munawwarah dengan Surau Gadang ibarat aua jo tabiang (betung dengan tebing). Satu sama lain tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling membutuhkan sehingga selalu bergandengan dalam menjalankan fungsi masing-masing," kata Budi Romizal menambahkan.
    Tokoh masyarakat Sungai Langkok Akiruddin menyebutkan, Surau Gadang pertama kali dibangun tahun 1901 dari kayu dengan ukuran 9 X 9 meter. Akibat perkembangan penduduk yang makin banyak, Surau Gadang dibangun dengan permanen (batu) tahun 1980 dengan ukuran 10 X 10 meter.
    "Sejak tahun 2014 lalu, Surau Gadang kembali mengalami renovasi dengan ukuran 14 X 24 meter berlantai dua. Diharapkan Surau Gadang ini semakin dapat menampung jamaah, termasuk kegiatan santri pondok pesantren Al Munawwarah yang terus berkembang," tutur Akiruddin.
    Pada papan data penyumbang, terlihat nama-nama yang berasal dari berbagai perantau. Ada yang dari Jakarta, Bengkulu, Curup, Pekanbaru dan sebagainya. (525)

Jajaran Kemenag Diminta Untuk Tidak Melakukan Kesalahan

Padang Pariaman--Kepala Kemenag Padang Pariaman, H. Masrican Tuanku Maharajo Basa meminta jajaran untuk melakukan kerja sesuai aturan main yang berlaku di lingkungan institusi tersebut. Kesalahan yang pernah terjadi tahun lalu, jangan lagi terulang dalam pelaksanaan tugas tahun ini.
    Masrican menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi dengan seluruh pejabat strukturan dan fungsional di lingkungan Kemenag, Senin lalu. "Kita tahu, pejabat Kanwil Kemenag Sumbar baru saja melakukan tugasnya saat ini. Tentunya, sampai kebawah harus kita sambut dengan suasana baru pula," kata dia lagi.
    Bersama Kasubag TU Ali Anis, Masrican menyebutkan, bahwa untuk mensingkrobkan perencanaan dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sangat penting artinya dilakukan di masing-masing seksi.
    "Kita tidak ingin adanya kesalahan bekerja dalam tahun dan selanjutnya. Untuk itu, disiplin bagian dari upaya kita selaku abdi negara dalam memberikan yang terbaik buat masyarakat," ungkapnya.
    Apalagi, kata Masrican, tugas PNS bernasis kinerja yang menuntut setiap yang dikerjakan itu dicatat secara baik dan benar. Dalam acara itu masing-masing Kepala Seksi menyampaikan program dan kegiatan, serta masukan demi lancarnya dan terlaksananya kegiatan untuk tahun 2015 dengan baik dan tepat waktu, serta mencapai sasaran. (525)

Dari Dapil III dan IV
Enam Tokoh Berebut Tiket Calon Bupati dan Wabup Padang Pariaman

Pariaman--Sebanyak enam orang bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman yang telah ditetapkan DPD Partai NasDem daerah itu berasal dari Dapil III dan II. Mereka ditetapkan lewat rapat pleno partai yang diikuti oleh semua pengurus DPC NasDem yang ada di tingkat kecamatan.
    Ketua DPD Partai NasDem Padang Pariaman Alfikri Mukhlis kepada Singgalang, kemarin menyebutkan keenam orang itu, tiga orang tokoh untuk bakal calon bupati, dan tiga orang tokoh lagi untuk bakal calon wakil bupati.
    "Tiga orang bakal calon bupati; Ali Mukhni yang saat ini juga Bupati Padang Pariaman. Dia satu-satunya tokoh yang berasal dari Dapil II daerah itu yang ditetapkan, dari sekian banyak yang mendaftar dulunya ke partai yang dipimpin Surya Paloh demikian. Kemudian, dua lagi bakal calon bupati berasal dari Dapil III, yakni Endarmy dan Usman Labai," kata Alfikri.
    Sedangkan yang untuk calon wakil bupati, lanjut Alfikri, juga ditetapkan tiga orang tokoh. Mereka; Alfikri Mukhlis yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai NasDem, Mothia Azis Datuak Nan Basa, Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman dari Partai NasDem, dan Suhatri Bur yang saat ini menjadi Ketua Baznas Padang Pariaman.
    Ketiga calon wakil bupati demikian berasal dari Dapil III Padang Pariaman. "Disamping melalui rapat pleno partai, mereka ditetapkan lewat elektabilitas yang cukup tinggi di tengah masyarakat. Artinya, keenam tokoh itu mempunyai peluang yang besar untuk memenangkan Pilkada nantinya," ungkap Alfikri lagi.
    Menurut Alfikri, DPD NasDem Padang Pariaman hanya mengusulkan nama itu ke DPP NasDem lewat rekomendasi DPW NasDem Sumbar. DPP nantinya menurunkan satu nama untuk bakal calon bupati, dan satu nama pula untuk bakal calon wakil bupati. Siapa yang akan diturunkan DPP NasDem nantinya, itulah satu nama yang akan diusung ke KPU. (525)

Menurut Peraturan PDI Perjuangan Herry Syahnil Tidak Pantas Di-PAW

Pariaman--Anggota DPRD Padang Pariaman Herry Syahnil menyayangkan sikap partainya, PDI Perjuangan yang dengan seenaknya melakukan proses Penggantian Antar Waktu (PAW) atas dirinya. Selaku kader partai yang terpilih kembali jadi anggota dewan terhormat, dia belum pernah dapat teguran atau pemanggilan oleh partainya sendiri, terkait kasus hukum yang menimpanya.
    "Syarat PAW itu ada tiga hal. Pertama meninggal dunia, kedua mengundurkan diri, dan ketiga terpidana diatas lima tahun. Terdapat salah satu atau ketiganya terhadap anggota dewan dari PDI Perjuangan, itu harus dilakukan PAW," kata Herry Syahnil pada Singgalang, kemarin.
    Anehnya, kata Ucok - sapaan akrap Herry Syahnil - surat rekomendasi untuk PAW terhadap dirinya yang dikabarkan telah diterima pihak DPRD Padang Pariaman sampai saat ini belum dia terima, selaku objek yang akan diganti.
    Oleh partainya sendiri, Ucok dibatasi kegiatannya di dewan, selaku lembaga tempat dia mengabdikan diri yang terpilih dan telah dilantik kembali sebagai anggota. "Saya tidak mengerti cara-cara seperti itu. Dalam kunjungan anggota dewan ke luar daerah, saya tak dibolehkan," ungkap dia.
    "Seharusnya, Badan Kehormatan partai memanggil saya. Mereka melakukan pertanyaan terkait persoalan yang sedang menimpa saya. Sejak awal kejadian, hingga saat ini hal itu belum saya terima dari partai. Sedangkan pengabdian saya ke partai luar biasa," sebut Ucok.
    Bayangkan saja, lanjutnya, periode lima tahun lalu hanya tiga kursi PDI Perjuangan di dewan. Tetapi mampu mendapatkan jabatan strategis. Sekarang, empat kursi, Presiden RI Joko Widodo juga berasal dari kader PDI Perjuangan, namun tak satupun jabatan politik yang didapatkan kader di dewan.
    Ucok yang akan mengakhiri masa hukumannya itu, sebenarnya sulit dibilang terlibat dalam kasus korupsi. Sebab, yang dinamakan korupsi, disamping memperkaya diri juga merugikan negara. Kedua hal demikian tiadak bersua dalam kasus yang menimpa dirinya. Dia tidak memperkaya diri, dan tidak pula merugikan negara.
    Hanya saja kesalahan administrasi terhadap Bansos yang diperuntukkan buat sekolah SMA di Lubuk Alung pascagempa akhir 2009 itu, yang dinilai pihak penegak hukum. Semisal, Bansos yang turun itu untuk rehab sekolah. Namun, oleh Ucok yang punya wewenang di sekolah tersebut dialihkan Bansos ini untuk pembangunan yang lain di lingkungan sekolah itu juga. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar