Rabu, 22 Juni 2016

Lewat Alek Nagari Memasyarakatkan Kembali Kesenian Tradisional Kampung

Di KPU Padang Pariaman
Partai NasDem Paling Banyak Menyerahkan KTA

Pariaman--Hingga Jumat, (7/9) lalu telah terdaftar sebanyak 19 partai politik di KPU Padang Pariaman. Pendaftaran dibuka hingga tanggal 29 September nanti. Dari sebanyak itu partai yang mendaftar sekaligus menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA), semuanya berpariasi jumlah KTA yang diantarkan oleh pimpinan partai ke KPU.
    Anggota KPU Padang Pariaman, Yul Rahmat kepada Singgalang, Minggu (9/9) menyebutkan diantara partai yang telah mendaftar itu; Partai NasDem dengan 2.113 KTA, PKNU 279 KTA, Demokrat 680 KTA, PBB 600 KTA, PKS 690 KTA, Hanura 545 KTA, PDS 3 KTA, PKPB 245 KTA, Golkar 1.011 KTA, PKB 500 KTA, PKBIB 459 KTA.
    Selanjutnya, Partai PPRN 320 KTA, PAN 1.000 KTA, PDI P 544 KTA, Gerindra 515 KTA, PPN 80 KTA, PPP 239 KTA dan Partai SRI  120 KTA. "Pendaftaran ditutup pada akhir bulan ini. Hingga saat ini, Partai NasDem yang menyerahkan KTA paling banyak, yakni mencapai 2.113 KTA. Kemudian disusul oleh Golkar dan PAN, yang jumlah KTA-nya diatas 1.000," kata Yul Rahmat.
    Menurut dia, mulai awal Oktober KPU Padang Pariaman melakukan verifikasi faktual, sesuai petunjuk yang diturunkan oleh KPU pusat, tentang partai apa yang akan dilakukan verifikasi demikian. Verifikasi faktual langsung dilakukan di kantor partai terkait. Sedangkan verifikasi data, adalah data yang diserahkan oleh partai ke KPU tersebut.
    "Ketentuan KTA yang diatur dalam ketentuan hanya 400 sekian. Namun, ada partai yang menyerahkan lebih dan ada pula yang menyerahkan KTA-nya sedikit sekali, yang belum memenuhi ketentuan peraturan itu sendiri. Yang jelas, selaku pihak yang menyelenggarakan Pemilu, kita tetap meneriam semua pendaftaran. Soal ikut Pemilu ataupun tidak, itu urusan nanti, yang diputuskan oleh KPU pusat," sebut Yul Rahmat.
    Namun demikian, lanjutnya, KPU tetap meneriam persyaratan susulan bagi partai yang telah mendaftar, tetapi persyaratan yang diantarakannya itu masih kurang dari ketentuan yang tertera dalam aturan main yang berlaku. "Waktu pendaftaran, atau untuk melengkapi hal-hal yang belum cukup, waktunya masih terbuka lebar," ujarnya. (525)

Lewat Alek Nagari
Memasyarakatkan Kembali Kesenian Tradisional Kampung

Padang Sago--Nilai-nilai kebersamaan yang terjadi ditengah masyarakat Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman sangat luar biasa. Dari hasil alek nagari yang dilakukan masyarakat Sungai Pua Tanjuang Mutuih terkumpul dana sebanyak Rp24 juta lebih. Uang yang sebanyak itu digunakan untuk kelanjutan pembangunan laga-laga, sebagai sarana umum ditengah masyarakat.
    Walinagari Koto Dalam, Darwis kepada Singgalang, Minggu (9/9) menyebutkan hasil yang sebanyak itu adalah hasil bersih. Artinya keuntungan bersih, setelah mengeluarkan semua pengeluaran yang diakibatkan dari acara demikian. Mulai dari uang keamanan, sewa ini dan itu, serta pengeluaran lainnya.
    "Sementara, untuk acara yang sama yang dilakukan oleh masyarakat Korong Padang Bungo telah ditutup Minggu malam kemarin. Di Padang Bungo hanya menggelar pertunjukkan nyanyian dan tarian indang, dengan tiga kali naik dan tiga kali lambuang, dan ditutup dengan permainan orgen tunggal pada malam terakhir," kata dia.
    Darwis melihat, sisi positif yang ditimbulkan dari alek nagari demikian, disamping memasyarakatkan kembali nyanyian indang yang penuh dengan pengajian dan filosofi, juga dalam rangka membangun kampung dan nagari. Hanya dengan acara alek nagari itulah masyarakat bisa berkumpul bersama, termasuk yang dari rantau, sekaligus terkumpul uang dengan budaya badoncek.
    Menurut dia, yang namanya alek nagari, itu hampir dilakukan diseluruh korong. Tetapi itu zaman dulu. Kini sudah sangat jarang seperti itu. Paling, satu atau dua korong yang menggelar alek nagari. "Dengan alek nagari ini pula perekonomian masyarakat bergerak kencang. Bayangkan sajalah, semua pedagang itu setiap malamnya berapa omset yang dia raup. Itulah budaya musiman yang tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat Koto Dalam," kata Darwis.
    "Kita ingin, semua kesenian kampung yang dulunya menjadi kekuatan nagari, seperti silek, luambek, indang, gandang tambua tassa, bisa kembali tumbuh dengan dinamikanya, ditengah semangkin cangkih dan modernnya hiburan yang disajikan oleh dunia globalisasi saat ini. Untuk itulah, alek nagari di Padang Bungo, menghadirkan kelompok indang yang ada di Padang Pariaman ini," ujarnya. (525)

DPRD Padang Pariaman
Partai Demokrat Targetkan 30 Persen Kursi

Pariaman--Ketua DPC partai Demokrat Padang Pariaman, Eri Zulfian menargetkan 30 persen perolehan kursi di DPRD daerah itu pada Pemilu 2014 nanti. Artinya, dari 40 kursi yang tersedia pada Pemilu mendatang, yang ingin dicapai Demokrat sebanyak 12 kursi. Target sebanyak itu, berkaca pada Pemilu lalu, dimana partai itu meraup kursi terbanyak, yang memcapai 6 dari 35 kursi.
    "Untuk mencapai tujuan dimaksud, kita terus melakukan konsolidasi partai ditengah masyarakat. Hal itu dilakukan hingga ketingkat akar rumput. Struktur pengurus, mulai dari DPC ditingkat kabupaten, hingga ketingkat Ranting di nagari diperbaharui, sesuai surat keputusan pengurus yang telah habis masa baktinya. Komposisi struktur pengurus pun diambilkan dari orang baru sebanyak 60 persen, dan 40 persen dari pengurus lama," kata Eri Zulfian kepada Singgalang, Minggu (9/9).
    Menurut Ketua DPRD Padang Pariaman ini, mulai saat ini hingga akhir Desember nanti, Demokrat menggelar pelatihan kader sebanyak tiga angkatan. Setiap angkatan melibatkan lima pengurus kecamatan. Artinya, untuk satu angkatan diikuti 85 kader. "Pelatihan kader sangat penting artinya, mengingat penanaman idiologi partai, serta garis-garis perjuangan Partai Demokrat itu sendiri," kata dia.
    Setelah itu, pihaknya juga akan menggelar pelatihan Caleg, yang dimulai pada awal tahun depan. Semua daerah pemilihan telah dipenuhi oleh Caleg yang akan maju nantinya dari Partai Demokrat. Termasuk juga pemenuhan kuota perempuan 30 persen di masing-masing daerah pemilihan tersebut. "Pokoknya kita siap dengan segala sesuatunya, dan juga siap untuk kembali meraih kemenangan pada Pemilu mendatang," ujarnya.
    "Kita sengaja melibatkan semua tokoh masyarakat yang akan menjadi Caleg. Mulai dari mantan walinagari, mantan kelapa desa dulunya, serta tokoh lainnya yang dianggap mampu meraup suara sebanyak mungkin. Alhamdulillah, sudah banyak para tokoh masyarakat nagari yang ingin maju lewat partai ini. Tentunya ini akan meneguhkan semangat dan perjuangan nantinya dalam merebut hati rakyat," ungkap Eri Zulfian.
    Katanya lagi, semua pihak yang terlibat dalam struktur kepengurusan, mulai dari pengurus DPC ditingkat kabupaten, hingga ketingkat paling bawah di korong dan nagari harus bekerja keras. Membuat berbagai terobosan baru. Apalagi bagi mereka yang akan maju menjadi Caleg, tentu telah banyak bersosialisasi ditengah masyarakatnya sendiri. "Kemenangan Demokrat, adalah kemenangan rakyat Padang Pariaman itu sendiri," sebutnya. (525)


Menjadikan Masjid Raya Toboh Gadang Sebagai Kekuatan Syarak dan Adat

Toboh Gadang---Keberadaan Masjid Raya Toboh Gadang tidak sekedar simbol kekuatan agama ditengah masyarakat nagari setempat. Tetapi, lebih dari itu, juga simbol dari kekuatan adat istiadat yang berlaku di salingka nagari itu sendiri. Tak heran, di masjid itu ada mufti, imam, khatib, bilal, garin dan labai, yang merupakan perpaduan antara kekuatan syarak (agama) dan adat.
    "Imam dan khatib merupakan induk semangnya labai. Di Nagari Toboh Gadang, Padang Pariaman ini ada 20 labai. Semua labai itu harus tunduk dan patuh kepada imam dan khatib demikian. Seorang yang memangku jabatan imam nagari, adalah orang pilihan. Kalau di Toboh Gadang, mereka yang berasal dari Ampek Lareh, dan khatib dari Duo Lareh," cerita Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam.
    Masjid Raya Toboh Gadang terbilang masjid yang paling tua di nagari itu. Pertama kali dibangun pada 1930 atau 70 tahun yang silam. Pada awal dibangun, masjid itu masih memakai atap rumbia dengan ukuran 17 x 15 meter. "Kini, setelah dirombak, masjid itu dibangun dengan ukuran 20 x 22 meter. Ini tentunya, sekaitan semakin bertambah banyak dan berkembangnya masyarakat nagari itu sendiri," kata Tuanku Imam Nagari Toboh Gadang ini.
    Dulu, ulama yang menjadi mufti nagari pada umumnya berdiam dan mengajar di masjid tersebut. Sebut saja pada zamannya Syekh Tuanku Sutan Jangguik, Syekh Busin Tuanku Tuo Sikaladi. Itu mereka mengajar siang dan malam dulunya. Disamping juga menghidupkan suasana agamais di masjid. Namun, akhir-akhir ini, masjid berfungsi hanya pada musiman. Mulai dari musiman Jumat, acara maulid, peringatan israk mikraj setiap tahunnya. Dan lagi, keberadaan masjid semakin bertambah pula ditempat lainnya di Toboh Gadang itu.
    Sekaitan masjid demikian yang pertama kali dibangun, maka kampungnya pun dibuat dengan nama Korong Toboh Masjid. Besar kemungkinan, sebelum kampung itu dihuni banyak orang, masjid itulah yang pertama kali dibuat oleh pembuat nagari.
    Syafri melihat, pergeseran yang terjadi akibat perubahan zaman, membuat aktivitas masjid pun mengalami kemunduran. Namun demikian, intinya masjid sebagai kekuatan adat dan agama masih tetap kental dan kuat. Buktinya, lihatlah pada bulan maulid, dimana perayaan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW itu sangat meriah dan paling besar dilakukan di Masjid Raya Toboh Gadang ini. Tersebab itu pulalah pergantian imam, khatib, mufti dan lain sebagainya dilakukan pada saat yang sedang menjabat mengakhiri hidupnya.
    "Disamping mendalami ilmu agama, mulai dari ilmu syariat, thariqat, hakikat dan ilmu makrifat, di masjid itu dulunya juga dipejari ilmu kesenian bela diri. Mulai dari ilmu silek, ilmu petatah-petitih. Nah, ilmu itu pada umunya dipelajari dimalam hari. Surau Puduang tempatnya. Dibangun disebelah masjid. Dulu, boleh dikatakan tak ada anak nagari yang tak pandai mengaji dan bersilek. Sebelum mereka pergi jauh merantau, terlebih dahulu dibekali dengan ilmu jiwa dan agama dimaksud, agar keutuhan jiwa dan semangatnya dalam mengarungi bahtera kehidupan tak mudah digoyahkan oleh berbagai gelombang hidup yang semakin keras," ungkapnya.
    Saat ini, lanjut Syafri, masjid yang menjadi kebanggaan rang Toboh Gadang itu masih dalam tahapan penyelesaian pembangunannya kembali pascagempa kahir 2009 silam. Butuh bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari perantau kampung itu yang banyak berserakkan diberbagai daerah di nusantara ini. Selaku orang yang ditetapkan sebagai imam nagari, Syafri ingin menjadikan masjid itu sebagai simbol kekuatan nagari itu sendiri.
    "Semua komponen yang bertugas, baik yang dibidang adat, maupun dibidang agama menguatkan perannya masing-masing, sehingga anak nagari bisa dibina dengan baik. Diberi pengetahuan agama dan adat, sebagai bekal dirinya dalam menghadapi dunia dan akhirat," katanya. (damanhuri)

270 JCH Padang Pariaman Terbang Dengan Kloter Lima

Pariaman--Jumlah Jemaah Calon Haji (JCH) Padang Pariaman tahun ini sebanyak 270 orang. Mereka masuk asrama haji pada 24 September dan besoknya, tanggal 25 terbang ke Makkah, tergabung kedalam kloter 5 Padang, Sumatra Barat. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu.
    Kepala Kemenag Padang Pariaman, H. Taslim Mukhtar kepada Singgalang, Minggu (9/9) menyebutkan keberangkatan JCH asal daerah itu dilepas di kantor bupati yang baru, Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung oleh Bupati Ali Mukhni. Segala sesuatunya telah dipersiapkan, demi untuk kesuksesan keberangkatan para tamu Allah dimaksud.
    "Insya Allah, Rabu besok manasik haji terakhir yang diadakan di Masjid Baitul Makmur, Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris. Semua JCH Padang Pariaman juga akan digabungkan dengan JCH asal Kota Pariaman yang berjumlah 80 sekian orang," kata Taslim Mukhtar.
    Dia mengharapkan, semua kondisi kesehatan JCH yang telah dipastikan berangkat itu bisa terkondisikan dengan baik, hingga selesai menjalankan rukun Islam yang ke-5 itu, dan pada akhirnya tentu mampu membawa haji yang mabrur kembali ketanah air. Naik haji adalah puncak dari selesainya seseorang mengamalkan rukun Islam. Makanya, untuk haji disyaratkan bagi orang-orang yang mampu melakukannya, lahir dan bathin.
    Menurut Taslim Mukhtar, bertambahnya JCH dari tahun ketahun, tidak terlepas dari semakin membaiknya perekonomian masyarakat Padang Pariaman itu sendiri. "Ini merupakan momen pertama kalinya JCH dilepas di kantor bupati yang baru. Dan tentunya diharapkan pada tahun-tahun berikutnya juga dilakukan ditempat itu," ujarnya. (525)

Gerindra Targetkan Enam Kursi

Paiaman--Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Padang Pariaman, mendaftar serta menyerahkan KTA pada KPUD setempat, Jumat (7/8). KTA Gerindra ini diserahkan langsung oleh Ketua DPC Partai Gerindra, Happy Neldy didampingi Sekretaris Jempol dan Wakil Ketua Jumadi Datuak Rangkayo Mudo, Adimas Tanjung, Ramli, Bendahara Syafrizal, Wakil Sekretaris Topik Hidayat, Wakil Bendahara  Afrijunardi, dan didampingi pula oleh beberapa PAC seperti PAC Kecamatan Patamuan, PAC Padang Sago, PAC Sintuak Toboh Gadang dan para kader serta Dewan Pembina H. Sudirman Nazar.
    Pendaftaran yang berlangsung sekitar jam 14.51 Wib, kehadiran fungsionaris partai Gerindra langsung disambut oleh Ketua KPU Padang Pariaman, Suwatri Bur yang turut didampingi Yul Rahmat.
    Seusai melakukan penyerahan KTA, Ketua Gerindra Happy Neldy menyebutkan target Gerindra Padang Pariaman, adalah dengan berjuang secara bersama, untuk merealisir upaya mencapai target enam kursi di DPRD Padang Pariaman.
    "Kemudian kita juga menargetkan bapak Prabowo menjadi Presiden tahun 2014 mendatang," ucap Happy Neldy. (525)


Penolakkan Ranperda Kesehatan
Keputusan DPRD Adalah Keputusan Fraksi

Pariaman--Ketua DPRD Padang Pariaman Eri Zulfian menyebutkan, keputusan dewan adalah keputusan fraksi yang ada di lembaga wakil rakyat tersebut. Terjadinya penolakkan atas Ranperda pelayanan kesehatan yang diajukan eksekutif oleh hampir semua fraksi beberapa waktu lalu, itulah keputusan DPRD. Dengan demikian, terjadi kontradisi dan menyebabkan timbulnya Ranperda inisiatif dari sejulah anggota dewan, tentang pelayanan kesehatan gratis di seluruh Puskesmas.
    Menurut Ketua DPC Partai Demokrat Padang Pariaman ini, terjadinya penolakkan oleh hampir semua fraksi, karena hal itu telah dimasukkan kedalam RPJMD, dimana seluruh pelayanan di Puskesmas digratiskan. "RPJMD, 90 persen isinya adalah visi misi bupati sewaktu mencalonkan diri dulu. Tidak salah kiranya, para anggota dewan yang tergabung kedalam fraksi menolak secara mentah-mentah Ranperda yang diajukan eksekutif tersebut," kata dia pada Singgalang, Minggu (9/9).
    "Ranperda inisiatif telah diserahkan kepada Balegda. Diminta tim Balegda bersama tim inisiatornya menggolkan konsep demikian, sehingga bisa diputuskan dalam rapat paripurna nantinya. Ranperda inisiatif itu lahir dari ketidak-jelasan konsep substansi Ranperda yang diajukan eksekutif. Adanya kontradiksi, antara yang menginginkan adanya peraturan tentang pembayaran pelayanan pada Puskesmas dengan visi misi bupati yang menggratiskan biaya berobat di Puskesmas dimaksud," kata Eri Zulfian.
    Eri Zulfian melihat, ributnya soal itu dikarenakan tidak adanya komunikasi politik yang bagus, antara eksekutif dan legislatif. Tak heran pula sebagian dari anggota fraksi adanya pro dan kontra dalam masalah demikian. Yang pasti, dewan telah memutuskan bahwa Ranperda tentang itu ditolak. "Coba bayangkan, selama pembahawan Ranperda tersebut, tak sekalipun Kepala Dinas Kesehatan, Zunirman yang hadir di DPRD. Selalu yang bersangkutan mewakilkan kepada anak buahnya. Sedangkan yang akan mengambil keputusan itu dia sendiri. Ini tentunya sangat naif sekali," kata dia lagi.
    Dia melihat, menciderai aturan lama yang juga telah dituangkan dalam RPJMD dengan aturan baru, tentu butuh komunikasi politik yang bagus. "Memang induk semangnya dinas terkait adalah bupati. Tetapi, membangun hubungan yang baik dengan DPRD yang merupakan wakil rakyat Padang Pariaman adalah hal keharusan. Sebab, keputusan yang akan ditelorkan sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri," ungkap Eri Zulfian.
    Untuk itu, Eri Zulfian minta kepada bupati untuk tidak salah dalam menempatkan orang-orangnya pada dinas tertentu. "Pilihlah orang yang kapable, punya integritas dan loyalitas kepada kerja dan pimpinan, agar tidak selalu berseberangan dengan anggota dewan," katanya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar